Share

INTRIK KELUARGA WIJAYA

Author: Zhustar grup
last update Last Updated: 2024-08-17 15:22:59

Bab 2 - Intrik Keluarga Wijaya

Pagi menjelang, Dito terbangun dengan perasaan campur aduk. Semalam, ia dan Sari membagi cinta yang tulus, namun Dito tahu kebahagiaan ini tidak akan bertahan lama. Keluarga Wijaya jelas memiliki rencana lain untuknya.

Perlahan, Dito menolehkan kepala, memandangi wajah cantik Sari yang tertidur pulas di sampingnya. Gadis itu terlihat begitu damai, tanpa beban. Dito berharap bisa terus menjaga ketenangan ini, namun ia tahu cepat atau lambat nanti, gejolak keluarga Wijaya akan menghancurkannya.

Tak lama kemudian, pintu kamar mereka terbuka, menampakkan sosok Nyonya Wijaya yang berdiri dengan angkuh. Dito dengan cepat menarik selimut untuk menutupi tubuh Sari, berusaha melindunginya.

"Bangun, kalian berdua! Sarapan sudah siap," ujar Nyonya Wijaya dengan nada datar.

Dito segera bangkit dan membungkukkan badan. "Ba-baik, Nyonya. Kami akan segera bersiap."

Nyonya Wijaya menatap Dito dan Sari dengan dingin. "Jangan terlalu lama, ada yang ingin kubicarakan dengan kalian berdua."

Setelah Nyonya Wijaya pergi, Dito membangunkan Sari dengan lembut. Gadis itu tampak terkejut melihat ibunya datang.

"Ibu... apa yang Ibu inginkan pagi-pagi begini?" tanya Sari was-was.

"Kau pasti tahu, Nak. Ada yang harus kita bicarakan tentang pernikahan kalian," jawab Nyonya Wijaya.

Dito dan Sari saling berpandangan, jantung mereka berdegup kencang. Apakah Nyonya Wijaya telah mengetahui apa yang terjadi semalam di antara mereka?

Saat sarapan, suasana terasa tegang dan canggung. Nyonya Wijaya terus-menerus melemparkan tatapan mengintimidasi ke arah Dito, sementara Tuan Wijaya hanya diam dengan ekspresi datar.

"Jadi, Dito," Nyonya Wijaya memulai pembicaraan, "Apa rencanamu setelah menikah dengan Sari?"

Dito menelan ludah gugup. "Re-rencana saya, Nyonya?"

"Ya, rencana. Kau tahu, kau bukan hanya sekedar menantu biasa di sini. Kau akan menjadi penerus Wijaya Corp suatu hari nanti," ujar Nyonya Wijaya tegas.

Dito tertegun, tak menyangka akan mendapatkan tanggung jawab sebesar itu. Ia hanya seorang teknisi sederhana, bagaimana bisa keluarga Wijaya mengandalkannya untuk memimpin perusahaan mereka?

"I-ibu, apa maksud Ibu?" Sari angkat bicara, nada suaranya penuh kekhawatiran.

Nyonya Wijaya menatap Sari dengan dingin. "Kau tahukan, Nak, bahwa tujuan pernikahan kalian ini bukan hanya untuk menjaga nama baik keluarga. Kami berharap Dito bisa menjadi penerus yang handal untuk Wijaya Corp."

Dito merasa seakan-akan dunianya runtuh. Jadi selama ini, ia hanyalah sebuah boneka yang dirancang untuk memenuhi ambisi keluarga Wijaya? Pernikahan ini bukanlah karena cinta, melainkan semata-mata transaksi bisnis yang saling menguntungkan.

"Ta-tapi, Ibu... Dito bukan orang yang tepat untuk itu. Dia hanya seorang teknisi, bagaimana bisa-" Sari berusaha membela Dito, namun segera dipotong oleh Nyonya Wijaya.

"Jangan membantah, Sari! Ini sudah keputusan final. Dito akan dilatih untuk mengelola Wijaya Corp, dan kau akan membantunya. Tidak ada tapi-tapian!"

Dito mengepalkan tangannya erat-erat, menahan gejolak emosi yang bergejolak di dalam dirinya. Ia tak pernah meminta semua ini, namun keluarga Wijaya seenaknya memaksakan tanggung jawab besar padanya.

"Maafkan saya, Nyonya, tapi saya rasa saya tidak bisa menerima tawaran itu," ucap Dito mantap. "Saya hanyalah seorang teknisi biasa, tak pantas memimpin perusahaan sekelas Wijaya Corp."

Nyonya Wijaya menatap Dito dengan pandangan sinis. "Kau tidak punya pilihan, Dito. Kau harus menerimanya, karena itulah tujuan pernikahan kalian. Jika kau menolak, kami tidak segan-segan menyingkirkanmu."

Dito terkesiap, tubuhnya bergetar menahan amarah. Ia tahu benar bahwa keluarga Wijaya tak akan segan-segan menggunakan segala cara untuk memaksanya tunduk pada keinginan mereka. Namun, Dito tak mau kehilangan Sari, satu-satunya orang yang ia cintai dalam pernikahan ini.

"Ba-baik, Nyonya. Saya akan berusaha semaksimal mungkin," ucap Dito dengan berat hati.

Nyonya Wijaya tersenyum penuh kemenangan. "Bagus. Aku akan memastikan kau mendapatkan pelatihan terbaik untuk menjadi penerus Wijaya Corp. Jangan sampai mengecewakan kami."

Setelah sarapan, Dito dan Sari kembali ke kamar mereka dalam diam. Sari tampak begitu terpukul, air mata menggenang di pelupuk matanya.

"Maafkan aku, Dito... Aku tidak tahu Ibu akan memaksamu seperti ini," lirih Sari.

Dito meraih tangan Sari, menggenggamnya erat. "Ini bukan salahmu, Sayang. Aku yang harus meminta maaf, karena tidak bisa melindungimu dari rencana keluargamu."

"Tapi aku tidak ingin kau terjebak dalam ambisi Ibu dan Ayah. Kau berhak menjalani hidupmu sendiri," ujar Sari sambil terisak.

"Ssshhh... Jangan menangis, Sari. Selama aku masih bisa bersamamu, aku akan berusaha sekuat tenaga," Dito menenangkan Sari, menariknya ke dalam pelukan hangat.

Dito tahu, ia harus berjuang keras untuk mempertahankan cintanya dengan Sari. Ambisi keluarga Wijaya jelas akan menjadi penghalang besar bagi mereka. Namun, Dito bertekad untuk tidak menyerah. Cintanya pada Sari jauh lebih kuat daripada apapun.

Hari-hari berikutnya, Dito disibukkan dengan berbagai pelatihan dan program pengembangan diri yang diselenggarakan keluarga Wijaya. Ia diajarkan tentang seluk-beluk pengelolaan perusahaan, akuntansi, strategi bisnis, dan banyak hal lainnya. Dito harus berusaha keras mengikuti semua materi, meskipun seringkali merasa kewalahan.

Di tengah kesibukannya, Dito mencoba meluangkan waktu untuk Sari. Namun, Nyonya Wijaya seolah terus-menerus mengawasi mereka, membatasi interaksi antara Dito dan Sari. Sang Ibu jelas tak ingin anak semata wayangnya terlalu dekat dengan Dito.

Suatu hari, saat Dito sedang beristirahat di taman belakang, Tuan Wijaya mendekatinya dengan tatapan serius.

"Dito, ada yang ingin kubicarakan denganmu," ujar Tuan Wijaya.

Dito segera bangkit dan membungkukkan badan. "Ya, Tuan Wijaya. Silakan, apa yang ingin Anda bicarakan?"

"Aku tahu kau pasti merasa terbebani dengan semua pelatihan dan tanggung jawab yang kami berikan padamu," kata Tuan Wijaya. "Tapi percayalah, ini semua demi kebaikan Sari dan masa depan Wijaya Corp."

Dito mengangguk perlahan. "Saya mengerti, Tuan. Meskipun berat, saya akan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi harapan Anda."

Tuan Wijaya menepuk bahu Dito dengan tegas. "Bagus. Aku senang kau mau bekerja sama. Tapi ada satu hal lagi yang perlu kau ketahui."

Dito mengernyit, menunggu Tuan Wijaya melanjutkan.

"Kami telah menjodohkanmu dengan Sari bukan hanya untuk melanjutkan perusahaan, tapi juga untuk mendapatkan pewaris yang layak," ujar Tuan Wijaya dengan nada serius. "Kami harap, kau bisa segera menghamili Sari agar kami bisa memiliki cucu yang dapat meneruskan Wijaya Corp."

Dito tertegun, tak menyangka bahwa keluarga Wijaya memiliki rencana sejauh itu. Ia hanyalah seorang teknisi sederhana, bagaimana mungkin mereka mengharapkannya untuk menghamili Putri Sulung mereka?

"Ta-tapi, Tuan... Saya belum siap untuk-" Dito berusaha membantah, namun segera dipotong oleh Tuan Wijaya.

"Tidak ada tapi-tapian, Dito. Kami memberimu batas waktu satu tahun untuk memberikan kami cucu. Jika kau gagal, maka kami terpaksa mencari pengganti yang lebih sesuai."

Dito menelan ludah dengan susah payah, tubuhnya bergetar menahan emosi. Keluarga Wijaya benar-benar memperlakukannya sebagai sebuah mesin pencetak keturunan, tanpa mempedulikan perasaannya dan Sari.

"Saya... saya akan berusaha semampunya, Tuan," ucap Dito lirih, merasa tak berdaya.

Tuan Wijaya mengangguk puas. "Bagus. Aku harap kau tidak akan mengecewakan kami, Dito."

Setelah Tuan Wijaya pergi, Dito terduduk lemas di bangku taman. Air mata perlahan mengalir membasahi pipinya. Ia merasa begitu terjebak, tak berdaya menghadapi ambisi keluarga Wijaya yang begitu besar.

'Sari... maafkan aku,' batin Dito penuh penyesalan. 'Aku tidak bisa melindungimu dari keinginan mereka.'

Dito tahu, ia harus segera menemukan jalan keluar dari perangkap keluarga Wijaya ini. Jika tidak, maka impian membangun kebahagiaan bersama Sari hanyalah khayalan belaka.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PEWARIS YANG TIDAK TERDUGA   Membangun Kapasitas dan Pemberdayaan Masyarakat Lokal

    Bab 87 - Membangun Kapasitas dan Pemberdayaan Masyarakat LokalSetelah membahas rencana pemanfaatan teknologi dan inovasi, rombongan kemudian beralih untuk memaparkan upaya-upaya membangun kapasitas dan pemberdayaan masyarakat lokal di kawasan Amazon."Sayang-Sayang, membangun kapasitas dan memberdayakan masyarakat lokal menjadi komponen kunci lainnya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di kawasan Amazon," ungkap Bibi Amelia.Sari menambahkan dengan antusias, "Ya, Sayang. Kami akan mengembangkan program-program peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan kesadaran masyarakat di berbagai bidang, mulai dari pengelolaan sumber daya alam, pertanian berkelanjutan, hingga kewirausahaan sosial."Dito pun menegaskan, "Betul, Sayang. Selain itu, kami juga akan mendorong partisipasi dan kepemilikan masyarakat lokal dalam proses perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan upaya-upaya pembangunan di kawasan Amazon."Para mentee tampak tertarik mendengar penjelasan tersebut."Wah, itu terdenga

  • PEWARIS YANG TIDAK TERDUGA   Memanfaatkan Teknologi dan Inovasi untuk Pembangunan Berkelanjutan

    Bab 86 - Memanfaatkan Teknologi dan Inovasi untuk Pembangunan BerkelanjutanSetelah memaparkan pentingnya membangun kemitraan yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan, rombongan kemudian beralih untuk membahas peran teknologi dan inovasi dalam mendukung upaya pembangunan berkelanjutan di kawasan Amazon."Sayang-Sayang, selain membangun kolaborasi yang efektif, kunci lain bagi keberhasilan pembangunan berkelanjutan di kawasan Amazon adalah pemanfaatan teknologi dan inovasi yang tepat guna," ungkap Bibi Amelia.Sari menambahkan dengan antusias, "Ya, Sayang. Kami akan mendorong penerapan teknologi-teknologi ramah lingkungan, seperti energi terbarukan, pertanian presisi, dan pengolahan limbah yang efisien, untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan."Dito pun menegaskan, "Betul, Sayang. Selain itu, kami juga akan memanfaatkan teknologi digital dan inovasi dalam bidang pemantauan, analisis data, serta perencanaan pembangunan untuk meningkatkan efektivitas dan transparansi up

  • PEWARIS YANG TIDAK TERDUGA   Menjalin Kemitraan untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

    Bab 85 - Menjalin Kemitraan untuk Mendukung Pembangunan BerkelanjutanSetelah menjelaskan rencana pengembangan ekosistem ekonomi hijau, rombongan kemudian memaparkan pentingnya membangun kemitraan yang kuat untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di kawasan Amazon."Sayang-Sayang, kunci keberhasilan pembangunan berkelanjutan di kawasan Amazon tidak hanya terletak pada rencana-rencana yang kami paparkan, tetapi juga pada bagaimana kami dapat membangun kemitraan yang efektif dengan berbagai pemangku kepentingan," ungkap Bibi Amelia.Sari menambahkan dengan antusias, "Betul, Sayang. Kami akan berupaya menjalin kolaborasi erat dengan pemerintah daerah, komunitas masyarakat lokal, sektor swasta, lembaga penelitian, serta organisasi non-pemerintah untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan."Dito pun menegaskan, "Ya, Sayang. Dengan sinergi dan kerjasama yang kuat, kami yakin dapat menciptakan dampak transformatif bagi kawasan Amazon."Para mentee tampak tertarik mendenga

  • PEWARIS YANG TIDAK TERDUGA   Membangun Ekosistem Ekonomi Hijau di Kawasan A****n

    Bab 84 - Membangun Ekosistem Ekonomi Hijau di Kawasan AmazonSetelah membahas rencana pengembangan infrastruktur hijau yang terintegrasi, rombongan kemudian beralih untuk membahas bagaimana membangun ekosistem ekonomi hijau di kawasan Amazon."Sayang-Sayang, selain infrastruktur hijau, kami juga akan fokus pada pengembangan ekonomi hijau di kawasan ini," ungkap Bibi Amelia.Sari menambahkan dengan antusias, "Betul, Sayang. Kami akan merancang dan memfasilitasi tumbuhnya aktivitas ekonomi yang selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan, mulai dari industri hijau, pertanian berkelanjutan, hingga pariwisata berbasis alam."Dito pun menegaskan, "Ya, Sayang. Ekonomi hijau ini akan menjadi pilar penting bagi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Amazon."Para mentee tampak tertarik mendengar rencana tersebut."Wah, itu terdengar sangat menarik, Pak/Bu," ungkap salah seorang mentee. "Membangun ekosistem ekonomi hijau yang terintegrasi akan menjadi kunci bagi ter

  • PEWARIS YANG TIDAK TERDUGA   Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Hijau yang Terintegrasi

    Bab 83 - Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Hijau yang TerintegrasiSetelah membahas rencana pembangunan kota-kota hijau yang terintegrasi dengan ekosistem hutan, rombongan kemudian beralih untuk membahas pembangunan infrastruktur hijau yang lebih luas di kawasan Amazon."Sayang-Sayang, infrastruktur hijau yang terintegrasi akan menjadi fondasi penting bagi terwujudnya pembangunan berkelanjutan di kawasan ini," ungkap Bibi Amelia.Sari menambahkan dengan antusias, "Betul, Sayang. Kami akan merancang dan membangun jaringan infrastruktur yang ramah lingkungan, mulai dari sistem transportasi rendah emisi, pengelolaan air dan limbah yang efisien, hingga jaringan energi terbarukan."Dito pun menegaskan, "Ya, Sayang. Infrastruktur hijau ini akan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mendukung konektivitas antar-wilayah, ketahanan lingkungan, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat di kawasan Amazon."Para mentee tampak tertarik mendengar rencana tersebut."Wah, itu terdengar sangat

  • PEWARIS YANG TIDAK TERDUGA   Membangun Kota-Kota Hijau yang Terintegrasi dengan Ekosistem Hutan

    Bab 82 - Membangun Kota-Kota Hijau yang Terintegrasi dengan Ekosistem HutanSelanjutnya, rombongan memfokuskan diskusi pada pembangunan kota-kota hijau yang terintegrasi dengan ekosistem hutan di kawasan Amazon."Sayang-Sayang, pengembangan kota-kota hijau yang harmonis dengan lingkungan alam akan menjadi komponen strategis dalam pembangunan infrastruktur hijau di kawasan ini," ungkap Bibi Amelia.Sari menambahkan dengan antusias, "Betul, Sayang. Kami akan merancang dan membangun kota-kota yang menerapkan konsep pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, dengan memperhatikan keseimbangan antara lingkungan binaan dan ekosistem alami."Dito pun menegaskan, "Ya, Sayang. Kota-kota hijau ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan infrastruktur yang ramah lingkungan, seperti bangunan hijau, sistem transportasi rendah emisi, pengelolaan air dan limbah yang terintegrasi, serta ruang terbuka hijau yang luas."Para mentee tampak tertarik mendengar rencana tersebut."Wah, itu terdengar san

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status