Share

Mulut Berbisa Tetangga

"Nak, Bapak dapat kabar kamu bawa Janda itu kesitu, ya. Kamu jadi bahan pembicaraan warga sekampung, Nak, malu-maluin Bapak saja!"

Ucapan Bapak saat menelpon, aku menjawab panggilan teleponnya, takut ada yang penting eh, ternyata malah marah-marah.

Aku terdiam saat Bapakku memarahiku dan langsung aku matikan ponselku.

"Ayah, kenapa? Kok, habis telepon wajahnya begitu, kenapa dimatikan teleponnya Yah," tanya Nisa yang melihatku.

"Enggak apa-apa Nis, ini Keuargaku yang telepon."

Aku tidak memberi tahu Nisa dan melanjutkan lagi menyiapkan pesanan pelanggan.

****

"Ayah, kenapa ya? Apakah keluarganya tahu kalu aku ada di sini atau ... Orang tuanya tidak merestuiku, ya," dalam hati Nisa bertanya-tanya.

****

"Apa yang harus aku katakan ya sama Bapak, nanti sajalah, maaf ya Pak, aku matikan panggilan teleponnya tadi, soalnya lagi ramai pesanan."

Aku berjanji akan menelpon balik nanti, setelah di kiosku agak sepi. Sembari

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sumartono Tono
bagus banget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status