Share

Bab 54

Author: Elenor
Clara mengalihkan pandangannya. Saat ini Dimas dan yang lainnya memintanya untuk datang bantu menjelaskan sesuatu yang mereka tidak pahami. Jadi Clara pun berbalik dan pergi, tidak lagi peduli dengan apa yang terjadi pada Edward.

Ketika dia berbalik, Gading melihatnya.

Pada saat itu, Vanessa sedang bersama ayahnya, tidak bersama Edward.

Gading lalu berjalan mendekati Edward, menyikut dengan sikunya, dan memberi isyarat kepadanya untuk melihat ke arah Clara. "Itu, istrimu juga ada di sana."

Dia melihat ke arah yang ditunjuk Gading, matanya tertuju pada Clara.

Saat ini Clara tampak memegang tablet sambil menjelaskan kepada Dimas dan yang lainnya beberapa konsep teknis produk yang dipamerkan di depan mereka.

Mereka tampak sangat serius, sehingga tidak menyadari tatapan Edward dan Gading padanya.

Gading terdiam sejenak dan berkata, "Siapa orang-orang yang bersama istrimu? Apa dia sedang jelaskan teknologi inti pameran pada mereka? Apa istrimu benaran sehebat itu?"

Edward hanya menatap Clar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (17)
goodnovel comment avatar
eneng Heryani
lihat saja profesor Raka akan memihak siapa ... kalou memihak Vanessa ku stop membaca soalnya makin sini makin gak nyaman
goodnovel comment avatar
Lenni Wardhani
terlalu Bertele tele
goodnovel comment avatar
Minar Agilreno
terlalu muter2, hal2 yg gx perlu di ceritakan selalu ngabisin bab, iklannya tambah banyak ...,, udah 50 bab tp belum ketemu titik terangnya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 445

    Pada hari Senin, Clara pergi bekerja seperti biasa.Dia sibuk dengan pekerjaan dan harus bolak-balik antara Jetwave dan Morti Group.Pada Selasa malam, saat dia pulang kerja, di dalam lift, Clara melihat tanggal di ponselnya dan menundukkan pandangannya.Setelah sibuk seharian, Dylan merasa kelelahan.Tiba-tiba dia seperti teringat sesuatu dan bertanya, "Besok bukannya hari terakhir masa jedamu?"Clara memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas dan berkata, "Iya."Dia dan Edward telah menghabiskan waktu bersama selama bertahun-tahun, dan sekarang semuanya resmi berakhir. Dylan tidak tahu apakah harus senang atau sedih untuknya.Meskipun, dia sebenarnya tidak suka pada Edward.Tetapi teringat bahwa Clara sangat mencintainya selama bertahun-tahun ini, dan sekarang malah harus berakhir seperti itu, dia tidak bisa menahan perasaan sedih untuk Clara.Namun, tidak peduli seberapa sulitnya keadaan, akan selalu ada hari ketika semuanya berakhir.Setelah perceraian itu diresmikan, Clara pun dapa

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 444

    Bukan hanya Nenek Sanjaya dan Vanessa, tetapi keluarganya yang lain juga memikirkan hal yang sama.Diana langsung mencibir, "Aku kan sudah bilang waktu itu kalau dia nggak sehebat itu, tapi kamu nggak percaya."Fani tersenyum dan berkata, "Aku nggak sangka dia bisa begitu berani dan bahkan mengakuinya di depan begitu banyak orang? Iya kan, Vanessa?"Vanessa tidak mengatakan apa-apa, tetapi perlahan-lahan mengangkat sudut bibirnya.Pada saat itu, Diana berkata dengan gembira, "Jadi, setelah wanita jalang itu bercerai, sepertinya dia juga nggak akan mudah untuk bisa masuk ke Keluarga Bramantyo."Kemampuan Clara sendiri tidak cukup baik, dan peluang untuk menikah dengan keluarga kaya di masa depan pun masih tidak pasti. Dengan kata lain, apakah itu Clara atau Keluarga Hermosa, jika mereka ingin sepenuhnya bangkit di masa depan, dia khawatir peluangnya akan semakin sulit.Memikirkan hal itu, Nenek Sanjaya dan Diana merasa lebih baik.Setelah masuk ke mobil, Nenek Sanjaya tersenyum dan berk

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 443

    Keluarga Hermosa sudah tahu tentang apa yang terjadi saat konferensi pers peluncuran Jetwave.Clara meraih prestasi dalam kariernya, Bagas serta Nenek Hermosa semuanya merasa senang untuknya.Untuk merayakan pencapaian Clara, mereka pergi makan bersama Clara pada Sabtu sore.Ketika mobil Bagas hampir sampai restoran, dia hampir bertabrakan dengan mobil yang datang dari arah berlawanan saat hendak masuk ke parkiran.Mobil lain itu yang salah karena terlalu cepat dan tak terkendali, tetapi Bagas tidak ingin memedulikannya karena dia mengikuti prinsip kedamaian akan mendatangkan rejeki.Dia berada di depan mobil itu, dan seharusnya dia yang masuk lebih dulu, tetapi mobil itu malah ingin menyela. Bagas mengerutkan kening dan menurunkan jendela untuk bicara dengannya.Pengemudi mobil lain itu tampaknya berpikir bahwa mereka adalah pihak yang benar, dia juga menurunkan jendela pada saat yang bersamaan.Namun, setelah orang itu menurunkan jendela, wajah Bagas berubah dingin seketika.Ervan ti

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 442

    Sore harinya, setelah Vanessa menyelesaikan pekerjaannya, dia ingin mengajak Edward makan malam. Dia menelepon beberapa kali tetapi tidak tersambung. Akhirnya, dia menelepon Rio, sekretarisnya Edward.Setelah Rio menjawab telepon, dia bertanya, "Aku nggak bisa menghubungi Edward. Apa dia sedang sibuk?"Rio terkejut dan berkata, "Bos sudah terbang ke luar negeri untuk dinas tadi sore. Apa Ibu nggak tahu?"Vanessa terdiam.Dia benar-benar tidak tahu.Edward tidak memberitahunya."Apa perjalanan bisnis itu baru diputuskan mendadak hari ini?""Iya, Bu."Meskipun itu adalah keputusan mendadak hari ini, tetapi harusnya tetap ada waktu untuk menelepon atau mengiriminya pesan.Tetapi dia tidak memberi tahu apa pun padanya...Memikirkan hal itu, dia sedikit kecewa.Setelah ragu-ragu sejenak, dia mengambil tasnya dan meninggalkan kantor sambil menelepon Elsa.Elsa sedang berbaring di ruang tamu sambil bermain bongkar-pasang. Ketika dia melihat panggilan masuk, dia segera menjawabnya, "Tante Vane

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 441

    Clara dan Elsa terus bermain gim.Pada saat itu, ponsel Edward berdering.Melihat nama penelepon, dia berbalik dan berjalan beberapa langkah menjauh, lalu menjawab telepon, "Halo."Peneleponnya adalah Vanessa.Setelah konferensi pers Jetwave, dia merasa gelisah karena Clara dan juga khawatir tentang masa depan X-Tech.Namun, Edward bukan hanya tidak menghubunginya sejak kemarin sore, tetapi bahkan sampai pagi ini lebih dari jam sepuluh, tetap tidak ada berita sama sekali.Hatinya yang sudah cemas pun menjadi semakin gelisah.Untuk menenangkan diri, dia mengalihkan pikirannya dan tidak terus-menerus mengecek apakah Edward sudah menghubunginya atau belum, jadi dia sengaja tidak membawa ponselnya ketika pergi ke rapat pagi dan makan siang hari ini.Tetapi akhirnya, dia tidak bisa tahan terlalu lama.Tepat setelah makan siang, dia tidak dapat menahan diri untuk tidak menyalakan ponselnya. Saat itu, dia melihat pria itu sudah meneleponnya sekitar jam sebelas, dan ada juga laporan penelitian

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 440

    Elsa memegang tangan Clara dengan satu tangan dan Edward dengan tangan lainnya, lalu berkata, "Ayo, kita makan."Clara berhenti dan mencoba menepis tangan Elsa, tetapi kemudian mendengar Elsa yang tiba-tiba berkata, "Sepertinya aku sudah lama sekali nggak makan bareng Ayah dan Mama."Melihat Elsa yang terlihat sangat gembira memegang tangannya dan Edward, dia melihat anak-anak lain di sekitarnya ditemani oleh orang tua mereka, Clara terdiam sejenak.Ketika dia hamil secara tak terduga, dia bersikeras untuk menjaganya, sedangkan Edward tidak pernah peduli dengan Elsa selama bertahun-tahun berikutnya.Ketika Edward mulai semakin dekat dengan Elsa dalam dua tahun terakhir, hubungannya dan Elsa menjadi lebih sering berpisah daripada bersama.Dengan kata lain, Elsa sebenarnya tidak menjalani kehidupan yang normal dengan "kehadiran kedua orang tuanya".Dalam hal ini, dia merasa kasihan padanya.Dia memang sudah melahirkan dan membesarkannya, tetapi pada dasarnya dia tidak bisa memberinya mas

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status