Beranda / Romansa / PESONA KAKAK IPAR / Tidak Merasa Bersalah

Share

Tidak Merasa Bersalah

last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-15 09:23:32

🏵️🏵️🏵️

Agus sedih mengingat wanita yang dia cintai harus hidup sendiri dengan keadaan sedang mengandung darah dagingnya. Saat ini, dia tidak dapat berbuat banyak selain memberikan perhatian dan memenuhi segala kebutuhannya.

Walaupun dulu Adelia pernah melakukan penolakan terhadap Agus, tetapi tidak ada sedikit pun niat laki-laki itu untuk balas dendam. Dia justru bangga dan merasa menjadi orang paling bahagia karena akan memiliki penerus.

Dia teringat kembali masa-masa di mana dirinya tidak pernah berpaling dari pesona Adelia. Baginya, wanita itu pujaan hati yang akan dia cintai selamanya.

“Maaf, Kak, aku nggak bisa balas perasaan Kakak.” Penolakan itu yang Adelia ucapkan di depan Agus kala itu.

“Apa aku tidak memiliki kesempatan agar kamu dapat menerima cintaku?” Agus masih tetap berharap untuk balasan cinta dari Adelia.

“Maafin aku, Kak. Untuk saat ini, aku tidak memiliki perasaan lebih untuk Kakak.”

Agus sedih mendengar pengakuan yang keluar dari bibir Adelia, tetapi dia tetap mengikuti kegiatan wanita impiannya itu hampir setiap hari dari kejauhan. Rasa cinta yang dia miliki tidak dapat menghapus bayangan sang pujaan.

Dia makin sakit karena saat itu, Adelia telah memiliki seseorang yang mampu mengisi hatinya. Dari hasil penelusuran Agus, laki-laki pilihan Adelia adalah siswa idola di sekolahnya.

Agus tetap bersabar dengan apa yang Adelia lakukan. Cinta tulus yang dia miliki tidak membuatnya menyerah atau berpaling kepada yang lain. Dia selalu yakin kalau suatu saat, akan mendapatkan cinta pujaan hatinya.

“Kenapa, sih, Bro ... masih berharap dengan sesuatu yang tidak pasti?” Alfin—sahabat Agus, berusaha menyadarkan temannya.

“Aku mencintainya, Bro.”

“Tapi kenyataannya dia udah menolakmu dan sekarang dia udah punya seseorang yang selalu ada di sampingnya.”

“Aku nggak akan nyerah, Bro. Aku yakin akan mendapatkan cintanya. Walaupun mungkin bukan sekarang, tapi suatu saat.”

Agus sangat yakin kalau dirinya pasti mendapatkan balasan cinta dari Adelia. Terbukti sekarang, harapan itu pun menjadi kenyataan. Saat ini, benihnya ada dalam rahim wanita yang amat dia cintai itu.

Dia juga yakin kalau suatu saat nanti, akan bersatu dengan Adelia, membina keluarga yang bahagia bersama buah hati mereka. Dia menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan semuanya kepada Ana.

🏵️🏵️🏵️

Awal pertama kali mengenal Ana, Agus tidak tahu kalau wanita itu adalah kakak kandung Adelia. Namun, takdir telah mempertemukannya kembali dengan wanita yang sangat dia dambakan.

Dia tidak dapat berbuat banyak saat Ana mengungkapkan niat harus menikah dengannya. Saat itu, Ana telah memiliki cinta untuk Agus. Dia juga yakin kalau laki-laki yang telah menyelamatkan dirinya akan memberikannya kebahagiaan.

“Maaf, Na, tapi aku tidak memiliki perasaan lebih untukmu, aku mencintai gadis lain.” Agus menolak permintaan Ana kala itu.

“Bagaimana dengan anak ada dalam rahimku? Siapa yang akan bertanggung jawab? Hanya kamu yang dapat menyelamatkanku dari semua penderitaan ini.”

“Bagaimana mungkin aku akan menikahimu, sedangkan hatiku hanya untuk gadis lain?”

“Cinta itu bisa tumbuh dengan seiring berjalannya waktu. Aku yakin dengan kebersamaan kita, kamu pasti akan mencintaiku.”

“Tapi aku nggak bisa, Na. Aku harap kamu mengerti keadaanku.”

“Kalau kamu tidak bersedia menikahiku, untuk apa kamu menyelamatkanku? Kenapa kamu tidak membiarkan aku mati? Aku nggak akan sanggup hidup jika kamu tidak bersedia menikahiku, lebih baik aku mengakhiri hidup sekarang.”

Setiap Agus melakukan penolakan terhadap Ana, hanya ancaman yang selalu dia dapatkan. Dia tidak mampu lagi menolak permintaan Ana yang mencoba menghujamkan pisau ke arah perutnya.

Sampai akhirnya, Agus pun bersedia menikah dengan wanita yang tidak pernah dia cintai. Dia merasa kalau cinta tulus untuk Adelia akan dia kubur dalam-dalam karena akan hidup bersama Ana. Namun, cinta itu tetap makin tumbuh karena mereka hidup dan tinggal dalam satu atap.

Setelah kembali bertemu dengan Adelia, Agus menggunakan kesempatan itu untuk mencari perhatian. Dia makin yakin akan mendapatkan balasan cinta dari wanita yang selalu bersemayam dalam hatinya.

Dia selalu bersikap romantis kepada Ana di depan Adelia, tetapi respons yang ditunjukkan pujaan hatinya itu masih biasa saja. Ketika tahun ketiga pernikahannya dan Ana, Adelia mulai menunjukkan sikap tidak suka.

Adelia mulai perhatian dan peduli kepada Agus. Dia berani bersikap manja kepada laki-laki yang pernah dia tolak itu. Dia telah merasakan adanya getaran cinta untuk sang kakak ipar.

“Apa tujuan kamu bersikap sok romantis gitu pada Kak Ana di depanku?” tanya Adelia kepada Agus saat itu.

“Wajar, dong, aku bersikap seperti itu, dia istriku. Jangan bilang kamu cemburu.”

“Kalau aku cemburu, emang kenapa?”

“Wow! Ternyata gadis yang dulu menolakku, sekarang bisa cemburu.” 

“Kamu jahat, Mas. Hatiku sakit melihat sikapmu seperti itu pada Kak Ana. Aku membencimu.” Adelia memukul-mukul dada Agus.

Agus dengan penuh kelembutan, meraih tangan Adelia. “Maafin aku, Dek. Aku nggak bermaksud menyakitimu. Tujuanku hanya ingin menguji perasaanmu. Sekarang kamu merasa cemburu, itu berarti kamu sudah menerima perasaanku.”

“Maksud kamu?”

“Sampai kapan pun aku akan selalu setia mencintaimu.”

Adelia terharu mendengar pengakuan Agus. Dia pun memeluknya lalu disambut hangat oleh orang yang sejak dulu mengharapkanya itu. Dia bahagia karena perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan.

🏵️🏵️🏵️

Hari ini, usia kehamilan Adelia memasuki enam bulan. Bentuk tubuhnya sangat berbeda dari sebelumnya. Perutnya makin membesar dan juga mulai merasakan gerakan bayinya.

“Coba, deh, Mas ... gerakannya udah terasa banget, nih.” Adelia mendekatkan tangan Agus ke perutnya. Saat ini, mereka sedang berbaring di ruang TV.

“Iya, Sayang. Aktif banget, ya.” Agus mengusap-usap perut Adelia.

“Udah nggak sabar, deh, pengen ketemu dia.”

“Aku juga, Sayang. Dia penerusku, aku sangat menyayanginya.”

“Tapi kamu juga punya penerus dari Kak Ana.” Agus hanya tersenyum mendengar ucapan Adelia.

Adelia tidak menyadari dan tidak mengerti arti senyuman Agus. Baginya, yang paling terpenting adalah perhatian laki-laki itu, juga rasa peduli yang dia dapatkan.

“Kamu masih tetap cinta nggak sama aku walaupun tidak bisa tinggal bersamamu?” Agus ingin mengetahui perasaan Adelia saat ini kepadanya.

“Kamu kenapa bertanya seperti itu, Mas? Perhatian dan rasa peduli yang kamu berikan sudah menjadi bukti kalau kamu tetap menginginkanku. Kita nggak bisa tinggal satu atap demi menjaga perasaan Kak Ana. Aku dengan ikhlas akan tetap mencintaimu.”

Agus memeluk erat tubuh Adelia. Dia terharu mendengar pengakuannya. Perempuan yang sangat dia dambakan itu dengan ikhlas telah memberikan cinta untuknya.

“Sabar, ya, Sayang. Kita pasti mampu melewati semuanya. Aku yakin kita akan bersatu kembali.”

“Iya, Mas, aku pasti sabar demi anak kita.”

“Jaga hati dan cintamu hanya untukku. Jangan pernah berpaling dariku. Aku akan mencintaimu selamanya.”

“Iya, Mas.”

Agus sekarang percaya sepenuhnya kepada Adelia. Dia yakin kalau wanita itu akan tetap setia mencintai dirinya seorang. Dia dapat merasakan sikap yang ditunjukkan.

Dia sangat tahu pasti kalau dulu, Adelia selalu mendapatkan cinta dengan mudah dari laki-laki lain. Namun, saat ini dia percaya kalau wanita itu telah memberikan cinta dan hati untuk dirinya seorang. Terbukti saat ini, Adelia sedang mengandung anaknya.

===========

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • PESONA KAKAK IPAR    Pertemuan

    🏵️🏵️🏵️Sebulan telah berlalu, akhirnya Ryan sekarang sangat dekat dengan ibunya. Adelia sangat bahagia karena harapan untuk menyayangi putranya telah tercapai. Kini, dia merasa menjadi wanita paling beruntung dan ibu yang seutuhnya.Agus menyaksikan dua orang yang dia cintai sedang tertawa lepas. Ryan sudah sangat mengerti jika diajak bercanda, dia amat senang bermain dengan ibunya. Adelia sangat bersyukur dengan nikmat yang dia peroleh saat ini.Hati Adelia sangat gembira karena dapat merawat buah hati yang telah lama dia rindukan. Ini adalah harapan yang sudah lama dia impikan, melahirkan dan menjaga anak dari laki-laki yang sangat mencintainya. Sungguh, ini merupakan anugerah terindah yang tidak dapat dia ungkapkan dengan kata-kata.“Akhirnya, anak kita bisa menerima kamu, Sayang.” Agus membelai rambut Adelia. Dia sangat bersyukur karena istrinya itu mengaku terharu setelah dekat dengan buah hati mereka.“Iya, Mas. Aku bahagia banget.” Adelia tersenyum puas mengingat usaha yang d

  • PESONA KAKAK IPAR    Pasangan Halal

    🏵️🏵️🏵️ Hari ini merupakan acara pernikahan Agus dan Adelia digelar. Tidak menunggu lama, dua minggu setelah Adelia sadar dari koma, mereka langsung mengikat hubungan dalam ikatan suci. Agus ingin menjadikan Adelia miliknya seutuhnya, bukan hanya sekadar simpanan semata. Dia ingin menunjukkan kesungguhan yang selama ini dia ucapkan kepada wanita yang telah melahirkan putranya itu. Betapa bahagia dan bersyukurnya dirinya karena akhirnya dapat mempersunting wanita yang sangat dia cintai. Ryan—buah hati tercinta Agus dan Adelia, sebagai bukti betapa mereka saling membutuhkan. Agus berjanji akan selalu memberikan kebahagiaan kepada Adelia dan Ryan. Dua orang tersebut adalah penyemangat hidup untuknya. Adelia telah resmi menjadi istri Agus dan mereka kini telah berada di kamar pengantin yang sudah lama mereka dambakan. Pak Andy dan Bu Arini meminta Agus dan Adelia agar tetap tinggal bersama mereka. Orang tua Agus sangat memahami kondisi sang menantu yang baru sadar dari koma. Ryan ju

  • PESONA KAKAK IPAR    Sadar dari Koma

    🏵️🏵️🏵️Seminggu telah berlalu sejak pernikahan Arman dan Ana. Hari ini, mereka akan pindah dari rumah orang tua menuju rumah baru. Ternyata benar kalau Rama lebih memilih tinggal bersama kakek dan neneknya dibandingkan serumah dengan kedua orang tuanya.Rama mengaku sangat menyayangi orang tua dari ayahnya tersebut. Dia juga sangat kasihan jika kakek dan neneknya kesepian tanpa dirinya. Anak kecil itu sangat mengerti dengan apa yang dirasakan Pak Sarma dan Bu Siska.“Baik-baik, ya, Sayang, sama Oma dan Opa. Nggak boleh nakal dan cengeng.” Ana memberikan nasihat kepada putranya.“Iya, Mah, Rama janji akan menjaga Oma dan Opa.” Anak itu merangkul ibunya.“Kalau kangen sama Papa atau Mama, langsung telepon aja. Nanti Papa atau Mama pasti jemput.” Arman memberikan penjelasan kepada anaknya.“Iya, Pah.” Rama juga memeluk ayahnya.Ana dan Arman segera memasuki mobil lalu meluncur. Tidak ada kesedihan di wajah Rama setelah kepergian Ana dan Arman. Dia sangat ikhlas tinggal bersama kakek da

  • PESONA KAKAK IPAR    Memadu Kasih

    🏵️🏵️🏵️Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, Arman dan Ana akhirnya resmi menjadi sepasang suami istri. Kebahagiaan terpancar di wajah kedua pengantin baru itu. Mereka malu-malu dan saling mengembangkan senyum di dalam kamar pengantin mereka.Arman mendekati pengantin wanitanya yang kini duduk di tempat tidur yang telah dihiasi bunga-bunga indah. Dia mengusap pipinya lalu mendaratkan ciuman di dahi, kemudian turun ke bawah. Dia berhasil mencium bibir lembut ibu dari anaknya tersebut.Hubungan mereka tumbuh dari hati yang paling dalam, bukan karena unsur paksaan atau ancaman. Pernikahan yang Ana rasakan saat ini, sangat jauh berbeda dari sebelumnya, di mana kala itu laki-laki yang mempersunting dirinya melakukan semuanya dengan terpaksa karena tidak ada cinta. Namun, kini semua itu akan menjadi masa lalu, sekarang dia bersama dengan pria impiannya.Dua insan itu berhasil mengarungi samudera cinta bersama, mereka telah melakukan hasrat yang begitu membara. Mereka bercinta de

  • PESONA KAKAK IPAR    Cinta Kembali Bersemi

    🏵️🏵️🏵️Seminggu berlalu semenjak Arman meminta Rama menganggap dirinya sebagai ayah, laki-laki itu kembali berkunjung bersama kedua orang tuanya. Pak Sarma dan Bu Siska telah lama ingin bertemu dengan cucu tercinta dan wanita yang melahirkannya.Ana sangat terkejut melihat kedatangan Arman dan orang tuanya. Dia bingung dihadapkan dengan situasi yang tidak biasa menurutnya. Dia mempersilakan mereka duduk di sofa ruang tamu.Arman berani mengajak orang tuanya mengunjungi Ana dan Rama setelah melihat perubahan sikap wanita yang dia cintai itu makin baik dan menerima dirinya. Oleh karena itu, dia sangat yakin untuk melamar Ana menjadi pendamping hidupnya.“Kenalin, Pih, Mih … ini Ana, wanita yang aku cintai.” Arman memperkenalkan Ana kepada kedua orang tuanya.Bu Siska mendekati Ana lalu menggenggam jemarinya. “Maafin kesalahan Arman, ya, Nak. Mami udah tahu semuanya. Dia pernah mengabaikanmu.”“Semua sudah terjadi dan berlalu, saya sudah melupakannya. Mungkin itu jalan hidup saya.” Ana

  • PESONA KAKAK IPAR    Cinta Lama Belum Kelar

    🏵️🏵️🏵️ Dua bulan telah berlalu, Adelia belum juga terbangun dari tidur panjangnya. Agus selalu setia menemaninya. Dia dengan sepenuh jiwa berusaha agar ibu dari anaknya itu segera sadar dan kembali membuka mata. Sudah banyak cerita yang dia bacakan kepada Adelia. Dia berharap agar wanita itu cepat siuman. Sementara itu, Ana akhirnya membuka diri untuk kembali menerima ayah dari anaknya. Mereka juga sudah mengetahui keadaan Adelia. Hari ini, mereka menemui Adelia di rumah sakit. Ana sangat prihatin melihat kondisi Adelia yang belum sadarkan diri. Dia kasihan melihat keponakannya yang belum merasakan kasih sayang seorang ibu. Hatinya terenyuh dan tidak dapat membayangkan betapa Agus harus menemani wanita impiannya yang tetap diam. “Yang sabar, ya, Mas. Semoga Adel segera sadar,” ucap Ana kepada Agus. “Iya, Na, terima kasih.” “Oh, yah, Mas … minggu depan aku dan Mas Arman akan menikah, ini aku kasih undangannya untuk kamu dan orang tuamu.” Ana memberikan kertas tebal berwarna kee

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status