Share

77. Berat hati

Pintu yang berbunyi karena di buka, membuat semua mata langsung tertuju ke arahnya.

Rere sontak memberikan Wildan kembali pada mbak Santi, saat melihat pak Kyai yang sudah duduk bersama Dewa, melambaikan tangan ke arahnya. 

"Sini ... duduklah di sini." Pak Kyai menunjuk kursi kosong di sebelah Dewa. 

"Kau doakan dulu istrimu, pegang keningnya dan bacakan doa."

Dewa melakukan apa yang di suruh oleh pak Kyai. Dengan tangan menyentuh kening Rere dengan mulut berdoa, yang hanya dapat di dengar jelas oleh Rere dan pak Kyai. 

"Apa kau sudah menyiapkan cincin?" tanya pak Kyai, setelah Dewa menyelesaikan doa, kemudian menurunkan tangan, dan menggantinya dengan ciuman di kening walau sekilas. 

Bu Zeza dengan langkah cepat, mendekat dan memberikan apa yang tadi pak Kyai minta. 

"Ini, pasangkan pada jari manis istrimu." 

Dewa kembali menuruti apa yang pak Kyai suruhkan. Memasangkan cincin di jari manis Rere y

Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status