공유

Bab 35

작가: Elenor
Saat Edward melihat ke arah kamar mandi, Elsa langsung berkata, “Itu Mama yang di dalam.”

“En,” angguk Edward.

“Kamu yang minta Mama mandi di sini?” tanya Edward kemudian.

“Nggak, Mama sendiri yang langsung ke sini bawa bajunya.”

Edward tak lagi bertanya. Dia hanya mengobrol sejenak, meminta Elsa tidur lebih awal, lalu keluar kamar.

Di dalam kamar mandi, Clara mendengar pergerakan di luar. Dia tahu kedatangan Edward, tapi tidak tahu jelas apa yang sedang mereka bicarakan.

Elsa masih belum sembuh total dari sakitnya. Selesai minum obat, dia pun mengantuk. Melihat malam semakin larut, selesai mandi, dia langsung menemani Elsa di ranjang.

Elsa meringkuk ke dalam pelukan Clara, menenggelamkan wajahnya ke bahu Clara. “Mama wangi banget, lembut,” ucapnya.

Elsa merasa pelukan ibunya adalah tempat ternyaman.

Bahkan lebih nyaman dari pelukan Vanessa.

Namun, dia tahu Clara tidak menyukai Vanessa, sudah tentu dia tidak mungkin mengatakannya.

Tak butuh waktu lama, Elsa sudah tertidur.

Clara juga m
이 책을.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (45)
goodnovel comment avatar
Casmuroh Casmuroh
Dasar ngga anak ngga bapak nyari Clara kalau butuh aja
goodnovel comment avatar
Mamih 04
kenapa c trio kunyuk g d kasih liat clara...kan seruu klo c trio kunyuk ngeliat c clara...ini c othor mihak ama c lakor kayaxa,gemees ih.
goodnovel comment avatar
Sri Ruslan
aku sdh beli koin tp ga ada koin nya ...ga jelasssss
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 581

    Malam itu, Clara tetap berjaga di rumah sakit, dia nyaris tak tidur semalaman, hanya sempat tidur sekitar satu jam lebih saat menjelang fajar.Ketika terbangun dan baru saja mencuci muka, Edward dan Elsa sudah tiba di rumah sakit.Edward berkata, "Elsa bilang mau datang melihatmu." Edward kemudian berjalan melewatinya, lalu meletakkan kotak makanan yang dia bawa di atas meja bundar kecil dekat balkon. Dia melirik Nenek Hermosa yang masih menggunakan ventilator di ranjang. Dia bertanya, "Masih belum sadar?"Clara menggeleng.Edward pun tidak bertanya lebih lanjut. Karena Elsa harus pergi ke sekolah, jadi mereka segera pergi.Sore harinya, setelah Elsa pulang sekolah, mereka datang lagi.Clara tidak menyangka mereka akan datang sesering itu. Dan bukan hanya Elsa yang datang, tetapi Edward juga ikut ke sana.Melihat Elsa yang menempel terus padanya, sorot mata Elsa dipenuhi rasa ketergantungan saat mendongak memandangnya. Clara bisa merasakan ketergantungan Elsa padanya dan kepeduliannya

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 580

    Sebagai yang lebih tua, Bagas berbicara lebih dulu, "Terima kasih sudah bawa Elsa ke sini. Berdiri lama, kau pasti sudah lelah. Kau pulang saja, istirahat dulu." Sebelum Edward sempat berbicara, Elsa menghampiri dan memeluk Clara, lalu berkata, "Aku nggak mau pulang, Ma. Aku mau di sini saja temani Mama." Kondisi Nenek Hermosa sangat kritis tadi, sampai-sampai dia dan seluruh keluarga mengira Nenek Hermosa mungkin tidak akan selamat.Mungkin karena merasakan kecemasan dan kegelisahannya, Elsa ingin tetap tinggal bersamanya.Melihat cara Elsa menatapnya dengan penuh harap, Clara tertegun, emosi yang rumit berkelebat di sorot matanya.Dia menatap putrinya, mengulurkan tangan dan menyentuh wajah mungil Elsa, lalu berkata, "Mama harus tinggal di rumah sakit untuk merawat nenek buyutmu, jadi Mama nggak akan bisa menjagamu. Kamu pulang dulu sama Ayah ya.""Iya. Kalau gitu, aku besok datang lagi ke rumah sakit, lihat Mama sama nenek buyut."Clara menjawab, "Iya." Setelah mengatakan itu, di

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 579

    Vanessa baru saja mengatakan bahwa dia dan Edward akan pergi lagi nanti, tetapi lebih dari satu jam kemudian, Vanessa malah turun dengan mengenakan piyama dan tanpa riasan.Diana cukup terkejut dan tak tahan untuk bertanya, "Kak, kau nggak jadi keluar?"Wajah Vanessa tanpa ekspresi, dan menjawab, "Edward ada urusan mendadak, nggak jadi pergi.""Oh gitu..."Jadi, untuk ulang tahunnya, Edward hanya mengajaknya makan malam bersama Dani dan yang lainnya?Meskipun Edward sudah memberinya hadiah, tetapi dibandingkan sebelumnya, Edward tampak kurang perhatian di tahun ini.Namun, mereka tidak terlalu mempermasalahkannya, mereka hanya berasumsi bahwa Edward pasti benar-benar ada urusan penting....Dua atau tiga hari berikutnya, Clara sangat sibuk dengan pekerjaannya.Sore itu, dia sedang berada di Morti Group untuk memeriksa data, lalu ponselnya tiba-tiba berdering. Setelah menjawab panggilan itu, wajahnya memucat, dan dia langsung bergegas ke rumah sakit.Setelah masuk ke mobil, dia teringat

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 578

    Meskipun Vanessa tidak berada di rumah, namun dia bisa menebak apa yang dipikirkan keluarganya.Vanessa menyalakan mobil, saat hendak pergi, dia melihat sekilas kotak hadiah pemberian Edward dan yang lainnya. Dia pun terhenti sejenak.Meskipun Edward tidak melamarnya hari itu, dia tetap saja penasaran dengan apa yang diberikan Edward.Vanessa mengambil kotak hadiah pemberian Edward dan membukanya.Di dalamnya terdapat kalung berlian dengan kualitas bagus, yang harganya diperkirakan mencapai beberapa miliar.Sebagai hadiah ulang tahun, bahkan untuk seseorang dengan status seperti Edward, hadiah itu sudah cukup mewah untuk diberikan kepada kekasihnya.Namun...Hadiah-hadiah yang diberikan Edward sebelumnya selalu luar biasa dan mahal. Dibandingkan dengan semua itu, kalung berlian itu tampak tidak sebanding.Namun, mengingat Edward yang masih bertekad untuk menceraikan Clara, dia tidak keberatan dengan hadiah yang kurang mengesankan itu.Memikirkan hal itu, dia meletakkan kotak hadiah itu

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 577

    Mungkin menyadari Vanessa yang tampak tidak bersemangat, Edward pun bertanya, "Ada apa?"Vanessa tersenyum tipis dan menjawab, "Nggak ada apa-apa."Edward tidak mendesaknya lebih jauh.Gading dan Dani juga tidak menyadari kegelisahan Vanessa dan melanjutkan obrolan mereka.Makan malam pun berakhir, dan waktu berlalu dengan lambat. Melihat mereka akan segera pergi, namun kejutan yang dia harapkan masih belum muncul, hati Vanessa mencelos, tetapi dia masih menyimpan secercah harapan.Sampai Edward memanggil pelayan untuk membayar tagihan, mereka memang benar-benar akan meninggalkan restoran tanpa rencana lebih lanjut, hati Vanessa yang mencelos berubah menjadi dingin, dia berdiri mematung di tempat."Tante kenapa?"Kali ini, Elsa-lah yang pertama kali menyadari keresahan sikapnya.Sebelum Vanessa sempat berbicara, Edward yang mendengar suara Elsa, menoleh dan menatapnya dengan cemas. Seketika hatinya langsung menghangat.Di rumah, Vanessa hanya mendengar kabar bahwa Edward telah menghabi

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 576

    Setelah menutup telepon, Vanessa berbasa-basi sebentar dengan Doni sebelum masuk ke mobil dan pergi.Keluarga Gori dan Sanjaya dipenuhi kegembiraan dan suka cita sepanjang sore.Vanessa sendiri pun demikian. Meskipun tampak tenang dan kalem di permukaan.Sekitar jam lima sore, ponsel Vanessa berdering, dan perhatian semua orang langsung tertuju padanya.Setelah Vanessa membaca pesan itu, Diana buru-buru bertanya, "Apa Kak Edward datang menjemputmu?""Nggak," jawab Vanessa. "Dia cuma tanya apa aku butuh orang untuk menjemput.""Oh, gitu ya..." Meskipun Edward tidak datang sendiri untuk menjemput Vanessa, baik Vanessa maupun anggota Keluarga Gori dan Sanjaya lainnya tampaknya tidak terlalu peduli.Lagipula, kejutan memang lebih efektif jika disajikan secara tak terduga.Vanessa membalas pesannya, dan setelah jam enam sore, diiringi dengan pandangan dari anggota Keluarga Gori dan Sanjaya, dia meninggalkan kantor dan menuju restoran yang sudah dipesan Edward.Setibanya di tempat tujuan,

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status