Home / Romansa / Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku! / Bab 157. Bertemu Tania

Share

Bab 157. Bertemu Tania

Author: Nychinta
last update Last Updated: 2025-05-18 21:28:15

“Kenapa kalian kembali ke sini?” tanya Zayden tanpa basa-basi, seharusnya rapat sudah selesai tidak ada alasan mereka kembali lagi kemari.

Mereka saling pandang, “Tadi … ada yang menyampaikan kalau Pak Zayden menunggu kami lagi di ruangan ini.” Salah satu dari mereka kembali bicara.

“Benar,” sahut yang lain.

Zayden mengerutkan keningnya, merasa tidak pernah memanggil siapa pun ke ruangan ini. Kemudian dia mengangguk pelan. “Mungkin ada kesalahan komunikasi. Aku sudah mau pulang dan ini juga sudah jam pulang kantor kenapa juga harus memanggil kalian lagi saat rapat sudah dibubarkan?”

Mengerti kalau ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya apa dan kenapa, mereka langsung membungkuk sekejap dan keluar dari tempat ini.

“Siapa yang menyuruh mereka?” tanya Alisha penasaran.

Zayden hanya mengangkat bahunya. “Tidak perlu dipikirkan terlalu jauh. Ayo kita pulang.”

Alisha lalu membereskan peralatannya di atas meja, setelah semuanya beres, Zayden langsung mengambil alihnya. Tas laptop dan juga
Nychinta

Selamat malam semuanya!!! Terima kasih banget sudah menantikan terus cerita ini. Mudah-mudahan chinta bisa terus memberikan cerita yang menarik, ya! Yang bisa menghibur dan bikin mood naek terus... hahaha! Buat Kak Susanti, Adinda, Nor Maizan, Harjanti, Pengunjung5605 Terima kasih hadiahnya! Buat yang memberikan Gems chinta juga makasih banyakkkk, mudah-mudahan cerita ini bisa naik di aplikasi Goodnovel. hehehe (。♥‿♥。) Kalau tidak ada halangan besok chinta tambah 1 bab lagi di malam hari, ya! Hari ini mari kita bobok cantik dulu!! (つ≧▽≦)つ Zzzz Sayang kalian banyak-banyak!!!

| 27
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mawar Berduri
di tunggu terus
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 157. Bertemu Tania

    “Kenapa kalian kembali ke sini?” tanya Zayden tanpa basa-basi, seharusnya rapat sudah selesai tidak ada alasan mereka kembali lagi kemari.Mereka saling pandang, “Tadi … ada yang menyampaikan kalau Pak Zayden menunggu kami lagi di ruangan ini.” Salah satu dari mereka kembali bicara.“Benar,” sahut yang lain.Zayden mengerutkan keningnya, merasa tidak pernah memanggil siapa pun ke ruangan ini. Kemudian dia mengangguk pelan. “Mungkin ada kesalahan komunikasi. Aku sudah mau pulang dan ini juga sudah jam pulang kantor kenapa juga harus memanggil kalian lagi saat rapat sudah dibubarkan?”Mengerti kalau ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya apa dan kenapa, mereka langsung membungkuk sekejap dan keluar dari tempat ini.“Siapa yang menyuruh mereka?” tanya Alisha penasaran.Zayden hanya mengangkat bahunya. “Tidak perlu dipikirkan terlalu jauh. Ayo kita pulang.”Alisha lalu membereskan peralatannya di atas meja, setelah semuanya beres, Zayden langsung mengambil alihnya. Tas laptop dan juga

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 156. Terungkap ke Sebagian

    Zayden berkata dengan nada tulus, lalu memegang wajah Alisha dan membelainya dengan lembut.“Secara latar belakang mungkin kamu tidak sebanding dengannya, hanya saja, faktanya saat ini, kamu adalah wanita yang aku cintai.” Ucapan Zayden terdengar tegas dan jelas.Perasaan hangat menjalar ke seluruh tubuh Alisha saat ini.Setelah menarik napas panjang, Zayden menatap Alisha dalam-dalam. Seakan ingin memastikan setiap kata yang keluar dari mulutnya nanti benar-benar sampai ke hati wanita itu.“Boleh aku minta sesuatu darimu?” ucapnya pelan, tapi berat, seolah menahan sesuatu di dadanya.Alisha tak langsung menjawab. Dia hanya diam, menunggu, membiarkan kata-kata itu mengalir, karena dia tahu apa pun yang akan diucapkan pria itu … penting.Zayden tersenyum tipis, lalu lanjut berbicara, kali ini suaranya lebih rendah, hangat, tapi tetap tegas. “Bisakah kamu percaya dengan hubungan ini? Bisakah kita benar-benar mulai semuanya dari awal — dengan baik, tanpa keraguan, tanpa bayang-bayang ma

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   bab 155. Seberapa Nilaimu?

    Alisha sangat paham kalau semua ini pasti tidak akan mudah, apalagi setelah kedatangan Serena. Setidaknya, dia tahu kalau hidupnya akan penuh dengan tekanan. Melihat Serena yang sepertinya sangat gigih ini membuat Alisha berpikir cukup keras untuk membalikkan keadaan dan situasi.Tangannya bersedekap lalu mulai berpikir, setidaknya untuk bertahan dia harus mencari tahu latar belakang Serena. Tapi, siapa yang bisa dia mintai tolong? Tidak mungkin langsung bertanya pada Zayden, kan? Itu rasanya sangat mustahil dilakukan.Setelah memikirkannya dengan cermat Alihsa menghubungi Yumi dan menceritakan semua masalahnya.“Tenang saja, kamu fokus dengan kehidupanmu, nanti aku akan kabari apapun yang kutahu tentang wanita itu.” Setelah mendengar dukungan dari Yumi dia cukup lega.Setidaknya kalau Serena ada sahabat yang membantunya mati-matian, dia juga sama!Tok Tok Tok!Terdengar seseorang mengetuk pintu rapat yang terbuka ini. Membuatnya tersadar dari lamuannya.Zayden berdiri di ambang pintu

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 154. Menabuh Genderang Perang

    Setelah kembali ke kantor ini, Alisha dan Zayden sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Mereka juga akan ada rapat jam 3 sore membahas masalah kepegawaian dengan Restia untuk membahas pegawai yang terlibat dengan kasus perusahaan.Saat masuk ke dalam ruang rapat itu, Restia melihat ke arah Alisha dengan tatapan sinis, hanya saja Alisha tidak terlalu menanggapinya. Bagi Alisha menanggapi Resti adalah hal buang-buang energi, apalagi dia sudah tahu kepada siapa suaminya berpihak.Walaunpun sebenarnya, Alisha masih merasa kalau dirinya dan Zayden bagai berjalan di atas lapisan es yang tipis di tengah danau yang kemungkinan bisa retak kapan saja, tetapi untuk saat ini dia masih berpikir kalau sekarang ini masih aman.Rapat berjalan cukup alot apalagi saat Restia mulai mengeluarkan saran untuk perbaikan perusahaan.“Jadi, untuk benar-benar membuat perusahaan kembali baik dan terbebas dari orang-orang lama yang merugikan, kita harus cut semua yang terlibat, apalagi yang terlibat secara langsu

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 153. Memulai Strategi

    Mendengar pernyataan Alisha barusan membuat Zayden menggeleng-gelengkan kepalanya, dia hanya tidak menyangka kalau Alisha merekam videonya saat menyatakan hal tersebut.“Ayo pulang, tapi bisakah kita langsung pulang saja?” Alisha berkata dengan nada mengayun manja. Sementara, Zayden tersenyum lebar, menyusul langkah Alisha dari belakang dan merangkulnya.“Aku akan mengantarmu pulang ke rumah, tapi … aku tetap akan ke kantor, karena pekerjaanku masih banyak.” Zayden berkata terus terang. Membuat Alisha mengerucutkan bibirnya.“Cinta dan pekerjaan harus seimbang, kan? Kamu sendiri yang mengatakannya secara tersirat, harusnya aku juga merekamnya tadi.” Zayden berkata dengan menyipitkan matanya melihat ke arah wanitanya itu.Alisha terkekeh pelan, perlahan hubungan ini kembali mencair. “Ya sudah, kalau begitu kita ke kantor saja.”“Tapi, kalau kamu capek kamu diizinkan pulang, kok.” Zayden berkata dengan sungguh-sungguh. Dia juga mengerti, setelah kejadian yang cukup mengejutkan ini, past

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 152. Biar Bisa Diputar Ulang

    Dalam perjalanan ke tempat pertemuan dengan klien mereka, Alisha tidak membuka suara sedikit pun. Hingga mereka sampai di tempat yang dituju dan sopir menghentikan kendaraan di depan lobi restoran itu.Keduanya berjalan masuk ke ruangan yang sudah dipesan sebelumnya, ruang yang cukup private untuk membicarakan kesepakatan bisnis, tetapi saat mereka tiba, klien mereka masih belum datang, Zayden memanfaatkan waktu ini untuk mengajak Alisha bicara, sebab sejak tadi Alisha tidak berkata apapun.“Sha, tentang yang tadi–”“Tidak perlu mengatakan apapun,” potong Alisha cepat.“Tapi, Sha–”“Klien kita sebentar lagi datang, kalau pembicaraan kita terputus rasanya kurang pas. Aku bahkan tidak bisa marah dan memakimu lama-lama, jadi … fokus dengan urusan kantor. Bukankah urusan kantor lebih penting?” Alisha melihat ke arah Zayden dengan senyum singkat.Mendengar ucapan yang terasa hangat itu setidaknya Zayden sedikit lebih lega, hanya saja masih jelas dia merasa ada yang mengganjal, hingga akhir

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 151. Keputusan Zayden

    Sehari sebelumnya.Tania terlihat berjalan santai masuk ke sebuah kafe, dia tersenyum saat melihat seorang wanita sudah duduk menunggunya dengan sedikit gelisah.“Bagaimana, Serena?” Tania berkata dengan santai dan melepaskan kacamata hitamnya di atas meja.“Aku … akan kembali pada Zayden! Tapi, aku butuh dukunganmu. Setidaknya, aku tidak harus berurusan dengan wanita tua itu.” Serena berkata dengan nada tegas.“Tentu saja, yang paling penting buat Zayden kembali hancur dan buat dia benar-benar tidak bisa bangkit lagi kali ini.” Tania kembali berkata dengan tegas.Serena mengangguk. “Lalu, bagaimana dengan istrinya itu? Siapa dia?” tanyanya penasaran.Tania tersenyum penuh arti. “Dari informasi yang kudapatkan, istrinya saat ini adalah sekretarisnya sendiri. Bagaimana jelasnya, kamu bisa tanyakan pada Restia, bukankan dia sahabatmu? Zayden merekrutnya menjadi salah satu eksekutif di perusahaan bobrok itu untuk menjadi salah satu direksi yang menaungi urusan operasional kepegawaian.”

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 150. Jalan Saja, Alisha!

    Serena, wanita yang membuat Zayden jatuh cinta hingga membuatnya menggila! Berdasarkan cerita yang didengar oleh Alisha kemarin, bahkan Zayden rela melepaskan statusnya dari keluarga besarnya hanya untuk menikahi wanita itu. Sebegitu besar pengaruh wanita ini dalam hidup Zayden.Namun, kecelakaan maut empat tahun lalu merenggut nyawa Serena hingga Zayden benar-benar sangat terpuruk. Bagi Zayden, kematian itu sangat janggal. Mayat yang ditemukan saat itu sudah hancur tak berbentuk, hanya saja setelah dilakukan olah tkp dan penyelidikan lebih dalam korban tersebut memang Serena dan dia sangat terpukul, terpuruk untuk waktu yang cukup lama.Saat melihat wanita itu masuk ke ruangan Zayden, Alisha sudah tahu kalau itu adalah Serena berkat foto yang dikirim Yumi padanya. Hanya saja, Alisha cukup terkejut kalau ternyata waktunya sangat cepat.Rasanya dia belum sempat menarik napas dan mengatur rencana, dia sudah mendapat kejutan yang luar biasa. Lucu sekali rasanya, bahkan hidupnya layak seb

  • Pak CEO, Tolong Lepaskan Aku!   Bab 149. Silakan Reunian Dulu

    Saat sampai di mejanya Alisha membuang napas kasar dan meletakkan tasnya di atas meja dengan sedikit membantingnya. “Menyebalkan sekali!” gumamnya kesal. Pagi-pagi sudah membuat kepalanya pusing. Dan saat melihat Restia rasanya ingin sekali dia menjambak rambut wanita itu, hanya saja dia sadar membalas orang seperti itu bukan dengan cara yang bar-bar! Setidaknya harus elegan dan terhormat, bukankah dia seorang Nyonya Zayden Wicaksana? Bodoh sekali kalau harus bertengkar, sama saja menjatuhkan harga dirinya. Cara yang paling tepat ya membalasnya dengan menekan, seperti yang dilakukan Zayden pada orang-orang, setidaknya dia bisa belajar dari sikap kejam Zayden ini. “Ini diminum dulu,” ucap Zayden meletakkan secangkir teh di meja Alisha. Hal ini membuat Alisha menarik dirinya dari pikirannya yang kesal ini. “Kamu buatin teh?” Alisha menaikkan sebelah alisnya menatap Zayden yang berdiri di depan mejanya. “Tentu saja. Sepertinya suasana hati istriku sedang tidak baik, apa ada yang men

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status