Share

Chapter 27

Ruangan itu terasa begitu sepi, hanya bersuarakan tabung oksigen dan mesin pendeteksi jantung di sampingnya. Wanita itu masih setia memejamkan matanya, menyembunyikan mata coklat indahnya kepada semua orang.

Pasangan suami istri yang sudah berumur itu kemudian masuk untuk membuat kehidupan di dalam ruangan tersebut. Sang isri tak henti-hentinya menitihkan air mata. Ia tak tega melihat sang putri terbaring tak berdaya di sana. Hatinya begitu terluka. Sedangkan sang suami hanya mampu menguatkan sang istri dengan terus mendekap di sampingnya.

Anak itu tak seperti ini. Anak itu selalu penuh dengan ceria, selalu penuh dengan semangat yang menggebuh-gebuh, namun dalam satu waktu, anak itu berubah menjadi pemurung, tanpa semangat, sampai pada akhirnya melakukan hal tak terduga yang membuatnya terbaring tak berdaya seperti ini.

“Sayang,” ucap sang istri pada sang suami “Apa yang harus kita lakukan?”

Entah.

Mereka hanya harus bersaba

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status