Home / Rumah Tangga / PESONA ISTRI NAKAL CEO / Bab 86. Panggilan Misterius

Share

Bab 86. Panggilan Misterius

Author: Kenzie
last update Last Updated: 2025-09-13 11:00:26

Reina menelan ludah, suaranya tercekat namun tajam. “Bagaimana kamu bisa tahu semua ini, Jay? Bukannya itu mustahil untuk ditembus?”

Jay mengangkat kepalanya, sorot matanya serius. “Benar, Nona. Mustahil kalau hanya mengandalkan teknik biasa. Namun, saya kombinasikan skill hacking dengan chip hitam itu.”

Reina tertegun. “Chip … hitam?”

Jay mengangguk. “Anda tidak lupa kan dengan kartu nama yang diberikan pak Dirga? Itu kunci akses sebagai jaminan kerja sama turun-temurun. Tanpa chip itu, saya tidak bisa menembus VPN berlapis yang dipasang. Sistemnya memang sengaja dikunci supaya hanya orang dalam yang bisa lihat.”

Reina menggenggam kedua tangannya erat di pangkuan. Sejauh ini ia sudah menebak, tapi mendengarnya langsung membuat napasnya terasa berat. “Jadi maksudmu, orang yang mengendalikan serangan ini … menggunakan jalur pemerintahan?”

Jay mencondongkan tubuh, suaranya diturunkan seolah takut ada telinga lain ya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Kenzie
Nggk kak, bukan Abian.
goodnovel comment avatar
enur .
jan bilang anak ny adalah Abian ( bertanya sambil alis mengkerut)
goodnovel comment avatar
Kenzie
pak Dirga dah tua, waktunya pensiun, ganti pemimpin dengan anaknya yg tampan rupawan itu (⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 90. Pelakor High Class

    Reina menoleh dan langsung mengenali sosoknya. “Kak Arga?” suaranya penuh nada kaget yang sengaja dibuat seolah polos.Arga tersenyum, lalu perlahan membuka topengnya. “Iya, apa kabar? Sudah merasa baik dari sebelumnya?”Reina mengangguk pelan, tapi matanya sudah bersinar penuh tantangan, membalas senyum Arga dengan senyum miringnya sendiri. “Kabar baik, Kak,” jawabnya, suaranya ringan tapi menyimpan duri.“Bagaimana kalau kita ngobrol seperti terakhir kali?” tanya Arga dengan sopan.Reina menatap Abian sebentar, kemudian menggeser pandangannya ke Cindy yang masih angkuh menggenggam lengan Abian. Sebuah tawa kecil nyaris terdengar di bibirnya, tapi ia menahannya, matanya justru berkilat penuh provokasi. Menoleh lagi ke Arga, ia menyunggingkan senyum centil.“Aku selalu punya waktu untuk kak Arga,” bisiknya manja, tapi nada suaranya menyimpan duri yang sulit diabaikan.Abian menahan pergelangan tangan

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 89. Topeng dan Malam yang Beku

    Udara malam menyergap dingin, jauh berbeda dari gemerlap pesta di dalam. Reina menempelkan punggung pada pagar balkon, mencoba bernapas lega. Namun kehadiran pria bertopeng emas di sisinya justru membuat tubuhnya merinding tanpa alasan.“Indah, bukan?” suaranya terdengar ringan, seolah mereka sekadar tamu biasa.Reina melirik cepat, waspada. “Indah, tapi terlalu ramai.”Daren terkekeh samar, nada suaranya seperti sindiran. “Justru di keramaian, rahasia paling mudah disembunyikan.”“Rahasia?” alis Reina terangkat, meski ia berusaha terdengar datar.Daren menoleh, cahaya lampu dari aula berkilau di topeng emasnya. “Tentu saja. Semua orang punya rahasia. Hanya saja, tidak semua pandai menyimpannya.” Ia mencondongkan tubuh sedikit, senyumnya samar tapi menusuk. “Termasuk kamu, ‘kan?”Reina menahan napas, menimbang kata-katanya. “Apa maksudmu?” tanyanya hati-hati.Daren terkekeh pelan, suara

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 88. Pesta Topeng

    Abian terdiam. Pertanyaan itu sederhana, tapi baginya terlalu berat untuk dijawab. Tatapan matanya beralih, seolah mencari jawaban di dinding ruang kerja Reina. Urat di pelipisnya menegang, dan genggaman tangannya pada jemari istrinya semakin kuat.“Karena dia bukan orang sembarangan,” ucap Abian lirih namun tegas. “Daren tidak pernah muncul tanpa rencana. Jika dia bergerak, itu berarti ada target yang sedang ia incar.”Reina menelan ludah, hatinya berdebar. “Target?”Abian menatapnya lekat, pandangan yang tajam tapi juga penuh ketakutan yang coba ia sembunyikan. “Kamu, Reina. Sejak awal, aku selalu khawatir kamu akan menjadi sasarannya. Itu sebabnya aku tidak ingin ada satu pun rahasia tentang dia yang kamu tutupi dariku.”Kata-kata itu membuat dada Reina terasa sesak. Ada rasa hangat karena perhatian Abian, tapi juga rasa bersalah yang mencubit karena di lacinya, undangan pesta Cindy tersimpan rapi. Ia menunduk, menyembunyikan kilatan ragu di matanya.“Aku mengerti,” jawabnya, berus

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 87. Rahasia dalam Kotak

    “Jay—”Jay segera memotong ucapan Nona mudanya, seolah tahu persis apa yang ingin dikatakannya. “Saya sudah melacaknya, Nona. IP nya berasal dari luar negeri, tepatnya London. Ini rute bersih. Saya bisa pastikan bahwa dia sepupu Tuan Abian.”Reina terdiam sesaat, mencoba mencerna informasi itu. Sebelum ia sempat mengucapkan sepatah kata pun, terdengar ketukan pintu. Ia menoleh, dan dengan suara tegas namun tenang, menyuruh siapa pun di balik pintu itu masuk.Sekretarisnya melangkah masuk, membawa sebuah kotak misterius. Pemandangan itu membuat Reina terhenti sejenak, merasakan deja vu yang aneh. Rasanya seperti kembali ke masa ketika Jay sempat menghilang tanpa kabar.“Maaf Nona, baru saja resepsionis menerima paket yang ditujukan kepada Anda,” ujar sekretaris itu sopan.Reina tidak langsung bereaksi. Tangannya menggenggam kursi, napasnya sedikit tertahan. Ada rasa takut, tapi juga penasaran. Perasaannya berbisik

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 86. Panggilan Misterius

    Reina menelan ludah, suaranya tercekat namun tajam. “Bagaimana kamu bisa tahu semua ini, Jay? Bukannya itu mustahil untuk ditembus?”Jay mengangkat kepalanya, sorot matanya serius. “Benar, Nona. Mustahil kalau hanya mengandalkan teknik biasa. Namun, saya kombinasikan skill hacking dengan chip hitam itu.”Reina tertegun. “Chip … hitam?”Jay mengangguk. “Anda tidak lupa kan dengan kartu nama yang diberikan pak Dirga? Itu kunci akses sebagai jaminan kerja sama turun-temurun. Tanpa chip itu, saya tidak bisa menembus VPN berlapis yang dipasang. Sistemnya memang sengaja dikunci supaya hanya orang dalam yang bisa lihat.”Reina menggenggam kedua tangannya erat di pangkuan. Sejauh ini ia sudah menebak, tapi mendengarnya langsung membuat napasnya terasa berat. “Jadi maksudmu, orang yang mengendalikan serangan ini … menggunakan jalur pemerintahan?”Jay mencondongkan tubuh, suaranya diturunkan seolah takut ada telinga lain ya

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 85. Bayangan yang Terbelah

    “Apa kamu benar-benar tahu siapa dalangnya?” tanya Reina dengan suara nyaris berbisik.Abian tidak langsung menjawab. Ia menurunkan pandangan, menatap jemarinya yang mengepal. Lalu kembali menatap Reina dengan dingin, tajam, dan menusuk.“Bukan cuma tahu,” suaranya serak rendah, nyaris menggeram. “Aku sudah menunggu saat yang tepat untuk menyeretnya keluar.”Reina terdiam, jantungnya berdetak lebih cepat, tapi wajahnya tetap tenang. Abian memberi isyarat pada Roy untuk mengurus lelaki kurus itu lebih lanjut. Sebelum melangkah pergi, ia menoleh sekali lagi, hanya sekilas, tapi sorot matanya membawa janji maut.“Mainan kecil ini sudah berakhir. Babak sebenarnya baru akan dimulai,” ujarnya pada udara malam.Malam itu berlalu dengan sunyi yang aneh. Di perjalanan pulang, Reina lebih banyak diam, hanya sesekali menatap wajah Abian yang kaku dalam bayangan lampu jalan. Ia tahu suaminya sedang menyusun rencana, setiap de

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status