Share

Bab 53

Author: Elenor
Mendengar nada bicara Aris yang sepertinya tidak senang pada Vanessa, jadi dia melirik Clara lalu bertanya pada Aris, "Apa Pak Aris punya dendam pada Keluarga Gori?"

Aris menggelengkan kepalanya. "Nggak juga, hanya saja Citra Diandra, gadis yang bertengkar dengan Vanessa tadi malam, adalah putri dari teman lamaku. Sejak kecil aku sudah sering ketemu dia. Citra memang agak eksentrik, tapi dia bukan orang yang sembarangan tuduh."

"Tunangannya, Anthony Nisa, dekat dengan seorang gadis beberapa tahun yang lalu. Dia bahkan hampir batalin pertunangannya dengan Citra. Tapi kemudian aku dengar kabar bahwa gadis itu, entah gimana bisa kenal Edward Anggasta dan berhenti berhubungan dengan Anthony."

Yang dimaksud Aris adalah Vanessa sudah merusak hubungan Citra dengan Anthony, tunangannya. Tetapi kemudian, setelah Vanessa mendapatkan lelaki yang lebih tinggi statusnya, dia meninggalkan pria itu.

Hanya saja yang membuat Aris Sutanto marah bukanlah peristiwa itu, melainkan kejadian tadi malam.

Dia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Tety Juniarwati Sa
Baik banget si Clara membiarkan suami bahagia mendampingi wanita pujaan hati suaminya, Astaga Rumah tangga macam apa,. terus kapan Edward sadar Clara minta cerai Thor., membukakan mutar-mutar melulu, dikehidupan suami bejad,.
goodnovel comment avatar
Sintia S
baik banget sih Clara ini,
goodnovel comment avatar
May Munmun
ya Alloh sampai sini aku masih greget sama mbak Clara.. kenapa gitu diem-diem bae ke Edward itu, . jadi gak tahu kan kalo sbenarnya Edward belum nemuin surat cerai dari nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 54

    Clara mengalihkan pandangannya. Saat ini Dimas dan yang lainnya memintanya untuk datang bantu menjelaskan sesuatu yang mereka tidak pahami. Jadi Clara pun berbalik dan pergi, tidak lagi peduli dengan apa yang terjadi pada Edward.Ketika dia berbalik, Gading melihatnya.Pada saat itu, Vanessa sedang bersama ayahnya, tidak bersama Edward.Gading lalu berjalan mendekati Edward, menyikut dengan sikunya, dan memberi isyarat kepadanya untuk melihat ke arah Clara. "Itu, istrimu juga ada di sana."Dia melihat ke arah yang ditunjuk Gading, matanya tertuju pada Clara.Saat ini Clara tampak memegang tablet sambil menjelaskan kepada Dimas dan yang lainnya beberapa konsep teknis produk yang dipamerkan di depan mereka.Mereka tampak sangat serius, sehingga tidak menyadari tatapan Edward dan Gading padanya.Gading terdiam sejenak dan berkata, "Siapa orang-orang yang bersama istrimu? Apa dia sedang jelaskan teknologi inti pameran pada mereka? Apa istrimu benaran sehebat itu?"Edward hanya menatap Clar

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 55

    Tujuan utama mereka menghadiri pameran ini adalah untuk menjalin koneksi.Tentu saja, setelah Edward tiba, ketika mereka sedang menjalin koneksi, mereka juga akan memperhatikan Edward.Mereka penasaran, gimana reaksinya saat melihat Clara juga di sini.Kemudian, mereka menyadari bahwa saat Edward melihat Clara, dia tidak bereaksi apa-apa.Mereka tampak seperti orang asing.Bahkan mereka seperti tidak saling peduli.Kabarnya, Clara telah menggunakan cara licik untuk menjebak dan memaksa Edward menikahinya.Padahal, Edward sama sekali tidak mencintainya.Setelah menikah pun, dia jarang pulang ke rumah.Edward seperti merasa jijik padanya.Tampaknya rumor itu memang benar.Konferensi pers pameran akan segera dimulai, para staf pameran pun memberi tahu agar setiap perwakilan perusahaan masuk ke ruang konferensi untuk menghadiri acara itu.Dylan dan Clara juga memasuki ruang konferensi mewakili Morti Group.Mereka berdua berjalan di depan.Vanessa, Ervan dan yang lainnya sangat terkejut mel

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 56

    Nama Nian Cipto sudah sangat terkenal di seantero dunia, tetapi kenyataannya dia masih sangat muda, mungkin baru di awal empat puluhan.Dia tinggi dan kurus, mengenakan kacamata tanpa bingkai. Setelah pembawa acara selesai bicara, dia perlahan melangkah ke panggung di tengah gemuruh tepuk tangan.Berjalan ke tengah podium, dia menatap dengan tenang ke arah peserta konferensi, suasana pun menjadi tenang seketika.Dia berkata lembut, "Terima kasih banyak atas undangan tulus dari penyelenggara..."Setelah sambutan singkat yang sopan, beliau membuat kurasi sederhana dan tajam tentang teknologi yang ditampilkan pada pameran ini, dan kemudian menjawab pertanyaan yang diajukan oleh beberapa perwakilan perusahaan.Banyak orang ingin bertanya, tetapi karena waktunya terbatas, setelah lebih dari setengah jam, Nian pun turun dari panggung.Setelah turun dari panggung, dia berjalan ke kursi tengah di barisan depan yang telah disiapkan oleh penyelenggara.Melihatnya hendak melewati mereka, para pem

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 57

    Setelah menerima kabar itu, banyak orang segera bergegas ke barisan depan.Akan tetapi, saat orang-orang yang duduk di barisan belakang bergegas ke depan, Nian sudah dikerumuni oleh orang-orang yang duduk di barisan depan.Vanessa juga berada di barisan depan, tetapi dia tidak berbicara dengan Nian. Lily yang melihat ini pun menjadi cemas, dan melambaikan tangan ke arahnya.Vanessa melihatnya dan berjalan menghampiri. "Tante."Dia tahu apa yang dimaksud Lily, jadi sebelum tantenya bicara, dia berkata lebih dulu, "Prof Nian sekarang masih dikelilingi orang-orang penting. Bahkan kalau aku berhasil bicara dengannya, aku tetap tidak bisa bicara banyak. Edward bilang mending cari kesempatan lain di masa datang untuk bicara dengannya secara pribadi.""Benar juga."Lily kemudian menyadari bahwa dia terlalu cemas.Ada banyak orang penting yang sedang berbicara dengan Edward. Lily tentu berharap Vanessa dapat mengenal lebih banyak orang-orang penting, jadi dia mendorongnya untuk segera kembali

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 58

    Dylan dan Clara langsung merasakan sakit di kepala mereka.Dylan segera menjawab, "Kami sudah siapkan produk baru, sampelnya bakal tersedia tahun depan.""Oke." Nian menjawab dengan dingin, lalu berkata, "Jangan datang cari aku lagi sebelum semuanya selesai."Mereka berdua menjawab serentak, "Baik, Prof."Nian menambahkan, "Kirimkan aku ulasannya malam ini."Clara dan Dylan langsung menyadari bahwa ulasan yang dibicarakan guru mereka mengacu pada ringkasan teknis tentang karya yang dipamerkan hari ini.Lagi, mereka berdua menjawab serentak, "Baik, Prof."Setelah mengatakan itu, Dylan buru-buru berkata, "Prof, kalau malam ini mungkin akan agak sulit."Sebenarnya ini bukan hanya agak sulit, tetapi sangat sulit.Lanjutnya, "Satu bulan. Oke, Prof?"Dengan begitu banyak pameran dan berbagai ringkasan teknis, dia merasa harus menulis setidaknya puluhan ribu kata, atau bahkan ratusan ribu kata.Gimana mungkin itu bisa diringkas semua dalam satu malam?Nian tidak mengatakan apapun, hanya menat

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 59

    Vanessa bahkan mungkin akan dihina oleh semua orang.Dari sini, dapat dilihat bahwa rasa sayang Ervan terhadap Vanessa begitu jelas.Ervan tidak ingin berhubungan dengan Clara dalam acara ini, tetapi dia sangat ingin mengenal Dylan.Tepat saat Clara pergi ke kamar mandi, dia, Vanessa dan Lily berjalan mendekati Dylan.Dia memperkenalkan dirinya, "Halo, Pak Dylan. Saya Ervan Gori, ayahnya Vanessa... dan Clara, senang bertemu dengan Anda."Dylan menjabat tangannya dengan sopan dan berkata, "Ternyata Anda Pak Gori. Senang bertemu dengan Anda."Ervan menatap Dylan dan berkata, "Sifat Clara memang agak unik, apalagi ada kesalahpahaman antara dia dan Vanessa. Sebagai seorang ayah, saya selalu berharap mereka bisa rukun, tapi Clara nggak mau dengar."Dylan tiba-tiba menyadari. "Oh, begitu.""Iya." Ervan menghela napas dan tersenyum lagi. "Tapi sebagai ayahnya, saya sangat senang Clara bisa kenal dengan seorang talenta muda seperti Anda. Saya dengar Clara bekerja di perusahaan Anda. Mohon bimb

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 60

    Vanessa juga melihat Clara, lalu berkata kepada Dylan dengan tenang, "Kami masih ada urusan lain, jadi kami pergi dulu. Kita bicara lagi lain kali ya."Dylan berjabat tangan dengan mereka. "Oke, lain kali kita bicara."Tanpa menoleh ke arah Clara, Vanessa berbalik dan pergi bersama ayah dan tantenya.…Karena status dan jabatan Dylan yang tinggi, menjelang tengah hari, banyak petinggi datang mengundangnya makan siang bersama.Dari apa yang mereka katakan, mereka juga tahu bahwa Edward pun akan ikut pergi bersama mereka.Banyak pemimpin industri berkumpul di sekitar Edward, kemungkinan mereka semua akan ikut makan malam bersama juga.Gimanapun, arah masa depan industri kecerdasan buatan pada dasarnya bergantung pada bagaimana para petinggi ini beroperasi.Jadi saat ini merupakan saat yang sangat tepat untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang arah pasar di masa mendatang.Selain itu, biasanya setelah mengobrol, jika pembicaraan berjalan lancar, kerja sama juga bisa terjadi.Dylan bena

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 61

    Jika Clara berani buat keributan, Edward pasti akan marah besar.Berdasarkan pemahamannya tentang status pernikahan Clara dan Edward, Clara tidak akan berani membuat Edward marah.Lagi pula, jika dia membuat Edward kesal lagi, dia pasti akan makin membencinya.Lily merasa lega setelah mendengar hal itu.Tetapi dia khawatir Clara akan terbakar cemburu jika melihat Edward bersikap terlalu baik pada Vanessa.Clara tidak peduli pada apa yang mereka pikirkan, dia bahkan mengabaikan mereka, karena orang yang duduk di sampingnya adalah Profesor Raka.Profesor Raka sudah lama tahu bahwa Clara juga akan datang ke pameran, dan dia pernah menyapanya di perjamuan sebelumnya.Obrolan mereka cukup menyenangkan pada jamuan makan terakhir, jadi dia sudah lama ingin bicara lagi dengan Clara, tetapi mereka berdua terlalu sibuk dan tidak punya waktu.Oleh karena itu, begitu dia dapat kesempatan hari ini, dia tentu tidak mau melewatkannya.Jadi, tidak lama setelah duduk, dia mulai mengobrol dengan Clara.

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 266

    Dalam kasus itu, Elsa kemungkinan besar akan melewati tahun baru di Keluarga Anggasta.Nenek Hermosa di dalam hatinya enggan berpisah dengan Elsa, dan juga merasa sedih untuk Clara.Hati Clara merasa tenang, lalu dia menghibur Nenek Hermosa dengan berkata, "Nenek, aku baik-baik saja, yang penting Elsa bahagia."Tetapi Nenek Hermosa mengira dia memaksakan senyumnya hanya karena tidak ingin membuatnya khawatir.Nenek Hermosa menghela napas dan tidak menyebutkannya lagi.Setelah sarapan, Clara, Arini dan Nenek Hermosa pergi membeli barang-barang untuk perayaan Tahun Baru Imlek.Jalan-jalan di pusat perbelanjaan dihiasi dengan lampu-lampu dan lagu-lagu Tahun Baru yang familiar dan terdengar di mana-mana, menciptakan suasana Tahun Baru yang meriah.Mengenai barang-barang perayaan, Bibi Arini dan yang lainnya sebenarnya sudah membeli beberapa.Mereka sudah punya banyak barang di rumah, dan hari itu hanya untuk memeriksa dan melengkapi kekurangannya.Anak-anak sudah terlihat di jalan mengenak

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 265

    Pesta koktail Morti Group diadakan tiga hari setelah pesta koktail perusahaan Dani.Malam itu, Dani tiba cukup awal.Mungkin karena Vanessa, Edward, Doni dan yang lainnya tidak hadir, jadi tidak ada hal besar yang terjadi di pesta koktail Morti Group.Ada cukup banyak tamu malam itu.Clara dan Dylan sangat sibuk dan tidak punya banyak energi untuk memberi perhatian khusus pada Dani.Di tengah pesta koktail, mereka melihat Dani mengobrol dengan Bagas, dan kemudian mereka tiba-tiba menyadari Dani tidak pergi lebih awal.Padahal, pesta koktail Keluarga Gori juga diadakan malam itu.Mereka semua mengira Dani datang begitu awal karena dia berencana untuk pergi di tengah acara dan menghadiri pesta koktail Keluarga Gori.Tidak disangka...Dylan merasa sangat puas dan tidak dapat menahan diri untuk berkata, "Apa artinya menghargai kerja sama dengan Morti Group? Lihat, ini adalah contohnya. Kalau Doni itu... Ckck, aku bahkan nggak minat membicarakannya."Clara juga sedikit terkejut.Karena Dani

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 264

    Doni berkata dengan tenang, "Apa yang kalian berdua bicarakan?"Edward tersenyum lebar, "Kami belum sempat bicara."Doni mendengarkan dan belum sempat mengatakan apa pun, Clara bahkan tidak ingin menyapanya. Dia malah berjalan melewatinya dan pergi.Doni menatapnya, lalu mengalihkan pandangannya dan mendapati Edward sedang memegang dua minuman di tangannya, "Apa ini?"Edward berkata, "Ini minuman yang disiapkan secara khusus. Apa Anda mau mencobanya, Pak Doni?"Doni berpikir sejenak, "Cangkir satunya untuk Bu Vanessa?""Betul."Doni hendak berbicara ketika Edward tiba-tiba berkata, "Saya pergi dulu. Pak Doni, silakan dilanjutkan."Doni mengerutkan kening dan melihat ke arahnya pergi, dan mendapati bahwa Vanessa dan Dylan sedang berdiri bersama, dan Clara berjalan ke arah mereka.Doni tercengang.Edward terburu-buru pergi ke sana karena dia takut Vanessa akan diganggu oleh Clara dan Dylan, bukan?Memikirkan hal itu, Doni mengerutkan kening dan langsung berjalan ke sana.Vanessa sebenarn

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 263

    Melihat Edward dan Vanessa, mata Dani tertuju kembali pada Clara.Melihat ekspresi Clara yang tidak berubah sama sekali saat melihat mereka berdua, dia menundukkan kepalanya, tersenyum ringan, dan berkata, "Aku akan ke sana sebentar."Clara dan Dylan mengangguk.Dani baru saja mengobrol beberapa patah kata dengan Edward dan Vanessa ketika Doni tiba.Saat melihat Vanessa, Doni tanpa sadar berjalan ke arahnya.Vanessa melihatnya dan tersenyum, "Pak Doni.""Bu Vanessa."Doni akhir-akhir ini sangat sibuk dan dia sudah lama tidak bertemu dengan Vanessa. Ketika dia melihatnya sekarang, sekilas keterkejutan kembali terpancar di pandangannya. Dia menatapnya lagi beberapa kali sebelum menyapa Dani dan Edward.Morti Group sekarang menjadi mitra yang sangat penting bagi Wijaya Group.Setelah mengobrol sebentar dengan Dani, Doni pergi ke Dylan dan berinisiatif untuk menyapanya.Setelah menyapa Dylan, dia menyapa Clara dengan acuh tak acuh, "Bu Clara."Clara tersenyum namun tidak berkata apa-apa.U

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 262

    Vanessa melihatnya dan tidak peduli.Dani melunakkan sikapnya terhadap Clara hanya karena kerja samanya dengan Morti Group.Gading dan Vanessa memiliki pemikiran yang sama.Itu adalah ketiga kalinya Andrew melihat Clara.Dia berkata, "Jadi wanita itu adalah pacar Kak Dani?""Uhuk!" Gading hampir tersedak sendiri saat mendengar hal itu, "Pacar apa? Mereka nggak punya hubungan apa-apa, jangan bicara sembarangan."Andrew baru saja tiba di ibu kota dan tidak tahu banyak hal.Gading dan Vanessa sama-sama berpikir itu karena dia melihat Clara yang cantik, dan berdampingan dengan Dani, jadi dia pun menebak Clara adalah pacarnya Dani."Oke."Setelah Dani melihat wanita itu, perhatiannya selalu tertuju padanya.Jadi, Andrew pikir mereka berpacaran.Akan tetapi, meskipun mereka sekarang bukan pacar, Dani sepertinya memang menyukai wanita itu, bukan?Dani telah menyadari tatapan Vanessa dan Gading yang sedang memperhatikannya.Melihat rapat akan segera dimulai, dia pamit pada Clara dan hendak per

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 261

    Andrew berkata, "Semua orang tampaknya sangat menghormati kakakku."Karyawan yang mengantarnya masuk tersenyum dan berkata, "Tentu saja. Bu Vanessa sangat cakap dan semua orang di tim kami sangat menyukainya."Apalagi, karena hubungan antara Bu Vanessa dan Pak Edward, kesejahteraan harian tim mereka juga sangat terjamin.Tentu saja, dia tidak mengatakan bagian yang itu.Mendengar orang lain memuji kakaknya, Andrew tersenyum gembira dan merasa bangga.Namun, dia tidak berniat untuk mengganggu pekerjaan Vanessa.Dia berkata, "Bawa aku ke tempat lain saja.""Baik."Andrew dan karyawan itu berjalan keluar, lalu bertemu dengan Dani yang baru masuk.Karyawan yang mengantar Andrew buru-buru menyapa Dani, "Pak Dani."Dani mengangguk dan melirik Andrew di sampingnya. Dia melihat Andrew memiliki wajah yang agak kekanak-kanakan dan cara berpakaiannya tipikal pelajar pada umumnya. Dia tidak tampak seperti seorang karyawan. Dia langsung bisa menebak identitas Andrew.Tetapi dia tidak mengatakan apa

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 260

    Pembicaraan kerja sama dengan Pak Markus berjalan sangat lancar.Dua hari kemudian, kedua pihak menandatangani kontrak, dan Pak Markus sudah punya rencana lain, jadi dia meninggalkan kantor Morti Group.Setelah seharian kelelahan, Clara dan Dylan kembali ke ruang konferensi dan minum beberapa minuman hangat. Tepat saat mereka sedang beristirahat, Sarah datang dan meletakkan setumpuk tebal undangan di hadapan mereka sambil berkata, "Ini semua undangan ke pesta koktail akhir tahun yang kita terima dalam beberapa hari terakhir."Setidaknya ada tiga puluh undangan di sini.Undangan yang dikirim oleh Doni, Dani, Anggasta Group dan X-Tech juga ada di antaranya.Clara dan Dylan melihat dan menemukan Keluarga Gori juga telah mengirim undangan.Pada undangan yang mereka kirim, selain Dylan, nama Clara juga tertulis di sana.Dylan duduk di depan meja konferensi, memegang undangan yang dikirim oleh Keluarga Gori dan tersenyum, "Tampaknya perusahaan kita cukup menarik."Dibandingkan perusahaan mer

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 259

    Namun, Ervan dan yang lainnya sudah berbalik dan naik ke lantai atas, dan tidak melihat Dylan yang baru saja keluar dari mobil.Dylan menarik kembali pandangannya dan bergegas menghampiri Pak Markus.Setelah memberi salam kepada Pak Markus, mereka hendak naik ketika Edward tiba.Begitu dia turun dari mobil, Pak Markus melihatnya dan berkata dengan heran, "Pak Edward!"Edward melihat Clara dan Dylan, ekspresinya tidak berubah, dan dia menjabat tangan Pak Markus yang berjalan ke arahnya sambil tersenyum tipis, "Kapan Pak Markus sampai ke ibu kota?""Baru saja sampai." Pak Markus berkata sambil tersenyum, "Pak Edward terakhir kali bilang kita bisa makan malam bersama saat senggang. Kapan Pak Edward punya waktu? Bagaimana kalau malam ini..."Edward berkata, "Saya sibuk hari ini, bagaimana kalau lusa?""Oke, kalau begitu lusa."Melihat Edward dan Pak Markus mengobrol, Dylan mengerutkan bibirnya dan berbisik, "Baru setengah bulan merasa tenang, aku nggak sangka ketemu mereka lagi hari ini."

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 258

    Tepat saat dia hendak maju untuk menyambut tamunya, dia melihat sosok yang dikenalnya muncul di belakang orang itu.Ketika melihat Ervan, ekspresi Clara tetap tidak berubah.Ervan tidak melihatnya, namun seorang anak laki-laki berusia sekitar delapan belas tahun di sampingnya melambaikan tangan dengan gembira ke arah seberang pintu keluar, "Mama, Kakak, ayah dan aku ada di sini!"Mendengar perkataan anak laki-laki itu, Clara tiba-tiba berhenti dan menyadari siapa dia.Saat menoleh untuk melihat, dia melihat Rita dan Vanessa seperti yang diduga.Rita dan Vanessa tersenyum, Andrew Gori berlari ke arah mereka dengan antusias.Pada saat itu, Markus Solari, mitra Morti Group, datang sambil tersenyum dan menyapanya terlebih dahulu, "Bu Clara."Clara mengendurkan kedua telapak tangannya yang terkepal, mengalihkan pandangannya, tersenyum dan menjabat tangan pria itu, "Pak Markus."Pada saat itu, Rita, Ervan dan yang lainnya akhirnya melihat Clara.Ervan mengerutkan kening.Senyum Rita sedikit

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status