Share

Bab 15

Edwin melontarkan pertanyaan itu kepada puteranya tanpa ragu. Bocah itu tampak gugup setelah mendengar pertanyaan ayahnya. Rautnya menampakkan dengan jelas bahwa Clay seperti orang yang tertangkap basah.

"Jawab, Clay. Apa kamu yang mengirim paket-paket untuk Miss Davina?" Ulang Edwin lagi dengan tegas.

Clay mengangguk pelan. Kepalanya tertunduk dan ia tak berani menatap ayahnya. Tangan mungilnya berpegangan erat pada Davina yang memangkunya.

"Kenapa kamu melakukannya?" Tanya Edwin lagi.

Clay terdiam. Ia tidak berani menjawab ayahnya. Edwin memang sangat jarang marah kepada puteranya ini namun jika itu terjadi, maka gunung meletus pun akan kalah mengerikan dibandingkan amarahnya.

Davina membungkuk dan melihat ke arah Clay. Bocah itu menangis sesenggukan karena takut. Tangannya terkepal di kedua pahanya dan kakinya gemetar. Davina memutar tubuh Clay hingga menghadapnya. Ia lalu tersenyum lembut sembari menyeka air mata Clay dengan ibu jarinya.

"Kalau Clay tidak mau jawab pertanyaa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status