Home / Romansa / PESONA KAKAK IPAR / Mulai Curiga

Share

Mulai Curiga

last update Last Updated: 2025-06-16 00:33:20

🏵️🏵️🏵️

“Kamu apa kabar, Del?” tanya Ana kepada Adelia melalui telepon.

“Aku baik-baik aja, Kak.”

“Kenapa kamu nggak berkunjung ke rumah? Kamu nggak kangen sama Kakak, ya?”

“Kalau waktunya udah tiba, aku pasti kembali, Kak. Kakak jangan khawatir, aku pasti selalu merindukan Kakak.”

“Apa kegiatan kamu sekarang? Kakak pengen banget ke tempat kamu.” Adelia bingung dengan permintaan kakaknya.

“Aku jarang di rumah, Kak. Sekarang lagi cari kesibukan di luar.”

“Maksudnya kesibukan apa?”

“Aku kerja.” Adelia melontarkan kebohongan lagi kepada kakaknya.

“Kenapa kamu nggak fokus siapin kuliah, baru kerja?”

“Aku ingin belajar mengurangi beban Kakak.”

Adelia selalu berbohong kepada Ana untuk menutupi kebohongan yang lain. Dia melakukan semua itu agar kakaknya tidak curiga dengan kepergiannya dari rumah. Dia belum siap mengakui yang sebenarnya.

Walaupun Ana masih selalu memberikan perhatian kepada Adelia, tetapi wanita itu tetap tidak pernah merasa bersalah atas perbuatan yang dia lakukan bersama Agus. Perasaanmya kini hanya berharap agar sang kakak ipar tetap mencintainya.

Hati dan pikirannya saat ini selalu bahagia dan merasa menjadi wanita paling beruntung karena mendapatkan laki-laki yang selalu menunjukkan perhatian. Baginya, Agus adalah seseorang yang mampu memberinya kenyamanan.

“Mas ... bentuk badan aku makin aneh nggak, sih, semenjak hamil anak kamu?” Adelia menyandarkan tubuhnya ke dada Agus.

“Bagiku kamu tetap cantik, Sayang.” Agus mendaratkan ciuman di dahi wanita itu.

“Tapi Kak Ana pasti lebih menggoda dibanding aku sekarang.”

“Untuk apa membandingkan dirimu dengan Ana. Yang pasti wanita yang kucintai hanya kamu.”

“Kalau kamu nggak mencintai Kak Ana, kenapa dulu menikahinya, Mas?” Adelia makin penasaran mendengar pengakuan Agus.

“Untuk sekarang aku belum bisa cerita, Sayang. Nanti kamu pasti tahu.”

“Tapi aku juga pengen tahu ada apa sebenarnya.”

“Saat ini kamu harus fokus dengan anak kita.”

Agus belum mampu menceritakan kenyataan yang sebenarnya kepada Adelia. Dia tidak ingin membebani pikirannya. Dia berharap agar calon ibu dari anaknya itu fokus dengan kehamilannya.

Saat ini, tujuan Agus hanya satu, memberikan perhatian dan kebahagiaan kepada Adelia dan calon anak mereka. Dia ingin agar wanita itu tetap mengutamakan kandungannya. Dia berusaha memberikan yang terbaik untuknya.

🏵️🏵️🏵️

Hari ini seperti biasa, Agus dan Ana beserta Rama—anaknya, sarapan bersama di meja makan. Agus merasakan suatu keanehan terhadap istrinya yang lebih banyak diam dari biasanya.

Dia mencoba mencairkan suasana dengan memberikan lelucon kepada Rama. Anak itu merasa terhibur dengan apa yang dilakukan oleh laki-laki yang biasa dia panggil dengan sebutan 'Papa'. Dia tidak pernah tahu kalau pria yang sedang berada di dekatnya saat ini, bukan ayah kandungnya.

“Papa lucu, deh,” ucap Rama dengan polos.

“Habisin sarapannya, Sayang. Anak Mama pintar, deh.” Ana mengusap-usap kepala anaknya.

“Anak Papa juga, dong,” ujar anak itu membuat hati Ana sakit.

“Iya, dong, anak Papa.” Agus mencoba menyenangkan hati Rama lalu mencubit pelan hidung mungilnya.

“Bik!” Ana memanggil Bi Inah—asisten rumah tangganya.

“Iya, Buk.” Bi Inah menghampiri Ana ke meja makan.

“Tolong bawa Rama ke depan, Bik. Saya mau ngomong penting sama Bapak.” Ana sangat serius hingga Agus dapat merasakannya.

Bi Inah segera menggendong Rama lalu membawanya ke depan. Asisten rumah tangga itu sangat hafal dengan majikannya apabila sedang dalam masalah. Ibu anak satu tersebut akan berubah seratus persen dari biasanya.

==========

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PESONA KAKAK IPAR    Mulai Curiga

    🏵️🏵️🏵️“Kamu apa kabar, Del?” tanya Ana kepada Adelia melalui telepon.“Aku baik-baik aja, Kak.”“Kenapa kamu nggak berkunjung ke rumah? Kamu nggak kangen sama Kakak, ya?”“Kalau waktunya udah tiba, aku pasti kembali, Kak. Kakak jangan khawatir, aku pasti selalu merindukan Kakak.”“Apa kegiatan kamu sekarang? Kakak pengen banget ke tempat kamu.” Adelia bingung dengan permintaan kakaknya.“Aku jarang di rumah, Kak. Sekarang lagi cari kesibukan di luar.”“Maksudnya kesibukan apa?”“Aku kerja.” Adelia melontarkan kebohongan lagi kepada kakaknya.“Kenapa kamu nggak fokus siapin kuliah, baru kerja?”“Aku ingin belajar mengurangi beban Kakak.”Adelia selalu berbohong kepada Ana untuk menutupi kebohongan yang lain. Dia melakukan semua itu agar kakaknya tidak curiga dengan kepergiannya dari rumah. Dia belum siap mengakui yang sebenarnya.Walaupun Ana masih selalu memberikan perhatian kepada Adelia, tetapi wanita itu tetap tidak pernah merasa bersalah atas perbuatan yang dia lakukan bersama

  • PESONA KAKAK IPAR    Tidak Merasa Bersalah

    🏵️🏵️🏵️Agus sedih mengingat wanita yang dia cintai harus hidup sendiri dengan keadaan sedang mengandung darah dagingnya. Saat ini, dia tidak dapat berbuat banyak selain memberikan perhatian dan memenuhi segala kebutuhannya.Walaupun dulu Adelia pernah melakukan penolakan terhadap Agus, tetapi tidak ada sedikit pun niat laki-laki itu untuk balas dendam. Dia justru bangga dan merasa menjadi orang paling bahagia karena akan memiliki penerus.Dia teringat kembali masa-masa di mana dirinya tidak pernah berpaling dari pesona Adelia. Baginya, wanita itu pujaan hati yang akan dia cintai selamanya.“Maaf, Kak, aku nggak bisa balas perasaan Kakak.” Penolakan itu yang Adelia ucapkan di depan Agus kala itu.“Apa aku tidak memiliki kesempatan agar kamu dapat menerima cintaku?” Agus masih tetap berharap untuk balasan cinta dari Adelia.“Maafin aku, Kak. Untuk saat ini, aku tidak memiliki perasaan lebih untuk Kakak.”Agus sedih mendengar pengakuan yang keluar dari bibir Adelia, tetapi dia tetap m

  • PESONA KAKAK IPAR    Kenyataan yang Sebenarnya

    🏵️🏵️🏵️Hari ini usia kandungan Adelia memasuki tiga bulan, dia tidak merasakan adanya penyesalan dengan apa yang terjadi terhadap dirinya. Dia justru sangat bangga telah mengandung anak laki-laki yang dia cintai.Agus juga tidak mengingkari janjinya terhadap Adelia. Dia dengan ikhlas menepati apa yang yang dia ucapkan. Hampir setiap hari, dia mengunjungi Adelia. Rasa sayang yang dia miliki makin besar kepada sang adik ipar.“Bagaimana perasaan kamu sekarang, Sayang?” Agus sudah berani memanggil Adelia dengan sebutan 'Sayang'.“Masih mual, sih, Mas.” Adelia bermanja kepada Agus sambil menjatuhkan bobot kepalanya ke dada laki-laki itu.“Kamu ngidam sesuatu, nggak? Nanti aku beliin.”“Ngidam pengen dekat-dekat terus sama kamu.”“Sekarang aku di sini bersama kamu.” Agus mengusap pipi Adelia.“Aku kesepian kalau udah malam, Mas. Nggak ada teman tidur.”“Ada anak kita yang menemani kamu, Sayang.” Agus memegang perut Adelia.“Sampai kapan kita seperti ini, Mas?”“Aku juga nggak tahu, Saya

  • PESONA KAKAK IPAR    Tempat Tinggal Baru

    🏵️🏵️🏵️Adelia telah memantapkan hati untuk segera pergi dari rumah Ana. Dia tidak ingin jika kakaknya itu sampai melihat perutnya makin membesar.Dia tidak memberitahukan rencananya. Dia hanya meninggalkan sepucuk surat di nakas kamar Ana. Dia yakin jika kakaknya mengetahui kepergiannya pasti akan mencegahnya.Ana sangat terkejut setelah membaca isi surat Adelia yang mengaku telah meninggalkan rumah. Dia segera berlari memasuki kamar adiknya itu. Apa yang tertulis di surat tadi, benar adanya. Dalam lemari Adelia hanya tersisa beberapa helai pakaian saja. Koper besar yang biasanya ada di kamar, tidak terlihat lagi wujudnya. Ana benar-benar tidak percaya setelah mengetahui kenyataan kalau adiknya meninggalkan rumah.Dia langsung membuka ponsel lalu mencari nama Adelia, kemudian menekan tombol simbol telepon berwarna hijau. Dia ingin mengetahui keberadaan adiknya saat ini karena dirinya sangat khawatir.“Halo.” Terdengar suara Adelia dari seberang telepon.“Kamu di mana, Del?”“Kakak

  • PESONA KAKAK IPAR    Solusi yang Tepat

    🏵️🏵️🏵️Kini, Adelia merasa menjadi wanita paling tidak berguna. Pengorbanan yang dia lakukan untuk laki-laki pujaan hatinya, berakhir dengan kesedihan dan pilu. Dia merasa kalau Agus tidak mengharapkan dirinya lagi.Selama ini, dia berpikir kalau Agus yang akan memberikannya kebahagian, walaupun dia tahu kalau pria itu suami dari kakaknya. Dia sangat terpesona dengan semua yang ada pada diri sang kakak ipar.Hatinya telah dipenuhi dengan cinta buta. Dia lupa kalau Ana yang selama ini memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Namun, dia dengan tega membalas kebaikan sang kakak dengan sebuah pengkhianatan.Sekarang, semua telah terjadi, dia mengandung anak dari suami kakaknya. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Awalnya, dia tidak sedih karena hamil oleh kakak iparnya sendiri, tetapi dia tidak terima karena Agus meminta dirinya keluar dari rumah.Dia menangis sejadi-jadinya mengingat apa yang Agus katakan. Dia berpikir kalau dirinya telah dicampakkan begitu saja. Dia merasa kalau laki-laki ya

  • PESONA KAKAK IPAR    Tidak Sesuai Harapan

    🏵️🏵️🏵️“Ini anak kamu, Mas!” ucap Adelia di depan Agus—kakak iparnya.“Aku tahu, Dek. Tapi aku nggak bisa berbuat apa-apa. Kamu harus ingat kalau aku ini suami Kakak kamu.” Agus berusaha menenangkan Adelia.“Jadi, kamu mau lari dari tanggung jawab? Kamu ingin aku yang akan membesarkan anak ini sendirian?” Adelia tidak kuat lagi menahan bening kristal dari matanya agar tidak jatuh.“Aku akan membiayai semua kebutuhannya.”“Apa kata orang-orang jika mereka tahu aku hamil tanpa suami?”“Kamu harus pergi dari kota ini, Dek. Ini demi kebaikan kita bersama.”“Tega kamu, Mas. Setelah kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan, sekarang kamu ingin mencampakkan aku?” Adelia memukul-mukul dada ayah dari anak dalam kandungannya.“Aku tidak ada niat sedikit pun untuk menjauh darimu, tapi kenyataannya hubungan kita tidak mungkin dapat bersatu.”“Bagaimana mungkin aku bisa hidup sendiri di kota lain? Apa alasan yang akan kuberikan pada Kak Ana? Kamu tahu sendiri, setelah orang tua kami meninggalkan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status