Home / Fantasi / PEWARIS BAYANGAN TERAKHIR / Keberhasilan berikutnya

Share

Keberhasilan berikutnya

Author: AL Doank
last update Huling Na-update: 2025-07-13 21:29:55

Setelah berhasil menghabisi keempat pemimpin aliran hitam di markas kedua, Senopati Wage dan Lindu Aji bergabung dengan tetua Poncokusumo dan tetua Gondosuli yang juga selesai membunuh semua anggota aliran hitam. Mayat anggota aliran hitam berserakan bagai kumpulan sampah. Bau amis darah terasa begitu lekat menusuk hidung.

Senopati Wage kemudian mengajak ketiganya menyusul kelompok Ki Nalasetya yang menyerang markas aliran hitam ketiga.

Di tempat lain, Ki Nalasetya dan ketiga tetua lainnya berjibaku dikeroyok ratusan orang yang setiap saat siap mencincang tubuh mereka. Desiran pedang berkilatan diterpa sinar bulan yang lumayan terang seolah menghiasi gelapnya malam. Tombak dan jenis senjata lain juga berdentingan bersahut sahutan dengan pekikan anggota aliran hitam yang nyawanya berangkat menuju alam baka.

Ki Nalasetya bergerak dengan lincah menghindari setiap serangan yang mengancam jiwanya. Tubuh tuanya ternyata tidak membuat sedikit pun kecepatannya berkurang. Kedua tangan keriputn
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • PEWARIS BAYANGAN TERAKHIR    Keberhasilan berikutnya

    Setelah berhasil menghabisi keempat pemimpin aliran hitam di markas kedua, Senopati Wage dan Lindu Aji bergabung dengan tetua Poncokusumo dan tetua Gondosuli yang juga selesai membunuh semua anggota aliran hitam. Mayat anggota aliran hitam berserakan bagai kumpulan sampah. Bau amis darah terasa begitu lekat menusuk hidung.Senopati Wage kemudian mengajak ketiganya menyusul kelompok Ki Nalasetya yang menyerang markas aliran hitam ketiga.Di tempat lain, Ki Nalasetya dan ketiga tetua lainnya berjibaku dikeroyok ratusan orang yang setiap saat siap mencincang tubuh mereka. Desiran pedang berkilatan diterpa sinar bulan yang lumayan terang seolah menghiasi gelapnya malam. Tombak dan jenis senjata lain juga berdentingan bersahut sahutan dengan pekikan anggota aliran hitam yang nyawanya berangkat menuju alam baka.Ki Nalasetya bergerak dengan lincah menghindari setiap serangan yang mengancam jiwanya. Tubuh tuanya ternyata tidak membuat sedikit pun kecepatannya berkurang. Kedua tangan keriputn

  • PEWARIS BAYANGAN TERAKHIR    keberhasilan kedua

    Separuh lebih anggota aliran hitam yang mengerubungi Lindu Aji terkapar dengan tubuh berlubang. Sedang sisanya berloncatan ke segala arah menyelamatkan diri bagai laron yang didekati api.Lindu Aji kemudian memberi kode kepada Senopati Wage dan kedua tetua untuk menyerang anggota aliran hitam yang kehilangan kewaspadaan. Sedangkan Lindu Aji setelah memasukkan pedang Kumbang ke dalam sarungnya, langsung menyerang empat pemimpin aliran hitam yang juga berhasil menyelamatkan diri oleh serangan Pedang Kumbang."Pukulan Seribu Bayangan!"Ratusan bayangan hitam berkelebat cepat menyerang ke empat pemimpin aliran hitam yang tingkatannya berada di tahap pendekar pilih tanding.Jurus yang dikeluarkan Lindu Aji menyerang bagaikan gelombang tangan yang terkepal. Ratusan pasang kepalan tangan menyerang ke empat pemimpin aliran hitam dengan kecepatan yang sulit di lihat oleh pendekar tingkat rendah.Keempat pendekar itu berlompatan kesana kemari menghindari bayangan kepalan tangan tersebut yang me

  • PEWARIS BAYANGAN TERAKHIR    Serangan Ganda

    "Kau seharusnya mengajak Gurumu ke sini, Nyi. Apa kau tidak kasihan beberapa hari ini gurumu hanya diam saja di kamar?" ujar Gagak Seta.Srigati hanya bisa nyengir kuda mendengar ucapan Gagak Seta."Aku sebenarnya kasihan juga, Tetua, tapi biasanya Guru tidak suka dengan keramaian. Jadi aku tidak pernah mengajaknya keluar."Pembicaraan di antara mereka kemudian berlanjut membahas tentang strategi dan kemungkinan- kemungkinan yang akan diambil jika situasi terjadi tidak sesuai dengan rencana.Dua jam berlalu, terlihat Suroseto datang bersama Nyi Suketi. Senyum manyun tergambar jelas di bibir guru Ratu Kelelawar Hitam tersebut."Kamu ini bagaimana, Srigati, gurumu kau biarkan keluar sendirian. Dari tadi dia berputar-putar mencari jalan balik ke penginapan tapi tidak ketemu."Suroseto sebenarnya geli juga mengetahui pendekar setingkat Nyi Suketi bisa sampai kesasar jalan."Untungnya aku mengetahuinya ketika hendak ke sini," lanjutnya.Srigati dan yang lainnya hanya bisa menggaruk kepala

  • PEWARIS BAYANGAN TERAKHIR    Runtuhnya Kesombongan

    Benggolo cokro menata kembali mentalnya yang sudah runtuh. Seorang pemuda telah membuatnya terpuruk. Harga dirinya sebagai keluarga bangsawan seolah tidak ada artinya di hadapan pemuda yang misterius baginya."Apa kau tidak tahu siapa aku? Aku adalah keluarga bangsawan pendukung kerajaan Pamenang." Benggolo cokro masih berusaha menunjukkan kesombongannya. Dia berharap dengan menunjukkan kebangsawanannya, pemuda yang telah melumpuhkan anak buahnya menjadi keder.Tapi dia telah salah menduga karena pemuda di hadapannya hanya menanggapi dengan senyuman lebar."Siapa pemuda ini? Kenapa dia tidak takut sama sekali? Bahkan malah tersenyum lebar. Apa mungkin dia sudah gila?"Gumam Benggolo cokro heran."Aku sudah tahu siapa dirimu dan aku tidak pernah takut dengan siapapun yang mempunyai sifat buruk sepertimu."Dingin pandangan Lindu Aji kembali meruntuhkan mental Benggolo cokro.Bangsawan sombong itupun kemudian melirik kesana kemari mencoba mencari bantuan. Mendadak dia tersenyum lebar ket

  • PEWARIS BAYANGAN TERAKHIR    Bangsawan Sombong

    Anak tersebut berjongkok dengan lutut sebagai penahan tubuhnya yang serasa begitu lemah."Cepat katakan di mana barang itu kau sembunyikan!?" tanya seorang lelaki berkumis tebal dan berpakaian mewah nampak menginterogasi anak tersebut"Sungguh saya tidak mengambil apa-apa, Tuan," Anak tersebut menunduk tak merubah sedikitpun posisinya"Berdirikan dia!"Dua orang lelaki dewasa yang nampaknya pengawal lelaki berkumis tebal, mengangkat tubuh anak itu hingga kembali berdiri."Aku tidak akan berhenti bertanya sampai kau mengaku. Katakan di mana kau menyembunyikan barang yang kau curi dariku atau kubawa kau ke penjara?""Sungguh aku tidak mencuri apapun darimu, Tuan. Silakan Tuan berbuat apapun, tapi aku tidak akan mengakui apa yang tidak kulakukan." Anak tersebut berbicara lirih. Prinsip hidupnya begitu kuat sehingga dia rela dibunuh dari pada mengakui kesalahan yang bukan perbuatannya."Bedebah ...! Masih mungkir saja kau!"Aaaaakh!Lelaki tersebut menjerit keras ketika dia merasa pukulan

  • PEWARIS BAYANGAN TERAKHIR    Mengundurkan Diri

    Ketiga petinggi aliran hitam tersebut percaya diri jika kali ini pihak mereka akan menang dengan telak, sebab mayoritas pendekar aliran putih yang hadir di pulau Santong adalah pendekar muda yang hanya di dampingi ketua perguruan saja. Ada juga satu hal lagi yang membuat mereka yakin menang adalah sampai detik ini mereka belum melihat kemungkinan datangnya ki Damarjati.Ketiga orang itu pun kemudian memutuskam pergi dari sekitar arena. Tujuannya untuk menghindari kecurigaan yang mungkin terjadi jika ada salah seorang ketua perguruan aliran putih mengenali mereka.**"Paman, aku mengundurkan diri saja dari turnamen kali ini. Semua peserta sudah tahu tentang diriku, aku kuatir turnamen ini bakalan kehilangan gairah jika aku masih ikut di dalamnya," ucap Lindu Aji kepada Senopati Wage yang berada di sampingnya.Senopati Wage diam dan berpikir tentang keputusan Lindu Aji yang mendadak. Dia menyadari juga kalau peserta lain bakal minder kalau ketemu Lindu aji di panggung arena. Secara ilmu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status