Share

Dua Puluh

Zuhra meletakkan kembali segelas cokelat panas di atas meja. Hatinya bimbang ingin memberikannya pada Dirgam atau tidak. Di luar sana sedang turun hujan, jadi sangat wajar jika cuaca saat ini begitu dingin. Namun bukan itu masalahnya, sikap dan perilaku Dirgam-lah yang membuat Zuhra ragu-ragu.

Sepulangnya orang tua Dirgam beberapa jam yang lalu, gerak-gerik pria itu mulai berbeda. Tepatnya setelah Dirgam dan papanya berbicara empat mata dengan serius. Zuhra tahu itu karena sempat mencuri pandang saat Mama Vera mengajak melihat-lihat peralatan bayi yang dibawanya.

Sejak itu Dirgam jadi lebih banyak diam, terkadang juga melamun sendirian. Dengan memantapkan hati dan langkah, Zuhra berjalan menaiki tangga dan berbelok ke lorong kanan tempat di mana Dirgam menghabiskan waktu setelah ditinggal pulang kedua orang tuanya.

“Mau apa?”

Zuhra terperanjat, pasalnya dia tak ingat sudah berapa lama dirinya berpikir antara mengetuk pintu atau tidak hingga tak sadar bahwa sang empu ruangan sudah berdi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cinthia Sari
kenapa 2 bab ini sama? buang" koin aja!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status