Share

Bab 239

Author: Elenor
Ketika Clara dan Nenek Hermosa telah menemani Nenek Anggasta selama sekitar setengah jam, Edward berkata, "Aku akan keluar sebentar."

Selama setengah jam, Edward pada dasarnya hanya seorang penonton dan tidak banyak bicara.

Mendengar perkataannya, Nenek Anggasta berkata dengan nada meremehkan, "Pergi saja kalau mau pergi."

Edward keluar dari kamar.

Dia pergi dan tidak kembali selama lebih dari setengah jam.

Bibi Lani baru saja datang dan dia menjamu kami dengan baik dengan buah-buahan, kue, teh, dan lain-lain.

Bibi Lani pergi sebentar. Clara melihat teh di tangan Nenek Hermosa sudah dingin, jadi dia mengambil teko kecil dan pergi ke meja kopi, bermaksud untuk membuat seteko teh panas lagi.

Ketika Nenek Anggasta melihat Clara melakukannya sendiri, dia teringat pada Edward.

Dia mengerutkan kening dan berkata, "Edward benar-benar keterlaluan, nggak tahu apa yang dia lakukan. Kenapa belum balik?"

Edward tadi bilang kalau dia akan keluar sebentar, dan Clara tidak menaruh perhatiannya.

Sekar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ros Sitorus
ratusan bab cerita jalan dit4. si clara tolol.masih diam??????pantaslah gak bisa diperjuangkan namanya clara tak ada unggul2nya. pujian hanya drai penulis itupun dikit. lebih banyak yang benci clara dari yang baik. aneh. tokoh utama kok kayak tokoh antagonis
goodnovel comment avatar
Athena Kristina
gregetan rasanya kenapa clara gk di bikin aja jd wonder women nya dunia bawah tanah sih. jago dunia IT progremer yg paling unggul, jago balap, gesainer perhiasan, gaun dll yg paling handal sedunia biar edward matanya melek dan menyesal setelah menyetujui perceraian dgn clara....
goodnovel comment avatar
Prima Tor Asi Situmeang
ga ada perkembangan a cerita antara Edward sama Clara, monoton ceritanya.. dari bab pertama sdh mau cerai tapi sampai bab 239, tetap gitu2 aja.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 240

    Clara dan Nenek Hermosa berjalan menuju mobil mereka terlebih dahulu. Tepat saat mereka hendak masuk, Vanessa keluar."Ternyata dia belum pergi."Nenek Hermosa melihatnya sekilas, lalu mengalihkan pandangannya dan berkata seperti itu.Clara mengira neneknya tidak melihat Vanessa tadi, tetapi dia tidak menyangka...Melihat Edward berjalan menuju Vanessa, Nenek Hermosa juga teringat bahwa Edward telah meninggalkan kamar pasien lebih dari setengah jam.Dia berkata, "Hubungan mereka cukup baik."Clara mengencangkan sabuk pengamannya dan tidak mengatakan apa pun.Dia menginjak pedal gas dan hendak melaju pergi ketika dia melihat Dustin berlari keluar dari rumah sakit.Mungkin karena dia melihat Vanessa, dia sedikit terkejut dan gembira, lalu bergegas ke sana.Clara melihatnya sekilas, lalu mengalihkan pandangan dan melaju pergi."Kak!" Dustin berlari kegirangan, tetapi matanya tertuju pada Vanessa, “Kamu, kamu benar-benar Vivi! Aku pikir aku salah lihat!”Vanessa tahu bahwa Edward juga memi

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 241

    Clara sedang menyetir. Baru saja meninggalkan rumah sakit, Nenek Hermosa tiba-tiba teringat akan sesuatu dan berkata, “Kalau Edward sudah tiba di rumah sakit, gimana dengan Elsa? Elsa kemana?”Wajah Nenek Hermosa tampak dingin sebelum Clara sempat menjawab.Melihat ini, Clara tahu kalau Nenek Hermosa kesal padanya karena Edward telah menelantarkan Elsa dan dirinya pergi ke rumah sakit untuk menemani Nenek Anggasta bersama Vanessa.“Dia bakal atur baik-baik,” jawab Clara.Nenek Hermosa tidak percaya dan berkata, “Kalau terus begini, kau tuntut dia saja. Gimanapun juga kau harus dapatkan hak asuh Elsa.”Clara diam sejenak lalu berkata dengan pelan, “Oke, Nek.”Nenek Hermosa masih tampak kesal.Begitu tiba di rumah, Nenek Hermosa keluar dari mobil terlebih dahulu.Ponsel Clara berdering tepat pada saat ini. Orang yang menelepon adalah Elsa dan Clara tidak mengangkatnya.Belakangan ini Clara jarang bertemu dengan Elsa dan juga tidak mengangkat teleponnya.Oleh karena itu, Clara merasa bahw

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 242

    Clara berkata, "Iya."Setelah Elsa selesai berbicara, dia sepertinya ingat Clara mungkin tidak mengenal Tania, jadi dia melanjutkan, "Tania itu temanku, Ma, dia keponakannya Om Dani.""Iya." Clara menanggapi, dan melihat bahwa dia begitu bersemangat untuk bercerita, dia bertanya, "Apa yang kalian lakukan?""Kami jelajah labirin, Ma.""Oke."Clara mendengarkan dari samping tanpa mengatakan apa pun, tetapi wajah Nenek Hermosa berubah menjadi suram.Sebelumnya, Edward meminta Elsa untuk kembali, dan dia mengira Edward yang ingin mengurus anak sendiri.Sekarang dia tahu bahwa Edward bukan saja tidak mengurus anak itu dan sibuk berkencan dengan Vanessa, tetapi dia juga lebih suka meminta orang lain untuk mengurus Elsa daripada meminta Clara yang mengurusnya.Dia tampak sangat tidak bahagia.Elsa tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Nenek Hermosa.Pada saat itu, dia berkata, "Om Dani mengajakku untuk makan malam bersama, tapi aku mau kembali untuk makan malam, jadi aku menelepon Mama."

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 243

    Meskipun Morti Group telah memutuskan untuk bekerja sama dengan Doni, Dani dan beberapa mitra lainnya, masih ada beberapa bagian bisnis yang belum menemukan mitra yang cocok.Untuk menemukan mitra yang cocok secepat mungkin, meningkatkan peluang eksposur perusahaan dan mendorong perkembangannya, pihak internal Morti Group beberapa waktu ini sedang mempersiapkan konfrensi pers promosi investasi yang akan diselenggarakan pada Senin pagi.Pagi harinya, setelah mengantar Elsa ke sekolah, Clara berkendara ke hotel tempat perusahaan mengadakan konferensi pers.Saat dia tiba, Dylan dan yang lainnya telah tiba.Clara juga perlu tampil untuk memberikan penjelasan sebagai personel teknis inti perusahaan dan menjawab pertanyaan dari media.Clara dan Dylan sedang mendiskusikan prosesnya di belakang layar.Pada saat itu, Dani tiba.Dia baru saja duduk sebentar ketika Doni datang.Lebih dari dua puluh menit kemudian, Dylan dan Clara tampil untuk memberikan presentasi mereka.Ketika Dylan berbicara,

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 244

    Namun, semua orang malah mengira dia sedang bersikap rendah hati.Setelah sempat heboh, tim proyek pun kembali bekerja dengan serius.Vanessa tahu bahwa konferensi pers Morti Group diadakan pagi itu.Namun, dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan tidak punya waktu untuk menontonnya.Vanessa mengambil ponselnya dan mencari konferensi pers Morti Group pagi itu. Dia bertanya pada Doni, "Apa Pak Doni menghadiri konferensi pers Morti Group pagi ini?"Doni berkata, "Iya."Dia terlihat menonton video konferensi pers Morti Group dengan penuh perhatian, dan kebetulan video tersebut merupakan bagian di mana Clara memperkenalkan produk dan teknologi perusahaan.Dia melirik wajah Vanessa dan melihat bahwa dia tampak tenang, tidak menunjukkan tanda-tanda tidak suka atau kesal terhadap Clara.Teringat tatapan penuh kebencian Clara terhadap Vanessa pada Hari Natal lalu, dan melihat Vanessa sekarang, dia merasa bahwa karakter Clara tidak dapat dibandingkan dengan Vanessa sama sekali.Memikirkan hal

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 245

    Setelah menyelesaikan panggilan telepon, Ervan meletakkan ponselnya.Menonton video konferensi pers promosi investasi Morti Group di rumah, dia menggosok alisnya sambil merasa sakit kepala.Diana memakan buahnya dengan santai, memperhatikan Clara berpidato pada acara yang begitu formal dan penting, dia bahkan berbicara dengan sangat fasih. Diana merasa tidak nyaman dan mematikan TV, lalu berkata dengan tidak senang, "Kenapa dia bisa berbicara di atas panggung? Dia sudah mencuri semua perhatian."Rita berkata, "Bukan itu intinya."Menurutnya, kenapa memang kalau Clara mencuri perhatian milik Dylan untuk memberikan presentasi di konferensi pers itu? Itu semua hanya hal-hal remeh yang tidak berguna.Yang benar-benar penting adalah teknologi Morti Group.Itulah yang benar-benar berharga.Ervan juga mengerti apa yang dimaksud Rita.Memang, Clara tampil sangat baik dalam presentasinya hari ini, tetapi mengenai bagian yang berkaitan dengan teknologi Morti Group, baik Vanessa, dirinya, dan Rit

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 246

    "Iya, Ma," jawab Elsa.Setelah Clara selesai berbicara, dia menambahkan, "Mama harus segera pergi kerja, jadi sudah dulu ya.""Iya. Sampai jumpa, Ma."Clara menutup telepon.Setelah sarapan, dia pergi ke kantor.Clara sudah sibuk sepanjang hari kemarin dan masih sangat sibuk ketika kembali ke kantor hari ini.Namun, sorenya, dia pulang kerja lebih awal dan kembali ke rumah Keluarga Hermosa untuk makan bersama Nenek Hermosa.Begitu sampai sana, dia malah mendapati kalau suasana hati neneknya sedang buruk.Clara menyadari kalau Elsa tidak ada di ruang tamu.Elsa mungkin sedang pergi makan malam dengan Edward dan yang lainnya.Clara tidak peduli.Tetapi Nenek Hermosa merasa bahwa Elsa memang sangat dekat dengan Edward.Dia berkata dengan sungguh-sungguh, "Clara, kalau kamu sudah menyelesaikan pekerjaanmu saat ini, kamu harus menghabiskan lebih banyak waktu dengan Elsa, kalau nggak..."Clara mengangguk acuh tak acuh dan berkata, "Aku tahu, Nek. Ayo kita makan dulu."Nenek Hermosa tidak men

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 247

    Kue itu disimpan dalam kulkas.Elsa baru saja selesai mandi di kamar atas ketika ponselnya berdering.Itu adalah panggilan dari Edward.Elsa mengangkat telepon, "Ayah?"Edward berkata, "Ayah baru saja menerima kabar kalau kakekmu akan kembali besok sore. Ayah akan mengirim orang untuk menjemputmu sepulang sekolah besok untuk makan bersama. Beri tahu mamamu."Ayahnya Edward, Ronald Anggasta, bekerja di pemerintahan.Ronald sangat sibuk bekerja dan dalam setahun jarang sekali pulang.Pada hari ketika Nenek Anggasta terjatuh, Ronald bergegas kembali setelah tengah malam dan pergi lagi sebelum fajar.Sekarang Nenek Anggasta masih di rumah sakit, Ronald mengambil cuti dua hari dan bergegas kembali untuk menghabiskan Tahun Baru bersama Nenek Anggasta.Setelah mendengarkan ucapan ayahnya, Elsa berkata, "Iya, Yah."Setelah selesai, dia teringat bahwa Edward hanya berkata "jemput kamu" di telepon, bukan "jemput kalian."Dengan kata lain, itu tidak termasuk mamanya.Dia bertanya pada Clara, "Ma

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 278

    Setelah makan dan menonton film, ketika melewati arena permainan arkade, Elsa teringat dia sudah lama tidak bermain gim dengan Clara, jadi dia menarik Clara ke tempat permainan itu.Berbelanja, makan, menonton film, dan bermain gim di arkade sebenarnya adalah kegiatan yang cukup umum bagi Elsa.Tetapi dia sudah lama sekali tidak pernah keluar bermain bersama Clara, dan dia sangat bersenang-senang meskipun itu merupakan kegiatan yang sangat biasa.Clara dan Gunawan sudah membuat janji untuk makan bersama nanti malam.Setelah keluar dari arena permainan, Clara ingin mengantar Elsa pulang dulu ke rumah Keluarga Hermosa sebelum pergi ke tempat pertemuan.Elsa tidak ingin meninggalkan Clara, jadi dia memegang tangannya dan cemberut, "Apa Mama nggak bisa mengajakku?"Clara berpikir.Gunawan mengajaknya keluar hanya untuk makan bersama, tidak ada yang penting.Seharusnya tidak masalah bawa Elsa.Memikirkan hal itu, Clara menelepon Gunawan dan bertanya apakah dia keberatan jika Clara bawa anak

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 277

    Pada hari berikutnya.Ketika Clara selesai sarapan dan naik ke kamar, Elsa sedang melakukan panggilan video dengan Edward.Melihatnya kembali, Elsa mendongak dan berteriak, "Ma!""Iya."Clara menanggapi dan menyalakan komputer.Di ujung telepon lainnya, Edward bertanya, "Apa rencanamu hari ini?"Elsa berbaring di tempat tidur dan berkata dengan gembira, "Aku mau nonton film. Aku dan Mama bakal pergi ke bioskop nanti siang!"Clara memperhatikan materi-materi yang telah disortirnya kemarin dengan penuh konsentrasi.Setelah beberapa saat, Elsa datang sambil membawa ponselnya, "Ma, Ayah suruh aku berikan ponsel ini ke Mama."Clara berhenti sejenak, mengambilnya, dan melirik Edward di seberang telepon. Dia tidak ingin melakukan panggilan video dengannya, jadi dia meletakkan telepon di atas meja, menghadapkan kamera ke langit-langit, dan bertanya, "Ada apa?"Edward berkata, "Beberapa hari ini, Elsa aku titipkan ya."Clara tidak menjawab, matanya masih tertuju pada komputer, mengetik di keybo

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 276

    Clara tidak punya pilihan lain selain mengulurkan tangan dan memeluknya untuk mencegahnya terjatuh.Namun, begitu dia memeluknya, aroma parfum Vanessa sekali lagi menembus hidungnya.Dia mengambil tas sekolahnya dan meletakkannya di sofa di sampingnya. Saat dia hendak berlari ke tempat tidur, dia menghentikannya dan bertanya, "Apa kamu sudah mandi?""Sudah."Setelah mandi pun masih ada aroma Vanessa di tubuhnya, itu berarti Vanessa tinggal bersamanya dan Edward, atau Edward dan Vanessa yang mengantarnya ke sini bersama.Mereka tidak pernah mengantarnya ke sini bersama-sama sebelumnya.Clara berkata dengan tenang, "Bajumu kotor, ganti dulu pakaianmu."Elsa ingat dia berlari-lari setelah mandi dan sedikit berkeringat.Dia mengangguk dan pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.Clara melanjutkan pekerjaannya.Elsa mengganti pakaiannya dan keluar dari kamar mandi. Dia mengeluarkan lentera kelinci kecil dari tas sekolahnya dan berkata, "Ma, lihat lentera kecil ini!"Clara melihatnya

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 275

    Clara pindah restoran dan baru saja mulai makan ketika ponselnya berdering dua kali.Itu pesan yang dikirim oleh Raisa.Clara mengkliknya dengan santai dan menemukan Raisa telah mengiriminya dua foto.Orang-orang dalam foto itu adalah Edward dan Vanessa.Dia mengerutkan bibirnya, tidak melihat dengan seksama, lalu menutup pesannya.Setelah itu, Raisa langsung meneleponnya.Clara berpikir sesaat, lalu berdiri dan keluar untuk menjawab panggilan, "Raisa.""Clara, apa kamu sudah lihat dua foto yang baru saja kukirim?"Clara hanya melihat satu, masih ada satu lagi yang belum dilihatnya dan dia tidak berminat untuk melihatnya.Namun dia berkata, “Iya, sudah.”Raisa berkata, "Temanku kirim foto pertama semalam, katanya dia lihat mereka di hotel. Dasar, itu pas malam liburan, dan mereka benar-benar pergi ke hotel untuk pesan kamar? Sungguh nggak tahu malu!"Ekspresi Clara tidak berubah, dia bahkan tidak mengerutkan kening, dia hanya berkata "Iya." dengan ringan."Yang kedua bahkan lebih menji

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 274

    Saat itu, sudah hampir tengah hari.Mereka tidak berminat memasak saat tiba di rumah.Walaupun sebenarnya tidak ada seorang pun yang berminat untuk makan siang.Tetapi, mereka tetap harus makan.Clara berkata, "Ayo kita makan di luar."Nenek Hermosa mengangguk, "Iya. Terserah kamu saja, Clara."Setelah tiba di restoran dan memarkir mobil, Clara, Bagas dan yang lainnya melihat Keluarga Gori dan Keluarga Sanjaya segera setelah mereka keluar dari mobil.Mereka juga datang ke sana untuk makan.Namun, saat mereka tiba, seseorang yang mengenali Vanessa dan Ervan, dan menghampiri mereka dengan antusias untuk berbicara, ingin mengundang mereka makan bersama.Keluarga Gori dan Sanjaya juga melihat Clara dan keluarganya.Nenek Sanjaya memandang mereka sambil mencibir.Rita hanya melirik sekilas lalu mengalihkan pandangannya.Vanessa pun sama, pada dasarnya dia memperlakukan Keluarga Hermosa seolah-olah mereka tidak ada dan tidak peduli pada mereka sama sekali.Pada saat itu, manajer restoran kel

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 273

    Keluarga Clara tidak memiliki kebiasaan begadang semalaman untuk liburan tahun baru. Ketika Clara, Sandy dan Rana sampai di rumah, Nenek Hermosa dan yang lainnya sudah tertidur.Tepat tengah malam ketika Clara naik dan kembali ke kamarnya.Ponselnya berdering beberapa saat.Dylan, Dani, dan beberapa mitra yang memiliki hubungan baik dengannya dan Morti Group, yaitu Gunawan dan Henry, semuanya mengirimkan ucapan selamat liburan tahun baru padanya.Clara membaca pesan semua orang, termasuk Dani, dia membalas satu per satu, dan juga berinisiatif untuk mengirimkan ucapan selamat liburan kepada Prof Nian dan Raisa.Pada saat itu, Gunawan mengirim pesan lain, menanyakan apakah dia punya waktu luang. Dia berkata bahwa dia lumayan sibuk beberapa saat ini, jadi belum sempat berterima kasih dengan benar, kebetulan dia punya waktu luang beberapa hari ini, jadi dia ingin mentraktirnya makan.Setelah berbicara dengan Gunawan, Clara meletakkan ponselnya dan pergi ke kamar mandi.Meskipun tetap menya

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 272

    Setelah Clara, Sandy dan Rana selesai menyalakan kembang api, mereka berpamitan kepada Nenek Hermosa dan yang lainnya lalu pergi keluar.Mereka akan pergi ke Pusat Menara Pemancar.Pusat Menara Pemancar merupakan tempat yang sangat bagus untuk menyaksikan pemandangan malam seluruh ibu kota.Pada malam liburan tahun baru, akan ada pertunjukan lampu yang indah dan pertunjukan lainnya.Ketika mereka tiba di sana, sudah banyak orang berkumpul.Terdengar tawa di mana-mana.Saat itu pertunjukan lampunya belum dimulai.Beberapa teman sekelas Rana telah membuat janji untuk melewati liburan tahun baru bersama di sana malam itu.Setelah mereka tiba beberapa saat, Rana bertemu dengan teman-temannya.Melihat dia dan Sandy, teman-teman sekelas Rana mengikutinya dan memanggil mereka ‘Kakak’. Kemudian mereka tidak dapat menahan diri untuk tidak melirik Clara dan berkata kepada Rana, "Kakak-kakakmu semuanya cantik-cantik ya! Sangat cantik!"Rana menjawab, “Tentu saja!”Beberapa anak muda bermain-main,

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 271

    Dani baru saja menutup telepon ketika Tania berlari ke arahnya lagi, memegang lentera kecil, "Om, aku mau menelepon video dengan Elsa!"Dani berpikir sejenak sebelum berkata, "Oke."Panggilan video dilakukan dan Elsa segera mengangkat telepon.Begitu dia mengangkat telepon, Tania dengan senang hati berbagi dengannya, "Elsa, lihat ini, aku punya lentera kecil!"Khawatir Elsa tidak bisa melihat dengan jelas dalam video, Tania meminta Dani untuk memegangi ponselnya lagi. Dia lari sambil membawa lentera kecil itu dan memperlihatkan lenteranya secara utuh.Dani dan Tania sedang berada di taman kecil. Cahaya di taman agak redup, sehingga lenteranya semakin terlihat jelas.Elsa menatapnya, tetapi sebelum dia sempat bereaksi, Tania berlari kembali dan berkata, "Ini hadiah Tahun Baru yang diberi tanteku. Lenteranya bagus dan lucu, ‘kan?"Elsa tidak dapat mengingat banyak hal yang terjadi dua atau tiga tahun lalu.Namun saat dia melihat Tania memegang lentera itu, beberapa gambaran terlintas di

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 270

    Elsa menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tersambung."Edward memeluknya, mengusap dahinya dengan ujung jarinya, menatap alis dan mata gadis itu yang mirip dengannya, "Apa kamu masih nggak senang walaupun tersambung?"Elsa mengerutkan kening, "Senang, tapi..."Aku sudah lama tidak menelepon mama. Setelah berbicara dengannya, dia merasa sangat senang, tetapi...Edward berkata, "Tapi apa?"Elsa berkata dengan suara tertahan, "Tapi Mama seperti nggak terlalu senang.""Kedengarannya agak serius? Tapi..." Edward menopang dagunya dan tersenyum, "Mungkin kamu sudah lama nggak bertemu mama dan sangat merindukannya. Saat mama selesai bekerja, dia akan menghabiskan lebih banyak waktu denganmu."Elsa mengangguk, tetapi berkata dengan tidak senang, "Tapi mama sangat sibuk. Mama bilang baru bisa menemaniku bulan depan...""Kalau begitu, Ayah akan menemanimu sampai bulan depan.""Oke."Elsa juga lelah. Setelah mengobrol sebentar, dia menguap, turun dari pelukannya, dan kembali ke kamarnya untuk ber

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status