共有

Bab 3

作者: Elenor
Farel adalah salah satu sekretaris pribadi Edward.

Melihat surat pengunduran dirinya, dia tentu terkejut.

Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang tahu hubungan Edward dengannya.

Semua orang dekat Edward tahu, Edward tidak menyukainya.

Setelah nikah, Edward sangat dingin pada Clara, bahkan juga jarang pulang ke rumah.

Agar bisa mendekati Edward, Clara pun bekerja di Anggasta Group.

Tujuan awalnya adalah menjadi sekretaris pribadi Edward.

Tapi Edward tidak setuju.

Meski kakeknya memintanya, pria itu tetap kukuh dengan pendiriannya.

Pada akhirnya, Clara terpaksa harus puas berada di divisi sekretariat menjadi salah satu sekretaris biasa Edward.

Awalnya, Farel khawatir Clara akan mengacaukan divisi sekretariat.

Tapi nyatanya, sungguh di luar dugaan.

Meski Clara menggunakan posisinya untuk mendekati Edward, tapi dia juga paham situasi, tidak akan bertindak keterlaluan.

Sebaliknya, mungkin agar Edward terkesan, Clara sangat serius dalam bekerja, kemampuannya sangat menonjol. Baik saat hamil, melahirkan atau situasi lainnya, dia selalu mematuhi peraturan perusahaan, tidak pernah meminta perlakuan khusus.

Beberapa tahun kemudian, Clara menjadi kepala di divisi sekretariat.

Farel tahu betul bagaimana perasaan Clara terhadap Edward.

Sejujurnya, dia tidak menyangka Clara akan mengundurkan diri.

Dia juga tidak percaya wanita itu akan mengundurkan diri dengan sukarela.

Dia bisa mengundurkan diri kali ini, mungkin karena terjadi sesuatu antara Edward dan Clara yang tidak diketahuinya, hingga Edward meminta Clara untuk mengundurkan diri.

Kinerja Clara sangat baik, tapi meski sangat disayangkan, Farel tetap harus bersikap profesional: “Aku terima surat pengunduran ini. Aku bakal atur orang buat ambil alih pekerjaanmu secepat mungkin.”

“Baik.”

Clara mengangguk, lalu kembali ke tempat kerjanya.

Setelah sibuk seharian, Farel lantas memberi laporan perusahaan secara langsung pada Edward melalui panggilan video.

Saat hampir selesai, tiba-tiba dia teringat pengunduran diri Clara: “Oh iya Pak, mengenai —”

Meski dirinya berkata pada Clara akan secepat mungkin mengatur seseorang untuk mengambil alih pekerjaannya, tapi Farel tetap harus minta pendapat Edward tentang kapan Clara boleh pergi dari perusahaan.

Semisal Edward ingin mulai besok, Farel akan mengaturnya segera.

Tapi saat ingin menyampaikannya, dia teringat saat Clara bergabung dengan perusahaan untuk pertama kalinya, Edward menegaskan, segala hal yang berhubungan dengan Clara di perusahaan harus ditangani sesuai dengan peraturan perusahaan, tidak perlu melaporkan secara khusus pada Edward.

Edward tidak akan memedulikan wanita itu.

Kenyataannya memang begitu.

Selama bertahun-tahun, di dalam perusahaan, Edward tidak pernah bertanya tentang Clara.

Tiap kali melihat Clara, Edward selalu memperlakukannya layaknya orang asing.

Dalam beberapa tahun terakhir, kinerja Clara luar biasa, jadi dua tahun lalu mereka berencana akan mempromosikan Clara, hanya saja saat mengingat Edward tidak menyukai Clara, mereka sengaja membahasnya di depan pria itu.

Dengan maksud jika dia tidak senang, mereka tidak akan mempromosikannya.

Saat mendengar itu, Edward langsung mengerutkan keningnya, lalu dengan kesal kembali menegaskan, dia tidak akan ikut campur, atasi saja sesuai aturan perusahaan.

Dia juga menambahkan bahwa semua hal berhubungan dengan Clara di perusahaan ini, tidak perlu tanya padanya.

Melihat Farel tidak berbicara, Edward mengerutkan keningnya: “Ada apa?”

Farel buru-buru saat tersadar dari lamunannya, dan menjawab: “Nggak apa.”

Karena masalah pengunduran diri Clara sudah diketahui Edward, tapi Edward tetap tidak mau mendiskusikannya dengannya, berarti bagi Edward hal ini tidak penting.

Dia hanya perlu bertindak seperti biasa, atasi sesuai aturan perusahaan.

Memikirkan ini, Farel pun tak lagi berkata apa-apa.

Edward mengakhiri panggilan video.

….

“Lagi mikirin apa?”

Siang harinya, seorang rekan kerja tiba-tiba menepuk bahu Clara.

Clara pun tersadar dari lamunannya, lalu tersenyum sembari menggelengkan kepalanya: “Nggak mikirin apa-apa.”

“Hari ini nggak telepon putrimu?” tanya rekan itu.

“Ya, nggak perlu lagi.”

Biasanya dia akan menghubungi putrinya dua kali dalam sehari.

Sekali pada pukul satu dini hari, dan sekali lagi sekitar pukul dua belas siang.

Semua rekan di kantornya tahu tentang hal ini.

Hanya saja, mereka tidak tahu bahwa ayah dari putrinya itu adalah pimpinan tertinggi di perusahaan mereka bekerja.

Sepulang kerja, Clara pergi ke pasar membeli sedikit sayuran dan beberapa pot tanaman untuk dibawa pulang.

Selesai menyantap makan malam, dia mulai mencari informasi terkait pameran teknologi.

Setelah melihatnya, Clara langsung menelepon seseorang: “Untuk pameran teknologi bulan depan, siapkan satu tiket.”

“Kamu yakin?” jawab orang itu dengan nada dingin: “Sudah dua kali kamu ngomong begitu, tapi kamu nggak pernah datang, tiket yang diidamkan semua orang itu kamu biarkan berakhir sia-sia.”

Pameran tahunan sains dan teknologi Negara Marola merupakan acara besar dalam industri teknologi, tidak semua orang bisa mendapatkan tiket masuk untuk pameran tersebut.

Perusahaan mereka juga mendapatkan beberapa kuota untuk menghadiri pameran tersebut, dan ada begitu banyak pegawai handal yang ingin hadir.

Bagi mereka, setiap kuota yang diberikan sangatlah berharga.

“Kalau kali ini nggak datang lagi, aku nggak akan minta lagi.”

Pria itu hanya terdiam, lalu mematikan telepon.

Tapi Clara tahu, ini artinya pria itu setuju.

Senyum merekah terpancar di wajah Clara.

Sebenarnya, dia belum bilang, bahwa dia ingin kembali ke perusahaan.

Sebagai mitra di perusahaan itu, Clara memilih untuk menikah dan memiliki anak ketika perusahaan baru saja berdiri, dia mengundurkan diri dari perusahaan, dan memilih fokus pada keluarga, tentu saja rencana pengembangan perusahaan mereka jadi terganggu, hingga membuat perusahaan kehilangan banyak peluang.

Semua orang kesal dan marah padanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, bisa dibilang mereka tidak pernah saling berkomunikasi.

Clara memang ingin kembali ke perusahaan itu, tapi setelah menikah dia hanya fokus pada keluarga.

Jadi bisa dibilang dia sudah terlalu lama meninggalkan lingkaran itu.

Clara khawatir jika kembali ke perusahaan tanpa persiapan apa pun, dia tidak akan mampu mengimbangi ritme mereka.

Oleh karena itu, dia berencana meluangkan waktu untuk memahami situasi industri terkini, sebelum akhirnya membuat keputusan final.

Dalam beberapa hari berikutnya, Clara bekerja sebagaimana mestinya, lalu sepulang kerja dia menyibukkan diri dengan urusannya.

Clara tidak lagi menghubungi putrinya dan juga Edward.

Begitu pula sebaliknya.

Mengenai ini sih, Clara tentu tidak terkejut lagi.

Sejak setengah tahun lalu, menghubungi mereka sudah menjadi keinginannya sepihak.

Mereka hanya terpaksa menerimanya saja.

…..

Negara Latvin.

Saat ini Elsa mempunyai kebiasaan baru yaitu menelepon Vanessa di pagi hari.

Hari ini sama seperti sebelumnya, begitu terbangun, dia langsung menelepon Vanessa.

Namun setelah mengobrol sebentar dengan Vanessa, terdengar suara sesenggukan.

Itu dikarenakan Vanessa memberinya kabar buruk.

“Tante Vanessa mau pulang ke Marola!”

Elsa merasa sangat sedih, selesai mengobrol dengan Vanessa, dia segera menelepon Edward:

“Halo Ayah, apa Ayah tahu soal ini?”

Di dalam perusahaan, Edward membolak-balik dokumen: “Tahu.”

“Kapan Ayah tahu?”

“Sudah lama.”

“Ayah! Ayah jahat banget… ” Elsa tampak memeluk boneka kuda poni dan menangis sedih: “Kenapa aku nggak dikasih tahu? Aku nggak mau Tante Vanessa pergi, aku juga nggak mau sekolah di sini kalau nggak ada Tante Vanessa, aku mau pulang, huhuhu... “

Edward lantas berkata dengan tenang: “Semua sudah diproses.”

Elsa tidak mengerti: “Apa, apa maksudnya?”

“Minggu depan kita pulang ke Marola.”
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
コメント (44)
goodnovel comment avatar
Stenly Perloy
bagus banget
goodnovel comment avatar
Euis
Jadi penasaran
goodnovel comment avatar
Nonarikenj 10
seruh sih greget dikit
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 579

    Vanessa baru saja mengatakan bahwa dia dan Edward akan pergi lagi nanti, tetapi lebih dari satu jam kemudian, Vanessa malah turun dengan mengenakan piyama dan tanpa riasan.Diana cukup terkejut dan tak tahan untuk bertanya, "Kak, kau nggak jadi keluar?"Wajah Vanessa tanpa ekspresi, dan menjawab, "Edward ada urusan mendadak, nggak jadi pergi.""Oh gitu..."Jadi, untuk ulang tahunnya, Edward hanya mengajaknya makan malam bersama Dani dan yang lainnya?Meskipun Edward sudah memberinya hadiah, tetapi dibandingkan sebelumnya, Edward tampak kurang perhatian di tahun ini.Namun, mereka tidak terlalu mempermasalahkannya, mereka hanya berasumsi bahwa Edward pasti benar-benar ada urusan penting....Dua atau tiga hari berikutnya, Clara sangat sibuk dengan pekerjaannya.Sore itu, dia sedang berada di Morti Group untuk memeriksa data, lalu ponselnya tiba-tiba berdering. Setelah menjawab panggilan itu, wajahnya memucat, dan dia langsung bergegas ke rumah sakit.Setelah masuk ke mobil, dia teringat

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 578

    Meskipun Vanessa tidak berada di rumah, namun dia bisa menebak apa yang dipikirkan keluarganya.Vanessa menyalakan mobil, saat hendak pergi, dia melihat sekilas kotak hadiah pemberian Edward dan yang lainnya. Dia pun terhenti sejenak.Meskipun Edward tidak melamarnya hari itu, dia tetap saja penasaran dengan apa yang diberikan Edward.Vanessa mengambil kotak hadiah pemberian Edward dan membukanya.Di dalamnya terdapat kalung berlian dengan kualitas bagus, yang harganya diperkirakan mencapai beberapa miliar.Sebagai hadiah ulang tahun, bahkan untuk seseorang dengan status seperti Edward, hadiah itu sudah cukup mewah untuk diberikan kepada kekasihnya.Namun...Hadiah-hadiah yang diberikan Edward sebelumnya selalu luar biasa dan mahal. Dibandingkan dengan semua itu, kalung berlian itu tampak tidak sebanding.Namun, mengingat Edward yang masih bertekad untuk menceraikan Clara, dia tidak keberatan dengan hadiah yang kurang mengesankan itu.Memikirkan hal itu, dia meletakkan kotak hadiah itu

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 577

    Mungkin menyadari Vanessa yang tampak tidak bersemangat, Edward pun bertanya, "Ada apa?"Vanessa tersenyum tipis dan menjawab, "Nggak ada apa-apa."Edward tidak mendesaknya lebih jauh.Gading dan Dani juga tidak menyadari kegelisahan Vanessa dan melanjutkan obrolan mereka.Makan malam pun berakhir, dan waktu berlalu dengan lambat. Melihat mereka akan segera pergi, namun kejutan yang dia harapkan masih belum muncul, hati Vanessa mencelos, tetapi dia masih menyimpan secercah harapan.Sampai Edward memanggil pelayan untuk membayar tagihan, mereka memang benar-benar akan meninggalkan restoran tanpa rencana lebih lanjut, hati Vanessa yang mencelos berubah menjadi dingin, dia berdiri mematung di tempat."Tante kenapa?"Kali ini, Elsa-lah yang pertama kali menyadari keresahan sikapnya.Sebelum Vanessa sempat berbicara, Edward yang mendengar suara Elsa, menoleh dan menatapnya dengan cemas. Seketika hatinya langsung menghangat.Di rumah, Vanessa hanya mendengar kabar bahwa Edward telah menghabi

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 576

    Setelah menutup telepon, Vanessa berbasa-basi sebentar dengan Doni sebelum masuk ke mobil dan pergi.Keluarga Gori dan Sanjaya dipenuhi kegembiraan dan suka cita sepanjang sore.Vanessa sendiri pun demikian. Meskipun tampak tenang dan kalem di permukaan.Sekitar jam lima sore, ponsel Vanessa berdering, dan perhatian semua orang langsung tertuju padanya.Setelah Vanessa membaca pesan itu, Diana buru-buru bertanya, "Apa Kak Edward datang menjemputmu?""Nggak," jawab Vanessa. "Dia cuma tanya apa aku butuh orang untuk menjemput.""Oh, gitu ya..." Meskipun Edward tidak datang sendiri untuk menjemput Vanessa, baik Vanessa maupun anggota Keluarga Gori dan Sanjaya lainnya tampaknya tidak terlalu peduli.Lagipula, kejutan memang lebih efektif jika disajikan secara tak terduga.Vanessa membalas pesannya, dan setelah jam enam sore, diiringi dengan pandangan dari anggota Keluarga Gori dan Sanjaya, dia meninggalkan kantor dan menuju restoran yang sudah dipesan Edward.Setibanya di tempat tujuan,

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 575

    Doni memikirkan hal itu, dia lalu menatap Vanessa, hendak berbicara, namun ponsel Vanessa tiba-tiba berdering.Vanessa meminta maaf kepada Doni dan mengangkat telepon, "Halo." Orang di ujung sana adalah Diana.Nada suaranya sangat bersemangat, dia berkata, "Kak, kami baru saja dapat kabar bahwa Kak Edward sudah beli sebuah berlian beberapa hari yang lalu, yang harganya delapan triliun lebih! Menurutmu, apa dia mau pakai berlian itu buat melamarmu malam ini, Kak?" Vanessa membeku, jantungnya berdebar kencang, dia pun terdiam.Doni memperhatikan ekspresi Vanessa yang tidak biasa dan segera bertanya dengan nada khawatir, "Ada apa? Apa terjadi sesuatu?""Nggak ada apa-apa." Vanessa tersadar dari lamunannya, jantungnya masih berdebar kencang karena kata-kata Diana sebelumnya. Dia bertanya, "Ini...kapan? Diana, kau tahu dari mana?""Aku dan nenek baru saja dapat kabarnya. Waktu Kak Edward beli berlian itu, kebetulan ada yang lihat," kata Diana bersemangat. "Bayangin Kak, lebih dari delapan

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 574

    Ketika Clara memasuki ruang konferensi, dia langsung melihat Dani.Kebetulan, tempat duduk Dani berada di sebelahnya.Melihat Clara, Dani tersenyum dan menyapa, "Selamat pagi."Clara mengangguk. "Selamat pagi.""Aku sudah tonton konferensi persmu kemarin, selamat ya.""Terima kasih."Sambil mengobrol, Vanessa dan Doni juga memasuki ruang konferensi.Dani tentu tahu bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Vanessa, dia dan Gading pun sudah mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya di obrolan grup saat tengah malam.Namun, sekarang setelah bertemu langsung dengannya, dan Vanessa pun melihatnya, Dani berdiri dan berkata, "Selamat ulang tahun."Berbeda dengan sebelumnya, Vanessa merasa ucapan selamat ulang tahun dari Dani sekarang kurang tulus, dan lebih seperti basa-basi saja.Dia melirik Clara yang duduk di sebelah Dani, tanggapannya agak dingin. "Terima kasih." Lalu, dia lanjut berkata, "Rapatnya sudah mau mulai, aku duduk dulu."Dani menjawab, "Iya."Setelah mengatakan itu, dia juga meng

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status