Share

Bab 14

Allohu Akbar! Allohu Akbar! Allohu Akbar!

La ilaha Ilallahu Allohu Akbar

Allohu Akbar, Walilahilhamdu ….

Gema takbir kemenangan hampir berakhir ketika mobil Mas Baska yang membawa serta Cahaya dan Kirana kembali ke rumah mungil mereka. Sepanjang jalan, Cahaya tak banyak bicara. Hanya duduk diam sambil berulang menyeka air mata.

Kepulangan Mas Baska adalah anugerah. Hadiah terindah yang tak pernah dia duga.

Cahaya membuka daun pintu. Mas Baska yang sudah berada tak jauh darinya sambil membpopong Kirana---putri kecilnya.

Udara di dalam rumah masih terasa asing bagi Mas Baska. Dulu sebelum kebangkrutan yang menimpa, mereka tinggal di sebuah rumah yang cukup besar. Namun, semenjak usahanya tumbang, rumah kecil itu menjadi pilihan.

Tak banyak perabotan di sana. Hanya ada dua kamar juga. Cahaya meminta Mas Baska menidurkan Kiran di kamarnya.

“M--Mas, ikut shalat ied gak?” tanya Cahaya sambil menatap jam pada dinding. Sudah pukul lima lewat.

“Ikut lah, Dek. Setahun sekal doang, masa iya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status