Share

Ular

Tubuh lemas ibu berada dalam gendongan Mas Ilham menuju mobil. Kami setengah berlari mengiringinya. Mas Ilham duduk di kursi penumpang masih sambil memeluk tubuh Ibu. Sintya dari arah samping memangku kaki ibu. Langsung kutancap gas menuju rumah sakit terdekat.

"Maafkan Ilham, Bu! Maafkan Ilham!" Suara Mas Ilham bergetar.

Sesekali kulirik lelaki itu mencium kening ibunya. Memang selama ini Mas Ilham sangat menyayangi ibunya. Hidup tanpa Ayah membuatnya merasa bertanggung jawab penuh terhadap ibu dan adik-adiknya.

Jika sampai hal buruk terjadi pada Ibu, pasti Mas Ilham akan merasa sangat berdosa. Karena ulahnya ibu jadi sakit seperti ini. Dan selamanya penyesalan pasti akan membayangi hidupnya.

"Ibu harus bertahan! Ilham janji enggak akan buat ibu sedih lagi. Ilham janji, Bu. Ilham janji." Mas Ilham terisak.

Tiba di rumah sakit ibu langsung dibawa ke ruang IGD. Aku langsung mengurus administrasi. Kupilihkan segala fasilitas terbaik untuk ibu. Aku ingin ibu segera sembuh dan pulih seper
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
kau aja yg bodoh tapi sok2an merasa pintar
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
udah kmu ambil semua uang yg ada d ATM .nya ilham dn kmu blokir no pin nya .dn jangan suru ilham pegang k uangan toko d semua kmu yg pegang dn jangan d kasi k ilham ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status