Seminggu berlalu, acara berduka selesai. Andika kembali membuka tokonya di salah satu mall dan di tatapi oleh para pesaingnya dengan tatapan sinis. Ada pesaing yang berbahagia, dengan musibah yang menimpah keluarga Andika dan mereka berharap musibah tersebut bisa berlangsung selamanya. Hingga membuat Andika langsung bangkrut dan enyah dari kawasan tempat perdangangan yang mereka tempati.
Andika yang menyadari tatapan para pesaingnya, hanya bisa berdecak kesal dalam hati. Jika mengharapkan ia bangkrut, maka mereka salah besar semua. karena ia sudah menumbalkan para pesaingnya ke kepada dukun Tri yang memakai ilmu gunung gawi.
“Wah, ini lah efeknya memakai persugihan dalam melariskan makanan. Maka anak sendiri jadi tumbal,” ucap Harun dengan wajah menyindirnya.
Andika masih diam dengan banyaknya perkataan yang menyindir untuknya sekaligus mengolok-oloknya. Daripada membalas perkataan para pesaingnya, Andika juga memikirkan bagaimana cara mendekati Lala
Dengan perasaan kesal, Herman keluar dari dalam kamar Narnia melalui pintu depan dan ia mendapatin Narnia sudah pulang dari rumah.“Kebetulan sekali,” batin Herman yang mulai merencanakan ide jahatnya untuk menyetubuhi tubuh Narnia untuk mendapatkan lendir persugihan tersebut. sekaligus melepaskan kebutuhan biologisnya yang selama ini terpedam sekian lama.“Lo ayah, kok tak kerja?” ucap Narnia yang melihat Herman turun dari anak tangga.“Hari ini kan libur, masa kamu lupa?” balas Herman dengan senyuman jahatnya.“Oya, lupa he he he..” balas Narnia tersipu malu dan langsung menaiki anak tangga dengan tergesah-gesah.Herman menatapi Narnia yang menaiki anak tangga dengan menelan ludahnya.Saat ia ingin melancarkan aksinya, ponselnya tetiba berbunyi yang merupakan panggilan dari dukun Joko. Herman langsung meradang dan tidak ingin pergi sebelum menuntaskan biologisnya.Seakan tahu apa keing
Kepala Narnia mengeleng kekanan dan ke kiri, sambil menutup kedua kakinya yang di tahan oleh kedua tangan Herman.“Lendirmu sungguh manis,” puji Herman yang menjilati semua inti tubuh Narnia dengan lidahnya. Kemudian memasukkan lidahnya di dalam liang untuk memancing lendir selanjutnya keluar.“Ahhhh…” desah Narnia yang merasakan kenikmatan dengan mengoyangkan pinggulnya ke kanan dan kiri.Herman semakin senang melihat Narnia semakin binal, puas memanjakan inti Narnia. Herman kembali menarik pinggul Narnia untuk menyatuh dengan rudalnya yang masih tegang sempurna itu.“Ahhhh…” desah Narnia yang merasakan nikmat dengan benda tumpul yang bergerak di dalam liangnya tanpa kondom bergerigi.“Enak Sayang,” ucap Herman yang giat memaju dan memundurkan pinggangnya.“Ahhh… ahhhh… ah…” Narnia hanya bisa mendesah berulang-ulang tanpa bisa berkata-kata lagi. k
Herman memutar matanya, ia menatap Lala yang berdiri di depannya.“Tidak ada, aku hanya mengingatkan kau soal jam saja. Untuk menghindari gossip para tetangga,” ucap Herman yang berdiri dari tempat duduknya.“Astaga Man, aku kan jarang keluar rumah. Sebulan saja hanya dua kali, masa sudah di gossip sih? Kecuali tiap hari, maka akan beda dengan apa yang katakan oleh para tetangga.”Herman terdiam.“Ini baru jam 6 sore, kau tahu betapa lamanya aku kena macet di jalanan. Yang ada aku yang kena curigai oleh teman-temannku. Sebulan ketemu mereka dua kali dan pulang berburu- buru seperti orang kesetanan,” ceroscos Lala yang masih sebel dengan Herman yang memintanya pulang cepat. hingga ia tidak bisa bercinta dengan Andika.Herman masih terdiam dan berpikir apa yang di proteskan oleh Lala ada benarnya juga. yang ada kecurigaan teman-teman Lala yang bisa berakibat fatal padanya.“Hmmm, baiklah. Lain kali aku
Semua mata menatap ke salah satu penjual yang barang dagangnya laku dalam dua jam dan mendapatkan oderan banyak berlimpah. orang itu bernama Harun yang merupakan saingan Herman dan Andika. yang selalu menjelek-jelekkan keduanya dengan perkataan ini itu.“Jangan katakan padaku, kalau Harun juga mengunakan ilmu persugihan?” ucap salah satu pesaing yang tidak terima kesukses Harun yang kini meleset super jauh dari mereka semua.“Bisa jadi,” balas Rudi yang juga menampakkan sikap irinya kepada Harun.Semua mata menatap kesuksesan Harun yang bagaikan kejatuhan durian.***Herman duduk dengan tidak tenang sama sekali. Tempat bisnisnya tidak bisa di buka dalam waktu cepat. Karena kerusakan yang di timbulkan oleh kecelakaan barusan yang cukup membuatnya merugi dalam jumlah banyak. Belum lagi ia harus membayar para tukang untuk memperbaiki dan membeli bahan seperti semen, besi dan sebagainya.“Siapa sih, niat banget meng
Mendengar desahan Narnia yang nyaring dan terdengar begitu menikmati permainan. Membuat nafsu Adam semakin meningkat dratis.JleeebbbbAdam menusukkan rudalnya yang telah keras ke dalam liang anus Narnia. Yang sebenarnya jarang ia pakai selama ini. tapi karena ia tidak bisa menahan birahinya, ia melakukannya tanpa pemanasan.“AAHHHHHhhhh SAKIT SAYANG… JANGAN,” rintih Narnia yang tidak ingin menerima rudal dari Yudi yang masih di kira sebagai Ardi.Tapi perlawanannya sia-sia, Yudi mengeluarkan ke perkasaanya dan memasukkan rudalnya di inti Narnia.Narnia berteriak nyaring ketika kedua lubang di bawahnya sudah di masuki dengan kedua paha yang terbuka semakin lebar. Kedua dadannya masih di remas oleh Adam semakin kuat.“Ahhh ahhhh ahhh…” pekik Narnia semakin nyaring dengan kedua benda tumpul di bawahnya yang sedari keluar masuk bersamaan.“Sungguh nikmat,” ucap Adam yang masih semangat me
Tubuh Yudi langsung tumbang, saat jiwa dukun Joko kembali ke tubuh asli yang tua rentang.Huk huk huk hukDukun Joko kembali muntah darah dengan hebat di dalam kediamannya. Karena serangan yang ia terima cukup parah dan apa yang ia dapatkan barusan hilang seketika."Keparat, pasti hanya orang itu yang bisa melakukannya.""Aku tidak perlu tahu siapa perlakuannya, aku hanya ingin bebas dari kutukkan ini. Bagaimana aku bisa memasuki para wanita, jika rudalku menghitam setengah seperti ini?" protes Adam dengan suara kerasnya.Dukun Joko tidak bersuara, setelah selesai muntah darah. ia berusaha menetralkan kekuatannya yang terkuras habis-habisan akibat kecerobohannya kali ini.Sedangkan Herman terlihat frustrasi."Kalian tenang saja, aku akan membereskan semuanya dalam waktu seminggu dan selama itu berasikap wajar. Sekaligus jangan lupa makan bunga melati secara mentah-mentah. Malam jumat mandi kembang bunga di jam 12 malam," jelas dukun J
Narnia sempat ketakutan dengan ancaman Ardi. Namun ia berusaha bersikap tenang.“Ada kegiatan kampus, aku harus menyerahkan semua tugas yang belum aku selesaikan berapa hari lalu dan berapa pakaian tidak muat mau aku buang ke tempat sampah.”Semua mata menatap ke arah Narnia yang mengeluarkan berapa pakaian dalam dari tas kecil di tangan.“Di hibahkan saja ke para pria,” goda salah satu teman Ardi.Narnia hanya membalas dengan senyuman.“Lain kali saja ya, aku sudah terlambat mengumpulkan tugas nih.”Narnia bergegas keluar dan di tatapi aneh oleh Wina. Sesampai di depan pagar, Narnia membuang berapa pakaian dalamnya yang tidak muat lagi ia kenakan ke dalam tong sampah besar berwarna hijau depan rumahnya. Yang di tatapi tawa oleh para preman yang merupakan teman Ardi.“Kirain dia mau kabur dengan barang bawaan gitu, tak tahunya membuang sampah ha ha ha…” tawa salah satu prema
klekk.Pintu klub terbuka, Darwin yang membawa barang hingga meninggi melewati kepalanya. Tidak menyadari Narnia sedang berbaring sehingga ia berjalan masuk.Bruukkkk.Darwin terjatuh dengan barang yang berhamburan ke segera arah, saat ia tersandung oleh tubuh Narnia yang berbaring di lantai.PlakSebuah tamparan melayang di wajah Darwin hingga kacamatanya lepas setengah.“Lo…”Darwin membetulkan posisi kacamatanya lagi.“Eh Narnia, maaf… aku tidak tahu kamu di sini?” ucap Darwin sembari mengaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Ia benaran tidak tahu ada orang di dalam klub misteri, karena hati ini dan sampai seminggu kedepan. Tempat kuliah sedang libur panjang.“Kenapa kamu di sini?” tanya Narnia sinis, karena Darwin mengangu waktu tidurnya.“Hmmm, menata barang klub dan beres-beres. Lalu membersihkan halaman yang sudah berumput tinggi,” jawab Darwin