Beranda / Romansa / PESONA KAKAK IPAR / Tidak Sesuai Harapan

Share

PESONA KAKAK IPAR
PESONA KAKAK IPAR
Penulis: Nova Irene Saputra

Tidak Sesuai Harapan

last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-15 09:07:44

🏵️🏵️🏵️

“Ini anak kamu, Mas!” ucap Adelia di depan Agus—kakak iparnya.

“Aku tahu, Dek. Tapi aku nggak bisa berbuat apa-apa. Kamu harus ingat kalau aku ini suami Kakak kamu.” Agus berusaha menenangkan Adelia.

“Jadi, kamu mau lari dari tanggung jawab? Kamu ingin aku yang akan membesarkan anak ini sendirian?” Adelia tidak kuat lagi menahan bening kristal dari matanya agar tidak jatuh.

“Aku akan membiayai semua kebutuhannya.”

“Apa kata orang-orang jika mereka tahu aku hamil tanpa suami?”

“Kamu harus pergi dari kota ini, Dek. Ini demi kebaikan kita bersama.”

“Tega kamu, Mas. Setelah kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan, sekarang kamu ingin mencampakkan aku?” Adelia memukul-mukul dada ayah dari anak dalam kandungannya.

“Aku tidak ada niat sedikit pun untuk menjauh darimu, tapi kenyataannya hubungan kita tidak mungkin dapat bersatu.”

“Bagaimana mungkin aku bisa hidup sendiri di kota lain? Apa alasan yang akan kuberikan pada Kak Ana? Kamu tahu sendiri, setelah orang tua kami meninggalkan kami untuk selamanya, sekarang hanya Kak Ana keluarga yang kumiliki.” Adelia makin tidak kuasa menahan tangisnya.

“Kita nggak punya jalan lain, Dek. Kamu harus secepatnya keluar dari rumah ini. Jangan sampai Kakak kamu tahu tentang apa yang kita lakukan.”

“Tega kamu, Mas. Mana janjimu yang selalu mengaku sangat mencintaiku?”

“Aku mencintaimu, tapi tidak sanggup menyakiti Ana, Dek. Tolong mengerti dengan posisiku.”

“Ternyata kamu tidak menghargai pengorbananku selama ini. Cintamu hanya di mulut. Apa yang telah kuberikan padamu tidak berarti sama sekali.”

Adelia merasa tidak berarti lagi di mata laki-laki yang mengaku mencintainya. Kehamilannya telah mengubah sikap Agus hingga tega memintanya keluar dari rumah.

🏵️🏵️🏵️

Ketika Adelia masih duduk di bangku SMA, dia sangat mengenal Agus yang saat itu berstatus sebagai mahasiswa. Agus selalu berusaha memberikan perhatian lebih dan peduli kepadanya.

Agus kala itu sangat mencintai Adelia hingga memberanikan diri mengungkapkan isi hatinya. Namun, Adelia dengan sombong menolak cinta Agus. Dia merasa kalau laki-laki tersebut tidak pantas untuknya karena saat itu, dia bintang di sekolah. Banyak pemuda yang berusaha merebut hatinya.

Beberapa bulan kemudian, Adelia sangat terkejut mengetahui Ana—kakak satu-satunya, menjalin hubungan dengan laki-laki yang pernah dia tolak. Namun, dia tidak cemburu sama sekali karena saat itu, dia juga memiliki kekasih.

Dia hanya merasa heran karena setelah menolak cinta Agus, laki-laki itu justru jatuh ke pelukan kakaknya. Padahal, wanita berparas cantik itu tahu kalau sang kakak sebelumnya, tidak pernah dekat atau menjalin hubungan dengan Agus.

Beberapa minggu berlalu, akhirnya Ana resmi menjadi istri Agus. Adelia pun harus tinggal bersama kakaknya karena mereka anak yatim piatu. Orang tua Ana dan Adelia telah meninggalkan mereka untuk selamanya beberapa tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan.

Dua tahun pernikahan Agus dan Ana, semua masih baik-baik saja. Namun, setelah tahun berikutnya, Adelia tidak suka melihat keromantisan yang Agus tunjukkan kepada Ana. Dia merasa kalau Agus sengaja membuat dirinya cemburu.

Dia akhirnya mulai berani mendekati Agus karena saat itu, dia telah berpisah dengan kekasihnya. Dia sengaja menolak cinta laki-laki lain karena mulai menaruh hati kepada sang kakak ipar. Dirinya menyesal karena dulu telah menolak cinta Agus.

Hampir setiap hari, dia meminta Agus mengantarkannya ke kampus. Dia juga sering bersikap manja hingga laki-laki yang selalu setia mencintainya itu menyambut hangat pesonanya. Ini merupakan saat yang Agus tunggu-tunggu sejak dulu.

🏵️🏵️🏵️

“Aku takut melakukannya, Mas,” ucap Adelia kepada Agus saat mereka tinggal berdua di rumah.

Ketika itu, Ana sedang melakukan pekerjaan ke luar kota bersama teman satu kantornya. Sementara anak semata wayang Ana yang masih balita, ikut bersamanya. Oleh karena memiliki kesempatan yang banyak, suami dan adik kandung Ana yang sedang dimabuk cinta, ingin mengikat hubungan mereka dengan sebuah pembuktian.

“Kenapa harus takut, Dek? Apa kamu tidak bersedia melakukannya denganku?” tanya Agus yang tetap berusaha membujuk Adelia.

“Bagaimana kalau aku hamil, Mas?”

“Aku pasti akan bertanggung jawab. Kamu tidak perlu meragukannya. Kita juga melakukan ini atas dasar suka.”

Tanpa berpikir panjang, akhirnya Adelia menyerahkan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya kepada laki-laki yang berstatus sebagai suami dari kakak kandungnya. Dia telah dibutakan oleh cinta hingga tega mengkhianati Ana.

Agus sangat bahagia dan beruntung karena wanita yang dulu pernah menolak cintanya, akhirnya menyerahkan diri kepadanya. Perasaan laki-laki itu benar-benar telah disambut hangat dan penuh keikhlasan oleh sang pujaan hati.

“Terima kasih, ya, Dek. Jangan sampai Ana tahu tentang hal ini. Kita harus bisa menyembunyikan apa yang telah kita lakukan.” Agus mendaratkan ciuman di dahi wanita yang telah memberikan segalanya untuknya.

“Kamu janji nggak akan ninggalin aku, Mas. Aku sudah ikhlas mengorbankan dan menyerahkan semuanya untukmu.”

“Aku tidak akan mungkin meninggalkanmu. Kamu tahu kalau dari dulu, aku sangat mencintaimu, walaupun dulu cinta itu tidak berhasil kudapatkan.”

“Maaf atas kesalahanku di masa lalu.”

“Itu sudah lama berlalu, tidak perlu minta maaf lagi. Yang terpenting sekarang, kamu sudah menyerahkan cinta itu untukku.”

Janji yang pernah Agus ucapkan, Adelia anggap sebagai kebohongan belaka. Kenyataannya sekarang setelah wanita itu mengandung anak Agus, kenyataan pahit yang dia terima. Agus dengan mudah memintanya untuk pergi dari rumah.

Adelia sekarang merasa kalau hidupnya telah hancur karena ayah dari anak yang dia kandung, dengan tega lari dari tanggung jawab. Dia juga berpikir kalau Agus tidak serius mencintainya.

Penyesalan selalu datang terlambat, nasi sudah menjadi bubur. Tiada gunanya lagi untuk disesalkan karena semua telah terjadi. Adelia berusaha ikhlas menerima kenyataan kalau dia telah mengandung benih dari kakak iparnya. Apakah dia sanggup menanggung beban itu sendirian?

==========

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • PESONA KAKAK IPAR    Pertemuan

    🏵️🏵️🏵️Sebulan telah berlalu, akhirnya Ryan sekarang sangat dekat dengan ibunya. Adelia sangat bahagia karena harapan untuk menyayangi putranya telah tercapai. Kini, dia merasa menjadi wanita paling beruntung dan ibu yang seutuhnya.Agus menyaksikan dua orang yang dia cintai sedang tertawa lepas. Ryan sudah sangat mengerti jika diajak bercanda, dia amat senang bermain dengan ibunya. Adelia sangat bersyukur dengan nikmat yang dia peroleh saat ini.Hati Adelia sangat gembira karena dapat merawat buah hati yang telah lama dia rindukan. Ini adalah harapan yang sudah lama dia impikan, melahirkan dan menjaga anak dari laki-laki yang sangat mencintainya. Sungguh, ini merupakan anugerah terindah yang tidak dapat dia ungkapkan dengan kata-kata.“Akhirnya, anak kita bisa menerima kamu, Sayang.” Agus membelai rambut Adelia. Dia sangat bersyukur karena istrinya itu mengaku terharu setelah dekat dengan buah hati mereka.“Iya, Mas. Aku bahagia banget.” Adelia tersenyum puas mengingat usaha yang d

  • PESONA KAKAK IPAR    Pasangan Halal

    🏵️🏵️🏵️ Hari ini merupakan acara pernikahan Agus dan Adelia digelar. Tidak menunggu lama, dua minggu setelah Adelia sadar dari koma, mereka langsung mengikat hubungan dalam ikatan suci. Agus ingin menjadikan Adelia miliknya seutuhnya, bukan hanya sekadar simpanan semata. Dia ingin menunjukkan kesungguhan yang selama ini dia ucapkan kepada wanita yang telah melahirkan putranya itu. Betapa bahagia dan bersyukurnya dirinya karena akhirnya dapat mempersunting wanita yang sangat dia cintai. Ryan—buah hati tercinta Agus dan Adelia, sebagai bukti betapa mereka saling membutuhkan. Agus berjanji akan selalu memberikan kebahagiaan kepada Adelia dan Ryan. Dua orang tersebut adalah penyemangat hidup untuknya. Adelia telah resmi menjadi istri Agus dan mereka kini telah berada di kamar pengantin yang sudah lama mereka dambakan. Pak Andy dan Bu Arini meminta Agus dan Adelia agar tetap tinggal bersama mereka. Orang tua Agus sangat memahami kondisi sang menantu yang baru sadar dari koma. Ryan ju

  • PESONA KAKAK IPAR    Sadar dari Koma

    🏵️🏵️🏵️Seminggu telah berlalu sejak pernikahan Arman dan Ana. Hari ini, mereka akan pindah dari rumah orang tua menuju rumah baru. Ternyata benar kalau Rama lebih memilih tinggal bersama kakek dan neneknya dibandingkan serumah dengan kedua orang tuanya.Rama mengaku sangat menyayangi orang tua dari ayahnya tersebut. Dia juga sangat kasihan jika kakek dan neneknya kesepian tanpa dirinya. Anak kecil itu sangat mengerti dengan apa yang dirasakan Pak Sarma dan Bu Siska.“Baik-baik, ya, Sayang, sama Oma dan Opa. Nggak boleh nakal dan cengeng.” Ana memberikan nasihat kepada putranya.“Iya, Mah, Rama janji akan menjaga Oma dan Opa.” Anak itu merangkul ibunya.“Kalau kangen sama Papa atau Mama, langsung telepon aja. Nanti Papa atau Mama pasti jemput.” Arman memberikan penjelasan kepada anaknya.“Iya, Pah.” Rama juga memeluk ayahnya.Ana dan Arman segera memasuki mobil lalu meluncur. Tidak ada kesedihan di wajah Rama setelah kepergian Ana dan Arman. Dia sangat ikhlas tinggal bersama kakek da

  • PESONA KAKAK IPAR    Memadu Kasih

    🏵️🏵️🏵️Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, Arman dan Ana akhirnya resmi menjadi sepasang suami istri. Kebahagiaan terpancar di wajah kedua pengantin baru itu. Mereka malu-malu dan saling mengembangkan senyum di dalam kamar pengantin mereka.Arman mendekati pengantin wanitanya yang kini duduk di tempat tidur yang telah dihiasi bunga-bunga indah. Dia mengusap pipinya lalu mendaratkan ciuman di dahi, kemudian turun ke bawah. Dia berhasil mencium bibir lembut ibu dari anaknya tersebut.Hubungan mereka tumbuh dari hati yang paling dalam, bukan karena unsur paksaan atau ancaman. Pernikahan yang Ana rasakan saat ini, sangat jauh berbeda dari sebelumnya, di mana kala itu laki-laki yang mempersunting dirinya melakukan semuanya dengan terpaksa karena tidak ada cinta. Namun, kini semua itu akan menjadi masa lalu, sekarang dia bersama dengan pria impiannya.Dua insan itu berhasil mengarungi samudera cinta bersama, mereka telah melakukan hasrat yang begitu membara. Mereka bercinta de

  • PESONA KAKAK IPAR    Cinta Kembali Bersemi

    🏵️🏵️🏵️Seminggu berlalu semenjak Arman meminta Rama menganggap dirinya sebagai ayah, laki-laki itu kembali berkunjung bersama kedua orang tuanya. Pak Sarma dan Bu Siska telah lama ingin bertemu dengan cucu tercinta dan wanita yang melahirkannya.Ana sangat terkejut melihat kedatangan Arman dan orang tuanya. Dia bingung dihadapkan dengan situasi yang tidak biasa menurutnya. Dia mempersilakan mereka duduk di sofa ruang tamu.Arman berani mengajak orang tuanya mengunjungi Ana dan Rama setelah melihat perubahan sikap wanita yang dia cintai itu makin baik dan menerima dirinya. Oleh karena itu, dia sangat yakin untuk melamar Ana menjadi pendamping hidupnya.“Kenalin, Pih, Mih … ini Ana, wanita yang aku cintai.” Arman memperkenalkan Ana kepada kedua orang tuanya.Bu Siska mendekati Ana lalu menggenggam jemarinya. “Maafin kesalahan Arman, ya, Nak. Mami udah tahu semuanya. Dia pernah mengabaikanmu.”“Semua sudah terjadi dan berlalu, saya sudah melupakannya. Mungkin itu jalan hidup saya.” Ana

  • PESONA KAKAK IPAR    Cinta Lama Belum Kelar

    🏵️🏵️🏵️ Dua bulan telah berlalu, Adelia belum juga terbangun dari tidur panjangnya. Agus selalu setia menemaninya. Dia dengan sepenuh jiwa berusaha agar ibu dari anaknya itu segera sadar dan kembali membuka mata. Sudah banyak cerita yang dia bacakan kepada Adelia. Dia berharap agar wanita itu cepat siuman. Sementara itu, Ana akhirnya membuka diri untuk kembali menerima ayah dari anaknya. Mereka juga sudah mengetahui keadaan Adelia. Hari ini, mereka menemui Adelia di rumah sakit. Ana sangat prihatin melihat kondisi Adelia yang belum sadarkan diri. Dia kasihan melihat keponakannya yang belum merasakan kasih sayang seorang ibu. Hatinya terenyuh dan tidak dapat membayangkan betapa Agus harus menemani wanita impiannya yang tetap diam. “Yang sabar, ya, Mas. Semoga Adel segera sadar,” ucap Ana kepada Agus. “Iya, Na, terima kasih.” “Oh, yah, Mas … minggu depan aku dan Mas Arman akan menikah, ini aku kasih undangannya untuk kamu dan orang tuamu.” Ana memberikan kertas tebal berwarna kee

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status