Share

48. Azil Hilang

Hujan reda, pelmagi menyapa. Jalan jadi licin membuat Zoe berhenti. Ia sadar tak bisa memaksakan diri melanjutkan perjalanan.

“Kita bermalam di sini,” ucap Zoe tanpa beban. Karena tahu melanjutkan perjalanan sama saja membahayakan nyawanya.

Azil mengangguk pelan, i juga setuju. Meski ditempat yang kecil tapi celah bagi itu mempunyai menghalangi air.

“Aku tak mengira jika akan begitu sukity,” kata Azil sambil melihat sisa air di daun yang masih basah. Udara yang masih dingin dan angin yang masih membawa sisa air. Tetesan air masih menetes walau tak lagi besar.

Udara di sekitar sedikit demi selidiki kembali menghangat. Mentari menampakan wajahnya, saat senja menyapa.

Suasana hutan yang ramai oleh burung. Membuat Zoe tak pernah kesepianan. Perjalanan yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya.

“Sebaiknya kita membuat makanan dulu,” saran Azil yang menginginkan untuk istirahat terlebih dahulu. Karena itu penting lagi hujan sudah reda aku mah mereka juga tidak mungkin melanjutkan perjalanan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status