Share

Bab 7

Aroma masakan yang dibuat larut malam memang terasa berbeda. Mungkin karena suasananya atau mungkin memang karena perut yang saat itu sedang menjerit lapar, mie rebus sederhana buatan Davina tercium sangat lezat dari dapur. Hidung Edwin menangkap aromanya dan seketika perutnya semakin keroncongan.

Tak berapa lama, gadis itu berjalan keluar dari dapur dengan membawa semangkuk mie rebus di kedua tangannya. Ia lalu meletakkan mie rebus itu di meja.

"Kenapa banyak sekali?" Tanya Edwin terkejut melihat porsi mie yang begitu banyak.

Davina menatap Edwin sambil berdecak.

"Kan katanya Bapak lapar." Balas Davina tidak mau kalah.

Edwin menghela nafas. Tangannya meraih sebuah mangkuk kecil untuk ia gunakan.

"Iya, saya lapar tapi bukan berarti saya tidak makan tiga hari. Kalau kamu menyuruh saya makan sebanyak ini, bisa-bisa perut saya meledak, Davina." Ujar Edwin sambil geleng-geleng kepala.

Edwin lalu mengambil sebuah mangkuk lagi dan menyodorkannya pada Davina.

"Ini, kamu juga harus ikut makan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status