Home / Romansa / Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu / Bab 26. Pertemuan yang Direncanakan

Share

Bab 26. Pertemuan yang Direncanakan

Author: Lafiza
last update Last Updated: 2024-07-23 13:42:59

David menatap adiknya dengan tatapan serius, ekspresi wajahnya sulit dibaca.

“Aku mohon.” Wajah Mia sangat memelas. “Setelah ini, aku akan pergi seperti yang kauinginkan.”

Hening sejenak mengisi ruangan.

David akhirnya mengangguk pelan. “Baiklah, aku setuju. Tapi dengan satu syarat,” katanya dengan nada tegas. “Kamu harus berhenti membuat masalah dan pergi ke luar negeri, apa pun hasil dari penggalian itu.”

Dia bisa bersikap keras pada orang lain. Tapi pada adik perempuannya, David selalu memiliki bagian hati yang lebih lunak

Mia merasa lega. Dia harap informasi yang dikatakan Willa Anderson benar. Dengan begitu, dia bisa meninggalkan kota ini tanpa beban lagi.

***

Sementara itu beberapa jam sebelumnya, di sore hari, Willa, Rachel, ibu tirinya dan Emily pergi ke mall. Mereka bertiga berkeliling layaknya seorang ibu dan dua anak gadis yang sedang berbelanja. Sekilas ketiganya tampak akur. Emily terlihat lincah dan yang selalu punya inisiatif untuk memasuki sebuah toko bermerk. Ibuny
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 83. Hanya Sebuah Jebakan

    Willa tiba di alamat yang disebutkan para penculik setengah jam kemudian. Setelah membayar taksi, dia mengamati bangunan villa yang tampaknya telah lama tidak ditinggali. Bangunan masih terlihat bagus, tapi tanaman di sekitar tidak terurus.Ivy liar merambat di dinding-dinding villa, menciptakan kesan suram yang menyelimuti seluruh tempat. Willa mengedarkan pandangan dengan hati-hati, mencari tanda-tanda kehidupan atau petunjuk tentang keberadaan Olivia dan Ethan.Pintu gerbang terbuka lebar seperti sengaja menunggunya datang. Saat melangkah memasuki halaman, dua orang pria tinggi besar segera menyergap Willa. Bukannya dia tidak menyadari keberadaan mereka atau tidak bisa menghindari dan melepaskan diri, tapi Willa mengkhawatirkan nasib Olivia dan Ethan."Aku ingin melihat sendiri kalian membebaskan dua anak itu," ujarnya pada kedua pria dengan suara yang tenang meski jantungnya berdetak keras.Tapi tidak ada tanggapan dari mereka. Kedua pria itu bahkan tidak menunjukkan ekspresi apa

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 82. Olivia dan Ethan Diculik?

    Ada sedikit keributan di ujung sambungan, suara benda-benda yang dilempar, lalu makian diselingi jeritan.Angela yang tak sengaja mendengar ucapan Willa langsung mencoba menebak apa yang sedang terjadi. Dia berusaha lebih dekat untuk mendengar suara dari ponsel Willa.“Nona Anderson, Nona Harris dan saudara laki-lakinya akan baik-baik saja. Mereka sedang bermain bersama kami. Begitu Anda tiba di tempat yang kami tentukan, kami akan mengirimnya kembali ke rumah dengan selamat.” Sebuah suara berat dan sedikit serak terdengar kemudian. Ada nada mengancam di dalamnya.Willa tidak bisa tidak mengeluh dalam hati. Entah siapa yang punya ide gila menculik anak-anak Harris. Apa mereka tidak takut jika tuan Harris bertindak?“Jangan mencoba memberitahu siapa pun. Mereka hanya jaminan—““Dan kalian menjadikan anak-anak tuan Harris sebagai jaminan. Kalian pasti sudah gila.” Willa mengucapkan kata-kata itu dengan nada dingin.“Jangan mencoba menggertak kami, Nona Anderson. Begitu kau tiba di sini,

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 81. Aku Tahu Kau Menyukaiku

    “Itu bukan sesuatu yang bisa diselidiki dengan mudah.” Aaron menjawab jujur. Tapi dia memang sudah menemukan sesuatu yang mengarah pada kebenaran dari ‘penglihatan’ Willa. Dia sedikit sakit kepala karena tidak menemukan alasan yang masuk akal tentang bagaimana gadis ini bisa mengetahuinya.Selain dia harus mempercayai bahwa Willa memang bisa melihat sesuatu, tidak ada yang bisa dilakukan Aaron lagi.Willa tidak terlalu cerewet. Dia hanya mengangguk sedikit dengan penjelasan singkat Aaron. Lalu katanya, “Baiklah, aku harap kau bisa segera menemukan kebenarannya. Aku bisa melihat bagaimana jahatnya wanita itu.”Aaron hendak mengatakan sesuatu seperti bahwa dia tidak boleh terlalu cepat mengambil kesimpulan, tapi kemudian membatalkannya. Willa mengaku telah ‘menyaksikan’ sendiri bagaimana Hannah telah memasukkan sesuatu ke dalam tempat air minum.Willa terlihat berjalan mendekati Aaron, seperti hendak pergi. Tapi dia berhenti sangat dekat dengan pria itu.“Paman, bagaimana dengan jawaba

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 80. Gadis yang Bermaksud Mengambil Keuntungan dari Ayah

    "Apa aku harus memberitahu semua yang terjadi di rumahku padamu?" Aaron berujar dingin. Nada suaranya datar namun menusuk, membuat nyonya Thompson mundur selangkah. "Hubunganku dengan siapapun di rumah ini bukan urusanmu."Dia mengabaikan semua pertanyaan dan rasa penasaran tamunya. Tatapan tajamnya menyapu seisi ruangan, berhenti sejenak pada William yang masih menatap Willa dengan pandangan tidak percaya.Tidak ada yang bisa dikatakan semua orang. Keheningan yang canggung menyelimuti ruangan. Tanpa menambahkan sepatah kata pun, Aaron berbalik dan melangkah menaiki tangga marmer menuju kamarnya untuk mandi.Willa dan Olivia juga meninggalkan ruang tamu. Olivia menggandeng tangan Willa erat, mendongak menatap wajah gadis itu dengan senyum lebar. Sebelum pergi, Willa memberi semua orang senyum penuh makna yang bisa berarti banyak hal—kemenangan, kepuasan, atau mungkin ejekan halus."Selamat sore," ucapnya ringan sebelum beranjak pergi.Lidya nyaris mencekik gadis itu jika saja William

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 79. Calon Nyonya Harris

    Willa yang mendengar celaan itu hanya tertawa kecil. Baginya, ucapan gadis itu tidak berarti apa-apa.“Sebelumnya kau menyebutku gadis sembarangan. Sekarang kau menambahkan aku sebagai gadis tidak tahu malu.” Willa maju selangkah dan menilai gadis asing di depannya.Penampilannya memang tampak bagus. Tapi mulutnya sangat tajam membuat orang ingin menamparnya.“Tahukah kau siapa orang yang terus kau rendahkan ini? Kau harusnya memastikan dulu orang yang kau singgung. Dengar baik-baik, aku adalah calon nyonya rumah ini. Calon nyonya Harris.” Willa memberitahu semua orang di ruang tamu tanpa ragu sedikit pun.Beberapa pelayan yang memperhatikan hanya bisa saling pandang satu sama lain. Mereka tidak berani menertawakan atau juga membenarkan. Nona Anderson bukan gadis sembarangan. Jika dia bisa memasuki rumah ini dengan mudah dan membuat tuan mereka tidak bisa melakukan apa-apa padanya, bukankah itu luar biasa? Lagi pula dia bukan gadis yang jahat. Mungkin yang dikatakannya suatu hari akan

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 78. Gadis Sembarangan

    Mereka telah dipersilakan masuk dan menunggu di ruang tamu. Minuman dan beberapa camilan telah disajikan, tapi Aaron masih saja belum kelihatan. Dia belum pulang dari perusahaan. Tapi itu memang wajar. Menunggu bintang keberuntungan bukan masalah. Jadi mereka dengan bersemangat mulai menunggu.Nyonya Thompson memandang sekeliling dengan antusias. Dia telah mengagumi bangunan mewah ini dalam beberapa kali  kunjungan yang jarang. Membayangkan dia bisa dengan bebas keluar masuk tempat ini suatu saat sungguh membuat perasaannya mengembang seperti balon udara. Itu akan luar biasa!Ethan dan Aaron tahu bahwa sedang ada tamu yang menunggu ayahnya di bawah. Tapi mereka tidak berniat untuk menemui keluarga Thompson. Itu merupakan urusan ayahnya. Lagi pula, mereka tidak cukup dekat hingga harus pergi untuk menyapa.Keluarga Thompson telah menunggu selama lebih dari satu jam. William yang awalnya sudah enggan ikut pergi, kini wajahnya semakin muram. Dia terus mengece

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status