Home / Pendekar / PUSAKA PEDANG LANGIT / 3. Ancaman Binatang Buas

Share

3. Ancaman Binatang Buas

last update Last Updated: 2024-02-12 18:28:58

Farhan kembali melangkahkan kakinya masuk ke perguruan dengan gagah. Ia yang merasa seperti pemenang dalam sebuah pertandingan segera menghadap sang ayah jika ia sudah melakukan tugasnya. Walau apa yang sudah ia lakukan tidak sesuai perintah, ia puas membayangkan Zoe yang mati dalam hutan dimakan binatang buas.

“Lapor, ayah. Aku sudah menjalan tugas dengan memberikan hukuman pada Zoe ke tempat pengasingan.” Farhan memberikan laporan palsu pada sang ayah. Ia tidak mengatakan yang sebenarnnya jika Zoe dibuang ke hutan kematian.

Farhan yang tahu bahayanya hutan kematian tak ingin jujur pada ayahnya. Pasti hal itu akan membuat sang Ayah marah, karena Farhan sadar jika sang ayah hanya memberikan hukuman pengasingan pada Zoe dan tidak sampai membuangnya.

“Aku berterima kasih padamu. Kau memang yang bisa diandalkan,” ucap Anglo bangga dengan apa yang sudah dilakukan oleh Farhan tanpa tahu fakta sebenarnya perihal kondisi Zoe. Juga dengan kebohongan yang Farhan buat demi mengusir saingannya.

Anglo tidak begitu peduli dengan Zoe tanpa mengetahui kenyataannya jika Zoe dibuang ke hutan kematian oleh Farhan setelah babak belur dan dipukuli oleh Farhan. Anglo yang terlalu mengunggulkan Farhan -anak kandungnya- daripada Zoe -anak angkat- yang tak memiliki kekuatan. Jelas mendapatkan perlakukan berbeda dari pemilik keguruan beladiri itu.

“Ayah terlalu berlebihan memujiku,” ucap Farhan yang selalu bisa membuat hati ayahnya tenang dengan laporan dan tugasnya yang sudah ia selesaikan.

Suasana di ruangan terlihat tenang seperti tidak perlu kekhawatiran karena hilangnya satu orang di sana. Sang ayah pun juga terlihat tenang tanpa tahu kebenarannya. Farhan berhasil membuat ayahnya yakin, jika Zoe tidak apa-apa.

“Biar Zoe mendapatkan pelajaran selama di pengasingan. Aku harap jika sudah satu tahun nanti, dia bisa tahu kesalahannya dan berubah,” ucap Anglo yang tidak tahu jika Zoe dibuang ke hutan kematian dengan tubuh penuh luka.

“Iya, ayah. Zoe memang sudah melakukan kesalahan besar,” imbuh Farhan yang seakan tidak puas dengan apa yang sudah ia lakukan. Ia masih saja menjelekkan Zoe di depan ayahnya. Tujuan Farhan sangat jelas untuk mendapatkan simpati dari sang ayah.

“Ayah juga tidak menyangka, ia ingin menggunakan pusaka keluarga karena kekurangannya yang tidak memiliki mana,” ucap Anglo merasa ada yang janggal. Sayangnya, ia tidak ambil pusing dan hanya mempercayai cerita dari Farhan saja.

“Mungkin ia ingin hebat, tapi tidak tahu caranya, ayah. Itu pantas ia dapatkan agar Zoe agar bisa introspeksi diri,” ucap Farhan penuh dengan harapan, yang sayangnya itu hanyalah bualan belaka. Ia mengatakan seperti itu agar sang ayah tak curiga, juga karena rasa tidak sukanya pada Zoe.

“Iya, kau benar. Mulai sekarang, kau yang akan membantu ayah di perguruan ini.” Anglo jelas membutuhkan bantuan anaknya untuk mengurus perguruan.

“Baik, ayah,” jawab Farhan senang karena ia mendapatkan kepercayaan sang ayah. Setelah ia berhasil menunjukan kemampuannya menangkap pencuri perguruan, kini ia berhasil menjadi orang yang paling dekat dengan Anglo. Meskipun, ia harus membuat sesuatu yang buruk pada Zoe. Tapi, ia akan mendapatkan hasil dari pengorbanan Zoe, serta rasa bencinya terhadap Zoe.

Sayangnya, Anglo tidak tahu tindakan yang dilakukan Farhan dan terus memuji Farhan. Anglo menganggap Farhan mampu mengurus perguruan dan membantunya. Tanpa tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi.

Di samping itu, Zoe yang masih terbaring lemas berusaha bangkit dan berjalan. Ia ingin mencari sumber air, rasa haus membuatnya benar-benar tersiksa. Dengan jalannya yang pincang dan tubuhnya yang terasa sakit ia berusaha mencari sumber air.

Suasana yang sepi, tak ada orang yang terlihat, suara burung, dan binatang buas dari jauh terdengar. Zoe terus berjalan mencari tempat aman. Ia sadar jika dirinya berada di tempat yang menakutkan.

Zoe sampai di sebuah danau segara menceburkan dirinya dan meminum air yang ada di sana. Semua luka yang berada di tubuhnya terasa perih. Salah satu hal yang membuatnya kesulitan untuk membersihkan diri. Ia tidak bisa bergantung pada siapapun, ia harus menyelesaikan semua itu sendiri.

Setelah selesai membersihkan diri, ia merasa tubuhnya lebih baik dari sebelumnya. Ia bangkit dan segera berjalan mencari makanan di hutan. Ia tidak boleh mati kelaparan, apalagi harus jadi mangsa Binatang buaas.

Zoe terus berjalan masuk kedalam hutan. Ia menemukan sedikit buah-buahan yang bisa mengganjal perutnya yang sakit dan kelaparan. Terlebih, kekebalan tubuhnya memang luar biasa membuat Zoe bisa bertahan dengan kondisi luka yang cukup parah. Ia tidak peduli dengan luka-luka yang berada di tubuhnya. Ia harus bertahan hidup.

Zoe yang kenyang pun melanjutkan perjalanan. Zoe tak menyangka jika hutan itu benar-benar tak berpenghuni, padahal ia butuh tempat berteduh untuk istirahat. Pandangan Zoe ke sana ke mari mencari benda yang bisa ia guanakan unutk istirahat karena hari sudah malam.

Tak menemukan apapun membuat Zoe frustasi. Ia benar-benar kesal atas apa yang sudah dilakukan oleh kakak tirinya -Farhan- sendiri membuat ia tak bisa melakukan apapun.

“Akh! Kenapa semuanya tidak adil?” teriak Zoe membuat burung-burung langsung berterbangan. Hutan yang tadinya sepi jadi bergemuruh akibat suara teriakan Zoe yang frustasi.

Tampa disadari, teriakan Zoe sudah membangunkan binatang buas yang ada di hutan itu. Zoe yang tidak tahu itu hanya pasrah merebahkan diri di tanah. Dari kejauhan, ia diincar seekor singa yang lapar.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Didiek Wardoyo
kok agak belepotan barusan bilang anak angkat kok bilang lagi kakak tiri kalau nulis yg teliti thor
goodnovel comment avatar
Ardila Nastam
cerita payah...baru awal aj sdah berbelit belit..terlalu bnyak omong kosong
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • PUSAKA PEDANG LANGIT    136. Keberhasilan Zoe memimpin perguruan

    Tahun-tahun berlalu, dan Zoe terus menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa di Perguruan Langit. Di bawah bimbingannya, perguruan itu mengalami banyak perubahan positif dan tumbuh semakin kuat. Keberhasilannya memimpin Perguruan Langit tidak hanya diukur dari kemenangan dalam pertempuran, tetapi juga dari kemajuan dan kedamaian yang dia bawa kepada komunitasnya.Salah satu langkah awal yang Zoe ambil adalah memperbarui kurikulum pelatihan. Dia menggabungkan teknik-teknik baru yang dia pelajari selama misinya dengan tradisi lama yang telah membentuk dasar perguruan. Pendekatannya yang holistik dalam pelatihan—yang mencakup fisik, mental, dan spiritual—meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan para murid. Mereka tidak hanya menjadi pejuang yang kuat, tetapi juga individu yang seimbang dan bijaksana.Zoe juga memperkenalkan program pertukaran dengan perguruan lain. Murid-murid dari Perguruan Langit dikirim untuk belajar di tempat lain, dan sebaliknya, murid dari perguruan lain datang ke P

  • PUSAKA PEDANG LANGIT    135. Lembah Gelap

    Keesokan harinya, Zoe dan murid-murid Perguruan Langit bersiap untuk berangkat. Mereka mengemas perlengkapan mereka dan mengucapkan selamat tinggal kepada tempat yang telah menjadi rumah dan tempat perlindungan mereka selama ini. Guru Hand dan Guru Liang memimpin kelompok itu, memastikan semua orang siap secara fisik dan mental untuk misi besar ini.Perjalanan mereka membawa mereka melintasi hutan lebat, melewati pegunungan tinggi, dan melalui desa-desa yang dilanda kekhawatiran. Di setiap tempat, Zoe dan yang lainnya mendengar lebih banyak tentang kekuatan gelap yang bangkit, menebarkan ketakutan dan kehancuran. Namun, mereka juga menemukan dukungan dan harapan dari orang-orang yang mempercayai kemampuan mereka untuk mengalahkan ancaman tersebut.Di salah satu desa, mereka bertemu dengan seorang wanita tua bijaksana yang memberikan mereka petunjuk penting. "Di jantung lembah gelap, ada sebuah kuil kuno. Di sana, kalian akan menemukan sumber kekuatan gelap itu. Tapi berhati-hatilah, p

  • PUSAKA PEDANG LANGIT    134. Sebagai Panutan

    Sebagai panutan, Zoe sering kali mendapati dirinya memberikan bimbingan kepada murid-murid yang lebih muda dan kurang berpengalaman. Dia mengajarkan mereka teknik-teknik bela diri dengan sabar dan penuh perhatian, selalu memastikan bahwa mereka memahami setiap gerakan dan maknanya. Namun, yang lebih penting, Zoe juga mengajarkan nilai-nilai seperti keberanian, ketekunan, dan kejujuran.Satu sore, setelah sesi latihan yang melelahkan, seorang murid muda bernama Kai mendekati Zoe dengan mata penuh rasa ingin tahu. "Zoe, bagaimana kamu bisa begitu kuat dan bijaksana? Apakah ada rahasia tertentu yang kamu miliki?"Zoe tersenyum lembut dan menepuk bahu Kai. "Tidak ada rahasia, Kai. Semua berasal dari kerja keras, kesabaran, dan keinginan untuk terus belajar. Setiap hari adalah kesempatan untuk menjadi lebih baik dari diri kita yang kemarin."Kai mendengarkan dengan seksama, terinspirasi oleh kata-kata Zoe. "Tapi kadang-kadang, rasanya sulit untuk terus berjuang, terutama ketika kita merasa

  • PUSAKA PEDANG LANGIT    133. Pertandingan

    Setelah kemenangan melawan aliansi bandit, Zoe memimpin Perguruan Langit dengan semangat baru. Dia menyadari bahwa meskipun mereka berhasil mengatasi ancaman besar, tantangan lain mungkin masih menunggu di masa depan. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk meningkatkan kolaborasi dengan desa-desa sekitar dan memperkuat aliansi mereka.Zoe mengadakan pertemuan besar dengan para pemimpin desa di sekitar wilayah Perguruan Langit. Di pertemuan itu, mereka berdiskusi tentang cara terbaik untuk bekerja sama dalam menjaga keamanan dan kemakmuran wilayah mereka. Para pemimpin desa, terkesan dengan kepemimpinan dan kebijaksanaan Zoe, setuju untuk membentuk jaringan pertahanan dan komunikasi yang lebih kuat.Setelah pertemuan tersebut, Zoe merasa lega dan yakin bahwa wilayah mereka akan lebih aman dengan adanya kerjasama yang erat. Namun, dia juga tahu bahwa pekerjaan mereka belum selesai. Dia dan Lian, bersama dengan para guru dan murid lainnya, terus berlatih dan mempersiapkan diri untuk segal

  • PUSAKA PEDANG LANGIT    132

    Kehidupan di Perguruan Langit berjalan dengan semangat baru setelah keberhasilan mereka membantu desa. Zoe terus memperkuat ikatan antara para anggota perguruan dan memastikan semua orang mendapat pelatihan dan dukungan yang mereka butuhkan.Suatu hari, saat Zoe sedang berjalan di taman perguruan, dia menemukan Master Jaya duduk di bawah pohon besar, tampak merenung. Zoe mendekati dan duduk di sampingnya."Apa yang sedang Anda pikirkan, Master Jaya?" tanya Zoe dengan lembut.Master Jaya tersenyum tipis. "Aku sedang memikirkan masa depan perguruan ini, Zoe. Kamu telah membawa perubahan yang positif, tetapi kita harus tetap waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan."Zoe mengangguk. "Saya mengerti, Master. Saya ingin memastikan bahwa perguruan ini tetap kuat dan aman."Master Jaya menatap Zoe dengan penuh kebanggaan. "Aku percaya padamu, Zoe. Ada satu hal yang harus kamu ketahui. Ada sebuah kitab kuno yang tersimpan di dalam perpustakaan rahasia perguruan ini. Kitab itu berisi peng

  • PUSAKA PEDANG LANGIT    131. Kebenaran Terungkap

    Malam hari, saat bintang-bintang bersinar redup di langit, Zoe duduk sendirian di taman perguruan. Pikirannya penuh dengan berbagai kemungkinan buruk yang bisa terjadi. "Bagaimana jika mereka benar-benar datang?" gumamnya pelan.Di kejauhan, suara langkah kaki mendekat. Zoe menoleh dan melihat sahabatnya, Lian, datang dengan raut wajah serius. "Zoe, kita harus berbicara," kata Lian."Ada apa, Lian? Apa kau juga merasa ada yang aneh belakangan ini?" tanya Zoe dengan nada cemas.Lian mengangguk. "Ya, aku merasakannya juga. Beberapa hari terakhir, aku melihat orang-orang yang mencurigakan di sekitar perguruan. Mereka seperti sedang mengawasi kita."Zoe menghela napas dalam-dalam. "Kita harus waspada. Kita tidak bisa membiarkan mereka mengganggu ketenangan di sini."Lian setuju. "Aku akan berbicara dengan guru dan meminta mereka untuk meningkatkan keamanan. Sementara itu, kita harus tetap bersama dan saling mengawasi."Zoe mengangguk. Mereka berdua tahu bahwa ancaman yang mereka rasakan b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status