Share

23. Awas kau!

Rere tersenyum saat mendengar pertanyaan dari si perempuan, sungguh miris, dia yang ngaku beruang tapi tidak mempunyai rasa malu.

Apalagi saat melihat si perempuan yang tak juga pindah dari pangkuan Dewa, mungkin kehadirannya dianggap angin saja oleh kedua orang yang sedang jatuh cinta itu.

Perlahan Rere melangkah mendekat dan duduk di kursi depan mereka hanya saja di batasi oleh sebuah meja yang berbentuk segi empat. Dengan sebuah taplak meja berwarna kuning gading dan sebuah vas bunga di tengahnya. 

"Kenalkan, Diana ini Dewi, dia adalah partner kerja aku dalam mengambil keputusan untuk perusahaan." Ujar Dewa sambil sesekali memagut mesra bibir si perempuan, namun matanya melirik Dewi yang berada di depannya.

"Kenapa harus bermitra dengan dia. Bukankah perusahaan ini milikmu." Rengek manja si perempuan, dilihat dari wajah mungkin usianya lebih tua dari Dewa, dengan polesan make up yang tebal, dan baju yang s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status