Share

Ancaman Pertama

Donna tidak buta untuk melihat binar ketertarikan di kedua netra Brian. Pria itu meski cukup dingin dan datar tapi cukup transparan. Apalagi bagaimana cara pria itu berbicara dengan sang asisten, semuanya sudah cukup memperkuat dugaannya.

"Serius, Bri. Kamu suka sama asisten itu—perempuan yang bahkan tidak ada apa-apanya dariku," ujar Donna dengan eskpresi tak percayanya. Dia menatap Brian yang masih santai di kursi kebangsaannya.

Donna berdecak tak puas. Harga dirinya merasa terluka karena dikalahkan oleh perempuan yang jauh di bawahnya.

"Kalian memang beda, sangat beda. Lyra tidak seperti wanita di luar sana. Ada banyak hal menarik darinya," kata Brian, lengkap dengan senyum tipisnya. Kepalanya memutar kembali bagaimana tingkah Lyra dalam ingatannya.

Donna semakin mengeram marah. Dia mengepalkan tangannya, tatapannya makin tajam. Dengan langkah yang dihentakkan, dia mendekati Brian. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status