“Ayo makan… ayo makan! Saya yang bayar, tidak perlu takut di tagih utang!” seru Herman dengan suara kerasnya yang membuat berapa orang menatap ke arahnya dengan tatapan mencibir. Termasuk para pelayan restoran yang berdecak kesal.
“Asal mampu bayar aja,” gumam salah satu pelayan restoran mewah. Saat melewati Herman dan kelima karyawan Herman.
Para karyawan Herman menunjukkan banyak expresi saat mendengar apa yang di katakan oleh pelayan tersebut. Sedangkan Herman masa bodoh, ia terus makan dengan lahap.
Selesai makan, Herman mengeluarkan uang lima juta untuk di bagikan ke lima karyawannya yang masing-masing dapat satu juta.
“Ini tips harian yang saya janjikan hari ini. Semoga kedepan, saya bisa kasih kalian lebih banyak lagi!” ucap Herman dengan suara kerasnya yang sengaja memancing para orang yang mencibirnya barusan.
Berapa orang yang dekat tempat duduknya dengan Herman, menoleh ke arah Herman dengan tatapan tidak percaya dengan apa ya
Setelah Narnia pergi ke lantai atas Herman dan Lala berjalan ke arah pakiran dan masuk kedalam mobil. di dalam hati Herman mengutuk dukun Joko. Yang meminta melakukan ritual tanpa busana di malam ini. padahal Herman berniat menyetubuhi Narnia beronde-ronde malam ini dengan segera cara demi mendengarkan desahan Narnia yang sungguh membangkitkan hasrah para paria. tapi demi persugihan makanan yang tetap laris manis. Herman terpaksa menuruti permintaan dukun Joko dengan berat hati. Di lain pihak, Adam juga berdecak kesal. Padahal malam ini ia ingin bercinta dengan Narnia. Setelah ia sudah bosan bercinta dengan Tia slama berapa hari berturut-turut dan kini menurut Adam celah inti Tia sudah longgar dan tidak nikmat lagi seperti pertama kali. jadi percuma mempertahan kan Tia di apertemennya. Malam ini, Adam membawa Tia ke tempat dukun Joko. Dengan maksud mengembalikan Tia kepada dukun Joko. Karena ia sudah tidak tertarik lagi pada Tia. Herman dan Lala tiba
“Balas ciumanku, Nar!” ucap Ardi yang memaksa narnia untuk membuka mulutnya. Setelah terbuka, Ardi mendorong lidahnya masuk ke dalam mulut Narnia dan lidahnya menelusuri dengan mudah rongga mulut Narnia yang lembut dan memabukkan dirinya. Narnia bisa merasakan aroma mint bercamput rokok pada mulut Ardi yang kini menguasai mulutnya. Narnia tersentak, ketika Ardi menaikkan dress tidurnya dan melepaskan g-string yang ia pakai di sela ciumannya yang panjang yang semakin memabukkan. Nafas Narnia tersengal, jantungnya berdebar karena Ardi merasang celah intinya dengan jemari dan menusukkan dua jari ke dalam celah inti yang masih kering dengan keluar masuk secara cepat. Narnia ingin menjerit tetapi bibirnya di bungkam oleh bibir Ardi dengan ciuman semakin kasar. hingga ia tidak bisa berteriak dan pastrah menerima pelecehan Ardi yang celah intinya yang mentuh dinding celah intinya. "Hmmmmp." Ardi memainkan celah inti Narnia dengan gairah tinggi. Geli,
“Lihat saja pembalasanku!” gumam Ardi tidak jelas. Ardi menuruni anak tangga untuk sarapan pagi. Di ruang makan, Ardi melihat Narnia yang berwajah sembab sedang menyantap sarapan pagi. Sedangkan wajah ibu dan ayahnya menampakkan ketidak senangan. Ardi sudah bisa menduganya, kenapa orang tuanya seperti itu. pasti karena Narnia sedang datang bulan, maka mereka tidak bisa mendapatkan air bening dari Narnia untuk persugihan kuah bakso yang laris manis itu. Selesai makan, Narnia langsung pergi dari ruang makan. Menyisahkan Herman dan Lala. “Untung saja, aku masih menyimpan air bening dari wanita lain!” decak Herman kesal karena ia tidak mengira Narnia akan datang bulan dan mengacaukan segalanya. Tepatnya, Herman terlambat menampung stock air bening dari Narnia untuk berjaga-jaga di saat Narnia datang bulan dan tidak bisa di kuras air bening dari cela inti tubuh Narnia. “Kenapa tidak minta anak kesayangan kalian mencarikan air bening tambahan!” cibir Ardi y
Di kamar VVIP para wanita bernyanyi dan menari dengan pakaian erotis di depan Adam yang kini menatapi mereka dengan tatapan memuja. kebanyakkan para wanita itu melakukan tarian erotis untuk mengoda Adam, karena salah satu dati mereka memang ingin tidur semalam dengan Adam. kemudian menjadi menjadi kekasih Adam. Tanpa mereka ketahui para preman sudah siap dengan aksi mereka. "Jangan gegabh," ucap Ardi yang memperingati para rekannya yang sudah tidak sabaran masuk ke dalam. Para rekan Ardi yang bisa menatapi dengan menelan saliva secara kasar. menatapi kemolekkan tubuh para wanita yang terus menari semakin sensual. Tarian dan pengaruh obat semakin membuat para wanita itu semakin mabuk. Ada berapa wanita yang sudah melepaskan pakaian dan mendekati Adam. Mereka sedang mengoda Adam dengan gairah panas. meminta Adam untuk menyentuhnya. Ardi membuka pintu perlahan dan melihat para wanita sudah mabuk kepayang untuk mendapatkan sentuhan Adam. “Si
“Tentu saja, itu akan merugikanku. Karena nilai jualmu ada di wajah dan aku punya tempat menarik yang akan membuatmu menikmati para wanita dengan gratis dan otomatis masih segar, selain Narnia!” ucap Ardi yang berdiri dari posisinya yang terlempar hingga duduk di lantai.Adam menaikkan sebelah alis matanya, karena curiga dengan perkataan Ardi.“Kau tahu tempat Spa yang baru buka itu?” ucap Ardi yang sengaja memancing Adam. Ardi akan membiarkan Adam menebar pesona di sana. Sedangkan ia dan rekan-rekannya akan menikmati para wanita yang sudah tergila-gila pada Adam. Seperti para wanita barusan yang ia dapatkan air bening dari celah inti para wanita dengan susah payah.Ardi bukannya tidak mau ikutan untuk menyentuh tubuh para wanita, tapi ia tidak ingin cairan kehidupanya ikut dalam persugihan dan membuatnya terikat dengan dukun Joko. Sehingga, Ardi akan memanfaatkan para cairan kehidupan dari kawananya dan wanita jalang yang tertarik pada A
“Wah, aku iri sekali!” dengus Santy sebel mendengar apa yang di katakan oleh Ardi barusan. bahwa temannya sudah di puasin sampai tidak bisa bergerak turun dari atas ranjang. yang seolah mencibir dirinya yang tidak bisa mendapatkan pria lebih hebat dari Ardi untuk memuaskan gairahnya. Ardi hanya terkekeh geli dan ujung matanya melihat ke arah Adam yang sedari diam dengan wajah kusutnya. karena di kalah dalam harga diri melawannya. “Kan ada temanku, kenapa tidak meminta dia saja. Gitu-gitu, dia ahli di atas ranjang!” ucap Ardi yang melihat Adam dengan tatapan pamer atas apa yang ia peroleh. “Maunya gitu, tapi temanmu ini susah sekali di bujuk!’ balas Santy dengan tangan bersedekap di dada dan mencebikkan bibirnya. “Gampang, Tante ajak aja di ke rumah untuk olahraga panas. Di jamin ke depannya dia pasti mau dan aku harus pulang dulu. Besok sudah waktu ulangan,” pamit Ardi yang masuk ke dalam mobil mewah tersebut dan mengemudikan keluar menuju arah pakira
Demi meyelamatkan uang jajanya dari kerugian yang semakin membesar dan berlomba dengan waktu. Lala menghubungi Herman melalui pesan whatsaap sambil menceritakan kondisi toko bagian cabang yang omzet penjualannya turun hampir 80% dari berapa jam lalu. sehingga dengan terpaksa di obral demi membalikkan modal yang di keluarkan. daripada di buang dengan sia-sia dan ampesnya ada yang mengetahui perubahan bakso tersebut. maka akan menimbulkan gosip tak sedap yang akan mempengaruhi penjualan ke depannya. Herman yang membaca pesan dari Lala dari awal hingga akhir, langsung setuju dengan ide Lala. karena semua yang di tulis oleh Lala benar semua. "Lebih baik mengambil modal balik, daripada mengalami kerugian besar-besaran. yang di pastikan akan mempengaruhi modal penjualan selanjutnya," batin Herman yang menatapi para pembeli bakso di tempatnya yang semakin sepi dan ada yang lihat-lihat. tapi tidak masuk ke dalam. melainkan pergi ke tempat sebelahnya yang merupakan toko
Sedangkan Herman menatap Tia dengan datar, ia sedang tidak bernafsu liar hari ini. Setelah penjualan hari ini merosot tajam yang seolah merupakan pukulan batin terhebat untuk Herman. Herman berjalan masuk ke dalam ruang tamu dukun Joko dengan nafas gusarnya. Seakan tahu apa yang terjadi, Joko menatapi Herman dengan kedua matanya yang tidak ada di dalam rongga mata. “Sabar, ada waktunya kamu istirahat untuk menghilangkan kecurigaan para pesaing!” nasehat dukun Joko yang berbicara seolah-olah ia tidak ada beban sama sekali. “Apa yang di katakan oleh Joko memang benar, seharusnya kita istirahat untuk sementara waktu!” timpal Lala yang memikirkan untuk pergi liburan ke pulau bali untuk bersenang-senang daripada membantu Herman berjualan tanpa hasil. Bisa-bisa uang jajan akan di potong karena merosotnya penjulan mereka untuk ke depannya. “Lebih baik ambil liburan ke luar pulau jawa buat segarkan otak,” saran dukun Joko yang mendukung ide dari Lala.