Share

Bab 419

Author: Elenor
Bukan hanya Vanessa dan Ervan saja yang merasa seperti itu, penawar lainnya pada dasarnya juga paham bahwa usaha mereka menjadi sia-sia setelah melihat Clara dan Dylan di sana.

Kenyataannya memang benar seperti itu.

Saat semua orang sedang menunggu, hasil pengumuman pun akhirnya keluar. Perusahaan yang menang untuk proyek transportasi pintar ibu kota adalah Morti Group!

Clara dan Dylan tidak terkejut dengan hasilnya.

Mereka masih punya urusan lain dan tidak berencana untuk tinggal di sana terlalu lama.

Melihat Clara dan Dylan berjalan melewati mereka tanpa menoleh sedikit pun, wajah Ervan dan Vanessa yang sudah suram menjadi semakin suram.

Sejak pindah ke ibu kota, perusahaan Keluarga Gori dapat berjalan dengan baik berkat bantuan Edward. Karena hubungan Edward dan Vanessa, banyak orang di lingkaran mereka jadi tahu tentang perusahaan mereka.

Akan tetapi, hal itu masih terbatas pada kalangan tertentu saja, dan pada kenyataannya mereka masih belum dapat membangun reputasi di luar lingka
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (226)
goodnovel comment avatar
Elsa muthia Handini
sdh kalah g mau terima
goodnovel comment avatar
Elsa muthia Handini
perusahaan msh di bantu ja bangga usaha sendiri dong
goodnovel comment avatar
Tiy Tok
terus kpn bahagia nya Clara heran dah yg jahat knp g mati mati.bikin si Edward juga nyesel udah menceraikan Clara dan milih pelakor brengsek kyk vanessa
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 511

    Sementara Clara dan Bu Yuni asyik bernostalgia di ruang makan pribadi, Edward di ruangan lain baru saja duduk ketika sebuah panggilan telepon berdering.Edward keluar untuk menjawab panggilan itu.Vanessa mengeluarkan jurnal yang dibawanya dan berkata, "Elsa, Tante mau baca buku sebentar. Kamu main sendiri dulu ya?""Oke." Bagaimanapun juga, Elsa telah tinggal di Negara Latvin selama dua tahun dan bisa berbicara bahasa Inggris dengan cukup baik. Melihat sampul dan judul jurnal di tangan Vanessa, dia berkata, "Eh, Ayah juga punya buku itu."Vanessa tahu Edward sedang mengikuti perkembangan terbaru di bidang Kecerdasan Buatan.Terlebih lagi, ketika dia bertanya tentang hal itu dua hari yang lalu, Edward juga mengatakan bahwa dia sudah membacanya. Jadi, setelah mendengar kata-kata Elsa, dia hanya berkata, "Iya, Tante sudah tahu."Berbicara tentang hal itu, Elsa teringat pada Clara dan tak kuasa menahan diri untuk berkata, "Waktu Mama pulang ke rumah nenek buyut, Ayah takut Mama bosan, ja

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 510

    Sore harinya, Clara baru saja kembali dari Anggasta Group ketika ponselnya tiba-tiba berdering.Ternyata itu dari psikiater yang merawat ibunya, dia mengatakan Indri tampak sadar sebentar sore itu, tetapi tak lama kemudian, dia mengalami kondisi mental yang sangat buruk, yang jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini.Wajah Clara langsung muram, dia segera bergegas ke rumah sakit. "Bagaimana bisa seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi?""Kami sudah memeriksa secara menyeluruh, sejauh ini belum ditemukan sesuatu yang aneh."Tetapi tanpa rangsangan eksternal, bagaimana mungkin Indri bisa tiba-tiba parah seperti ini?Clara memeriksa rekaman kamera pengawas. Dia melihat Indri yang telah minum obat penenang dan tertidur. Clara lalu berbicara dengan dokter untuk waktu yang lama sebelum kembali turun dengan perasaan yang berat.Ketika lift mencapai lantai berikutnya, pintunya terbuka. Clara mendongak dan bertemu pandang dengan Diana dan Nenek Sanjaya. Diana memelototi Clara, lalu me

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 509

    "Nggak usah, Nek," kata Clara. "Aku masih ada pekerjaan, jadi aku nggak bisa ikut makan malam di sini."Tentu saja bukan karena ada pekerjaan. Jelas sekali, memang dia yang tidak mau, Clara merasa tidak nyaman tinggal lebih lama lagi di rumah itu.Secara logika, dia dan Edward belum resmi bercerai, jadi Clara masih anggota Keluarga Anggasta. Tidak seharusnya dia bersikap seperti ini.Namun, Clara merasa di dalam hatinya, bahwa sejak dia dan Edward sudah berniat untuk bercerai, maka dia sudah mulai menarik garis pemisah di antara mereka.Nenek Anggasta sebenarnya mengerti tentang semua itu.Namun karena Clara bersikeras, dia tidak bisa memaksa Clara lebih jauh.Dia memelototi Edward dengan tajam.Edward pura-pura tidak melihat dan berkata, "Biar aku antar.""Nggak usah," tolak Clara. "Kamu lanjut urus pekerjaanmu saja. Biar sopir saja yang antar."Edward tidak mendesaknya lagi, "Ya sudah."Clara pun kembali ke kamar, mengambil tasnya, dan bersiap untuk pergi.Nenek Anggasta dan Edward t

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 508

    Clara mengukur suhu tubuhnya dan menunggu cukup lama, tetapi Edward belum juga kembali. Tak lama kemudian, dia tertidur karena tubuhnya masih lemah dan tak bertenaga.Ketika terbangun dan membuka matanya, Edward ternyata masih duduk di sana membaca.Melihat Clara menatap kosong ke arahnya setelah bangun, tetapi tidak benar-benar menatapnya, Edward lalu berdiri, menyentuh dahinya yang berkeringat, dan bertanya, "Ada apa?"Sudah cukup lama sejak mereka terakhir kali bersentuhan fisik.Clara tidak terbiasa dengan sentuhan darinya.Meskipun tahu Edward hanya ingin mengukur suhu tubuhnya, dia tetap menepis tangan Edward dan menggeleng pelan tanpa suara.Dia hanya terkejut karena Edward masih di sana.Dia mengira Edward sudah pergi setelah menerima panggilan telepon tadi.Tubuhnya kembali berkeringat deras, namun kali ini demamnya sudah turun dan semakin membaik.Dia merasa tidak nyaman dengan rasa lengket itu. Dia berganti pakaian bersih, makan, istirahat, dan kembali tertidur lagi. Ketika

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 507

    Saat pengurus rumah hendak pergi, Edward membantunya mengambil ponsel dari kamar Elsa.Saat memberikan ponsel itu, Clara bahkan tidak menatapnya, dan hanya berkata, "Terima kasih."Edward tidak berkata apa-apa.Clara bangun dari tempat tidur dan menuju ke kamar Elsa untuk membersihkan diri.Edward sepertinya menyadari niatnya, dia berdiri diam, memperhatikan sosok Clara, lalu berbicara lebih dulu, "Ada sikat gigi dan gelas kumur juga di sini."Langkah Clara terhenti sejenak.Karena dia sudah kembali ke kamar ini untuk beristirahat, jadi mencuci muka di sini sepertinya bukan masalah besar.Sedetik kemudian, dia berbalik masuk ke kamar mandi di kamar Edward.Dia sedang menggosok gigi ketika Dokter Erza tiba.Setelah selesai, Dokter Erza memeriksa denyut nadinya dan menanyakan kondisinya. Sambil memasang infus, dia memberi tahu Edward beberapa instruksi terkait perawatan Clara. Setelah Dokter Erza meninggalkan kamar, Edward membawakan bubur yang tadi dibawakan pengurus rumah ke hadapan C

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 506

    Saat Clara menyelesaikan pekerjaannya, waktu sudah lewat jam sepuluh malam.Saat itu sudah masuk musim gugur, dan suhu pun menurun drastis setelah hujan terus-menerus selama dua hari ini. Mungkin dia masuk angin karena terlalu lama duduk di depan laptop. Saat dia menutup laptop dan bangkit untuk bersiap mandi, dia tiba-tiba merasa kedinginan dan bersin beberapa kali.Hidungnya mulai berair dan tenggorokannya terasa kering dan perih seperti terbakar setelah keluar dari kamar mandi.Menyadari dia kemungkinan besar terserang flu, tetapi karena para pengurus rumah pada jam seperti ini sudah lama tidur, Clara akhirnya turun ke dapur dan membuat sendiri air jahe untuk mengusir rasa dingin.Setelah menghabiskan air jahe dan akan kembali ke atas, dia mendengar suara Edward, "Belum tidur?"Clara menoleh dan menjawab, "Baru mau."Dia baru saja minum air jahe dan saat menemukan obat flu, dia langsung meminumnya. Tubuhnya mulai lebih hangat dan merasa jauh lebih baik.Tetapi dia sudah kelelahan da

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status