Share

Terampas sudah

Antara sadar dan tidak, Hani merasakan tubuhnya sangat sulit untuk sekadar bergerak. Sesuatu terasa menghimpitnya dengan posesif. Dipaksanya sepasang mata yang sangat lengket itu untuk terbuka. 

Lampu kamar yang temaram membuat pandangannya tak bisa menangkap jelas. Hanya sentuhan di wajah dan bagian tubuh lain yang ia rasakan, juga sapuan panas dari napas memburu di permukaan kulitnya. 

"Mas," gumamnya parau. 

Tak ada jawaban, hanya napas yang semakin memburu dari mulut yang penuh hasrat yang ia dengar. 

Hani tahu, Aiman sedang berusaha mencumbuinya, ia ingin menolak, ingin melepaskan diri, tapi sisi  dirinya yang lain seolah ingin menerima setiap sentuhan laki-laki itu, s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status