Share

61. Sirik

Ema memanggilnya dengan melambaikan tangan meminta supaya melangkah mendekat.

Rere melangkah mendekat dengan tangan sembari memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas. 

"Ada apa?"

"Kamu cobalah dulu, mumpung masih banyak waktu, setelah cocok. Kita langsung berangkat." Ema berkata sambil menaik tangannya masuk ke dalam ruangan.

"Pagi, Mbak." sapa seorang berhijab lebar ke arah Rere, tangannya terulur, membuat Rere kembali melangkah lebih dekat untuk menyambutnya.

"Sinta."

"Rere!"

"Hei, sejak kapan kau mengganti nama panggilanmu, bukankah kau dulu lebih suka di panggil Dewi?" tanya Ema yang kaget saat Rere memperkenalkan nama.

"Sejak ada Dewa!?" jawab Elang dengan alis yang terangkat ke atas berulang kali, menggoda Rere.

Semua tertawa mendengar jawaban Elang, yang memang benar adanya.

"Pada sirik!" Ketus Rere yang melangkah menjauh menuju kamar ganti yang tadi Sinta tunjukkan.

Bukannya mereda, semua malah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status