Share

BICARA SOAL MAHAR

Author: LilyAnnie
last update Last Updated: 2025-08-02 18:16:56

Nania menjadi kikuk saat melihat kehadiran Maha di rumahnya siang itu. Apalagi saat itu ada Erna yang selalu menggodanya. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Maha tampak berbeda dari saat mereka pertama kali bertemu—lebih santai, dan jauh lebih hangat dengan senyum yang sengaja dibuat menggoda.

“Eh… maaf. Silahkan duduk,” ucapnya, pelan dan agak terbata. Matanya tak berani menatap langsung ke arah Maha, hanya melirik sekilas sebelum kembali sibuk merapikan sendok-sendok yang padahal sudah tersusun.

Maha tersenyum, sopan namun menenangkan. “Ganggu gak?”

Nania menggeleng pelan, berusaha memasang senyum meski terlihat sedikit terpaksa. “Nggak kok, silahkan.”

Erna kembali menyenggol bahu sahabatnya, menggodanya dengan menaik turunkan alisnya. Nania hanya mendelik, memasang wajah sedikit cemberut di depan sahabatnya dan menyuruhnya duduk di bangku.

“Silahkan Pak Chakra, Pak Shandy, Nak Maha. Ini semua ada sentuhan tangan Nania di dalamnya.” Pipi Nania bersemu merah saat mendengar aya
LilyAnnie

Terimakasih untuk membersamai sampai di titik ini. Terimakasih juga untuk semua bentuk dukungan yang diberikan, dan mohon maaf karena hari ini kesorean Up dan kemungkinan hanya bisa up 1 bab. Kondisinya lagi kurang sehat, doakan sehat ya teman-teman.

| Like
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   BICARA SOAL MAHAR

    Nania menjadi kikuk saat melihat kehadiran Maha di rumahnya siang itu. Apalagi saat itu ada Erna yang selalu menggodanya. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Maha tampak berbeda dari saat mereka pertama kali bertemu—lebih santai, dan jauh lebih hangat dengan senyum yang sengaja dibuat menggoda.“Eh… maaf. Silahkan duduk,” ucapnya, pelan dan agak terbata. Matanya tak berani menatap langsung ke arah Maha, hanya melirik sekilas sebelum kembali sibuk merapikan sendok-sendok yang padahal sudah tersusun.Maha tersenyum, sopan namun menenangkan. “Ganggu gak?”Nania menggeleng pelan, berusaha memasang senyum meski terlihat sedikit terpaksa. “Nggak kok, silahkan.”Erna kembali menyenggol bahu sahabatnya, menggodanya dengan menaik turunkan alisnya. Nania hanya mendelik, memasang wajah sedikit cemberut di depan sahabatnya dan menyuruhnya duduk di bangku.“Silahkan Pak Chakra, Pak Shandy, Nak Maha. Ini semua ada sentuhan tangan Nania di dalamnya.” Pipi Nania bersemu merah saat mendengar aya

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   BERKUNJUNG

    Berita tentang rencana pernikahan Maha dan putri dari Rangga Prambuni menyebar cukup cepat di kalangan pengusaha. Ada yang memberi selamat dan tidak sedikit juga yang merasa kalah sebelum berperang.Nania Prambuni adalah sosok wanita yang diincar banyak pengusaha muda. Bukan hanya karena dia cantik dan berjiwa sosial tinggi, tapi lebih dari itu dia adalah salah satu pewaris kerajaan bisnis Prambuni. Bisnis keluarga mereka tidak hanya di Indonesia, tapi sampai ke Asia. Bukan satu dua pengusaha muda yang mencoba mendapatkan hatinya, tapi selama ini mereka selalu mendapat penolakan, entah langsung dari Nania atau juga dari ayah dan kakaknya.Sementara Mahameru Dwipangga Kurniawan, adalah satu-satunya putra dari keluarga Kurniawan yang belum menikah. Dua saudaranya menikah dengan orang biasa, bukan dari kalangan pebisnis atau anak konglomerat. Sudah bisa dipa

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   LAMARAN TAK TERDUGA

    Nania merasa kikuk saat melihat Amerta memicingkan mata padanya. Rasanya seperti orang yang sedang kepergok melakukan kesalahan, padahal dia hanya mengingatkan Maha kalau yang akan dia minum adalah air lemon bukan air putih biasa.“Kalian berdua sudah saling kenal? Kok kamu bisa tahu kalau Maha gak bisa minum air lemon?” Pertanyaan itu membuat Nania sedikit tergagap, ia melihat Maha yang menaikkan sebelah alisnya. Sama seperti yang lain, dia pun menunggu jawaban dari Nania.“Dijawab saja Nak, kalau memang sudah kenal kami juga gak apa-apa.” Nania menghela nafas mendengar ucapan ayahnya.“Kami belum pernah kenalan atau berteman sebelum ini, cuma—” Nania menjeda ucapannya sesaat dan memindai semua wajah yang menunggu kalimatnya dilanjutkan. Nania menghela nafas panjang lalu berkata, “Kami memang pernah ketemu sebelum ini, dan waktu itu kebetulan ada kejadian yang kurang mengenakkan soal dia dan air lemon.”“Kapan?” tanya Maha. Dia nampak ingin memastikan sesuatu.“Beberapa tahun lalu, d

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   SALAH TINGKAH

    Maha berdiri tepat disamping Nania dan menyodorkan kartunya pada Nadia. Nania sedikit mengernyit, bingung kenapa mereka bisa di tempat yang sama. Apa karena toko bunga ini searah dengan rumah keluarga Chakra.“Mas Maha mau sekalian ambil pesanan bunganya?”“Boleh sekalian Mbak Nad,” jawab Maha.Nania melirik petugas florist yang ternyata mengenal Maha, sedikit curiga pada keduanya karena ternyata sudah saling kenal.Saat Nadia sedang mengambil buket pesanannya, Maha malah berbisik pelan pada Nania. “Ini florist milik Mama, jadi wajar kalau aku kenal dia.” Maha menunjuk Nadia yang sedang menyiapkan pesanannya. Sementara Nania hanya bisa mengerjap.“Beli bunga buat siapa?” t

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   UNDANGAN MAKAN MALAM

    Maha menatapnya lebih lama—sikap ceria dan terbuka Nania membuat Maha tertarik. Dia tidak tahu apa yang dirasakan Nania, tapi wanita itu juga nampak tidak berpaling darinya. Seolah mereka sedang membuka diri mereka satu sama lain lewat tatapan yang dalam.“Kalian mau sampai kapan lihat-lihatan begitu?” tanya Arjuna. Seketika keduanya saling memutus kontak mata dan melihat ke arah lain.“Gimana Nak?” tanya Rangga pelan.Nania menoleh ke arah ayahnya, pria itu nampak berharap penuh padanya. Nania tersenyum dan berkata, “kalau dia pilihan ayah dan dia bisa memenuhi semua yang aku bilang tadi, aku siap untuk berkenalan lebih dekat.”Mendengar jawaban itu Maha melirik Nania.“Gimana Maha? Sanggup kamu penuhi semua yang Nania minta?” Giliran Maha yang mendapat pertanyaan, kali ini dari Chakra.“Mau nikah kapan?” Glek!Nania menelan salivanya kasar saat mendengar pertanyaan Maha. “Maksudnya? Kamu mau langsung nikah? Kamu gak mau ngenal aku lebih jauh dulu?” tanya Nania.Maha menggeleng. “Pi

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   PERKENALAN

    “Kenalkan, namanya Nania. Dia putri dari Rangga Prambuni,” ucap Chakra pada seluruh keluarganya. “Dan Nania, ini adalah keluarga Kakek. Ini Shandy anak Kakek dan itu istrinya… namanya Amerta.” Nania megangguk padanya sambil mengulas senyum.“Mereka punya tiga anak, Arjuna, Maha dan Akash. Arjuna dan Akash sudah menikah, sementara Maha sedang mencari calon istri,” lanjut Chakra sambil menunjuk ketiga cucunya. Nania hanya mengangguk pelan.“Nah yang disana, itu namanya Rama. Dia sahabat Akash sekaligus rekan bisnis kami. Dia datang bersama Indira calon istrinya dan anaknya, Anna namanya.”“Ow, gadis kecil dengan kepang dua yang sedang bermain di depan itu namanya Anna?” tanya Nania semangat.“Iya, dia

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status