Share

Kamu Akan Menyesal, Mas!

"A—apa, Ma?"

Sungguh, aku berharap kata-kata tadi adalah ketakutanku. Bukan kenyataannya.

Sambungan langsung terputus. Aku masih terdiam, kakiku gemetar.

Ya Allah, benarkah perkataan Mama tadi?

"Ayo, ke rumah sakit."

Mas Riko menggandeng tanganku. Mengajak berjalan pelan-pelan. Mataku mulai berkaca-kaca. Ini seperti mimpi.

***

"Diah!"

Mama langsung memelukku. Kami sama-sama terisak. Ya, ini bukan mimpi. Ini kenyataan.

"Papa, Di. Papa."

Aku mengangguk, mengusap punggung Mama. Kami duduk di kursi ruang tunggu.

Pelan sekali aku berdiri. Menolak ketika Mas Riko ingin membantu. Aku membuka pintu ruangan. Terdiam, ketika menatap jasad yang terbaring tertutup kain putih.

"Assalammualaikum, Pa."

Gemetar aku melangkah mendekati tubuh yang terbaring disana.

Papa yang selalu membelaku, ketika aku sedang ada masalah. Bahkan, ketika sedang bertengkar dengan Mas Riko, Papa sering mencarikan jalan keluar.

Aku menggigit bibir. Pelan sekali membuka kain penutup wajah Papa.

"Pa, makasih udah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status