Share

Bab 115

Author: Elenor
Tidak banyak orang di sana. Raisa hendak bicara ketika dia tiba-tiba dengar percakapan dari samping.

"Don, apa kamu tertarik sama pacar Edward?"

"Aku nggak bilang aku tertarik, tapi dia emang cukup menarik."

Clara dan Raisa tertegun.

Ternyata itu Doni dan teman-temannya.

Akan tetapi, posisi mereka membelakangi Clara dan Raisa, apalagi pandangan mereka sebagian besar terhalang oleh deretan minuman, jadi mereka tidak menyadari keberadaan keduanya.

"Selama acara lelang, aku lihat kamu sepertinya tertarik pada wanita cantik lembut di samping Raisa. Sekarang dia mungkin masih ada di dalam. Kenapa kamu nggak menyapanya?"

Clara tidak menyangka kalau topik pembicaraan mereka tiba-tiba akan beralih padanya.

Sebelum Clara sempat bereaksi, alis Raisa langsung terangkat. Tepat saat dia hendak menarik Clara dan jadi mak comblang, Doni menggelengkan kepalanya dan menolak, "Nggak ah."

Raisa tertegun lagi.

"Hah? Kenapa tiba-tiba jadi nggak tertarik?"

Doni: "Iya. Dia memang cantik, tapi dia terlihat sa
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (94)
goodnovel comment avatar
Vitri Yulianti
Udah intip sampai bab 500 lebih belum cerai Kak ... Author nggak berniat menceraikan mereka
goodnovel comment avatar
Casmuroh Casmuroh
Pelakor terusss yang senang.... Kalan cerainya nihhhh
goodnovel comment avatar
Sri Lestari Ningrum
ceritanya lebih suka menonjolkan pelakor dg segala tingkah lakunya dan cukup membosankan dan juga megesalkan
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 510

    Sore harinya, Clara baru saja kembali dari Anggasta Group ketika ponselnya tiba-tiba berdering.Ternyata itu dari psikiater yang merawat ibunya, dia mengatakan Indri tampak sadar sebentar sore itu, tetapi tak lama kemudian, dia mengalami kondisi mental yang sangat buruk, yang jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini.Wajah Clara langsung muram, dia segera bergegas ke rumah sakit. "Bagaimana bisa seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi?""Kami sudah memeriksa secara menyeluruh, sejauh ini belum ditemukan sesuatu yang aneh."Tetapi tanpa rangsangan eksternal, bagaimana mungkin Indri bisa tiba-tiba parah seperti ini?Clara memeriksa rekaman kamera pengawas. Dia melihat Indri yang telah minum obat penenang dan tertidur. Clara lalu berbicara dengan dokter untuk waktu yang lama sebelum kembali turun dengan perasaan yang berat.Ketika lift mencapai lantai berikutnya, pintunya terbuka. Clara mendongak dan bertemu pandang dengan Diana dan Nenek Sanjaya. Diana memelototi Clara, lalu me

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 509

    "Nggak usah, Nek," kata Clara. "Aku masih ada pekerjaan, jadi aku nggak bisa ikut makan malam di sini."Tentu saja bukan karena ada pekerjaan. Jelas sekali, memang dia yang tidak mau, Clara merasa tidak nyaman tinggal lebih lama lagi di rumah itu.Secara logika, dia dan Edward belum resmi bercerai, jadi Clara masih anggota Keluarga Anggasta. Tidak seharusnya dia bersikap seperti ini.Namun, Clara merasa di dalam hatinya, bahwa sejak dia dan Edward sudah berniat untuk bercerai, maka dia sudah mulai menarik garis pemisah di antara mereka.Nenek Anggasta sebenarnya mengerti tentang semua itu.Namun karena Clara bersikeras, dia tidak bisa memaksa Clara lebih jauh.Dia memelototi Edward dengan tajam.Edward pura-pura tidak melihat dan berkata, "Biar aku antar.""Nggak usah," tolak Clara. "Kamu lanjut urus pekerjaanmu saja. Biar sopir saja yang antar."Edward tidak mendesaknya lagi, "Ya sudah."Clara pun kembali ke kamar, mengambil tasnya, dan bersiap untuk pergi.Nenek Anggasta dan Edward t

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 508

    Clara mengukur suhu tubuhnya dan menunggu cukup lama, tetapi Edward belum juga kembali. Tak lama kemudian, dia tertidur karena tubuhnya masih lemah dan tak bertenaga.Ketika terbangun dan membuka matanya, Edward ternyata masih duduk di sana membaca.Melihat Clara menatap kosong ke arahnya setelah bangun, tetapi tidak benar-benar menatapnya, Edward lalu berdiri, menyentuh dahinya yang berkeringat, dan bertanya, "Ada apa?"Sudah cukup lama sejak mereka terakhir kali bersentuhan fisik.Clara tidak terbiasa dengan sentuhan darinya.Meskipun tahu Edward hanya ingin mengukur suhu tubuhnya, dia tetap menepis tangan Edward dan menggeleng pelan tanpa suara.Dia hanya terkejut karena Edward masih di sana.Dia mengira Edward sudah pergi setelah menerima panggilan telepon tadi.Tubuhnya kembali berkeringat deras, namun kali ini demamnya sudah turun dan semakin membaik.Dia merasa tidak nyaman dengan rasa lengket itu. Dia berganti pakaian bersih, makan, istirahat, dan kembali tertidur lagi. Ketika

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 507

    Saat pengurus rumah hendak pergi, Edward membantunya mengambil ponsel dari kamar Elsa.Saat memberikan ponsel itu, Clara bahkan tidak menatapnya, dan hanya berkata, "Terima kasih."Edward tidak berkata apa-apa.Clara bangun dari tempat tidur dan menuju ke kamar Elsa untuk membersihkan diri.Edward sepertinya menyadari niatnya, dia berdiri diam, memperhatikan sosok Clara, lalu berbicara lebih dulu, "Ada sikat gigi dan gelas kumur juga di sini."Langkah Clara terhenti sejenak.Karena dia sudah kembali ke kamar ini untuk beristirahat, jadi mencuci muka di sini sepertinya bukan masalah besar.Sedetik kemudian, dia berbalik masuk ke kamar mandi di kamar Edward.Dia sedang menggosok gigi ketika Dokter Erza tiba.Setelah selesai, Dokter Erza memeriksa denyut nadinya dan menanyakan kondisinya. Sambil memasang infus, dia memberi tahu Edward beberapa instruksi terkait perawatan Clara. Setelah Dokter Erza meninggalkan kamar, Edward membawakan bubur yang tadi dibawakan pengurus rumah ke hadapan C

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 506

    Saat Clara menyelesaikan pekerjaannya, waktu sudah lewat jam sepuluh malam.Saat itu sudah masuk musim gugur, dan suhu pun menurun drastis setelah hujan terus-menerus selama dua hari ini. Mungkin dia masuk angin karena terlalu lama duduk di depan laptop. Saat dia menutup laptop dan bangkit untuk bersiap mandi, dia tiba-tiba merasa kedinginan dan bersin beberapa kali.Hidungnya mulai berair dan tenggorokannya terasa kering dan perih seperti terbakar setelah keluar dari kamar mandi.Menyadari dia kemungkinan besar terserang flu, tetapi karena para pengurus rumah pada jam seperti ini sudah lama tidur, Clara akhirnya turun ke dapur dan membuat sendiri air jahe untuk mengusir rasa dingin.Setelah menghabiskan air jahe dan akan kembali ke atas, dia mendengar suara Edward, "Belum tidur?"Clara menoleh dan menjawab, "Baru mau."Dia baru saja minum air jahe dan saat menemukan obat flu, dia langsung meminumnya. Tubuhnya mulai lebih hangat dan merasa jauh lebih baik.Tetapi dia sudah kelelahan da

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 505

    Dengan bantuan Dylan, meskipun tidak ada komputer, pekerjaan tidak akan menjadi masalah.Namun sore itu, ada urusan mendesak dari Anggasta Group, dan Clara harus segera menanganinya. Saat itu, tidak ada komputer menjadi sangat merepotkan.Melihat berkas-berkas yang dikirimkan Anggasta Group di ponselnya, Clara mulai menyesal karena sudah menolak laptop yang ditawarkan Edward pagi tadi.Namun, situasinya sangat mendesak...Clara lalu berbalik dan naik ke lantai atas, dia berhenti di pintu ruang kerja Edward. Setelah ragu-ragu selama dua detik, akhirnya dia mengulurkan tangan dan mengetuk pintu."Masuk."Edward tampak sedang sibuk di depan komputer. Ketika Clara membuka pintu, dia menoleh dan melihat ke arah pintu.Melihatnya, dia tampak tidak terkejut. Dia bahkan bertanya sebelum Clara sempat berbicara, "Mau pakai laptop?"Clara berdiri di pintu dan menjawab pelan, "Iya."Edward tersenyum kecil dan menyodorkan laptop di sampingnya ke arah Clara, memberi isyarat agar datang dan mengambil

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status