Share

Paman Angkatku itu Ayah Anakku
Paman Angkatku itu Ayah Anakku
Author: Atieckha

Bab 1

Author: Atieckha
last update Last Updated: 2023-09-15 17:44:32

"Kedatanganku ke mari adalah untuk menjemputmu pergi ke West Country.”

Laura terdiam mendengar ucapan David–pria keturunan West Country yang mengaku sebagai adik angkat almarhum ayahnya.

Gadis 21 tahun itu mencoba memproses semua informasi yang sedang terjadi.

Baru saja, desanya terkena gempa dan tsunami yang menewaskan hampir seluruh warga, termasuk orang tuanya.

Laura termasuk beruntung bisa selamat dari bencana itu karena sedang menempuh semester satu di perguruan tinggi di Sun City–setelah dua tahun mengumpulkan uang sebagai pegawai minimarket.

Bila harus pergi kala tanah kuburan mereka masih basah, rasanya sungguh sulit meskipun sebenarnya Laura sudah tidak punya apa-apa lagi di sini.

“Laura….” Seolah mengetahui kegelisahannya, seorang pria paruh baya yang merupakan sahabat baik ayahnya tiba-tiba berbicara, "Ikutlah dengan Mas Bule. Bapak yakin Ayahmu pasti bahagia bila kau bertemu dengan adik angkat yang selama ini dia rindukan. Takdir telah membawanya kembali di saat yang tepat."

"Tapi, Pak—"

Kini sang istri mendekati Laura, lalu memeluk gadis cantik itu dengan penuh kasih sayang. "Kami mengenal baik Nak David. Hubungannya dengan Ayahmu seperti saudara kandung. Jadi, kami sangat yakin, Ayah dan Ibumu pasti bahagia melihatmu menerima tawaran nak David. Raihlah cita-citamu nak. Kau gadis yang pintar dan baik, kembalilah lagi ke desa ini bila kau telah berhasil mewujudkan impianmu, buat Ayah dan Ibumu bangga nak," ucapnya.

Mendengar kalimat tulus itu, Laura sontak menangis.

"Ya. Izinkan aku membalas budi baik Ayahmu yang dulu sudah merawatku dengan baik," ucap David kembali.

Meski pria berumur 40 tahun itu sudah menjadi CEO di perusahaan nomor satu di New Capitol, tetapi ia masih ingat jasa sang kakak angkat.

Setelah perceraian orang tuanya, David tinggal di desa itu. Sayangnya, sang ayah menyusul tak lama kemudian.

Untung saja, kakek Laura dan ayahnya merawat David sampai ia dijemput sang ibu ketika berumur 13 tahun.

Namun, David sulit menghubungi kakaknya karena komunikasinya dibatasi sang Ibu. Ia baru bisa mengambil cuti 4 hari yang lalu. Namun terlambat, bencana itu sudah merenggut nyawa kakak angkatnya.

Cukup lama mereka hening menanti jawaban Laura, hingga akhirnya helaan napas gadis itu meraih atensi mereka kembali. “Baik, Om. Jika demikian, mohon bantuannya.”

Setelah itu, butuh waktu sepuluh hari saja mengurus semua administrasi, hingga Laura kini menginjakkan kaki di kota New Capitol bersama David.

Gadis cantik itu masih tak menyangka adik angkat ayahnya ini begitu baik.

Tidak hanya “merawatnya”, David memberikan sumbangan fantastis untuk desanya. Dia bahkan mempekerjakan satu orang untuk merawat makam kakak angkatnya beserta sang istri.

Tak lama, Mobil MPM berwarna putih keluaran terbaru tiba dan membawa keduanya menuju rumah mewah milik David.

"Ayo turun," ajak pria itu setelah tiba.

"Baik Om."

Laura pun turun dan berjalan di belakang David.

Tak banyak barang yang dibawanya karena omnya itu telah menyiapkan semua kebutuhan Laura.

Hanya saja, gadis itu tak mampu menyembunyikan keterkejutan kala matanya menyapu setiap sudut di rumah mewah mewah itu.

"Ini rumah apa istana? Atau jangan-jangan Om David keturunan Raja?" Laura membatin.

"David!"

Seorang wanita paruh baya yang berpenampilan glamor tiba-tiba datang dan menyapa pria tersebut. Ia tersenyum begitu lebar menyambut putranya.

Hanya saja, ekspresinya berubah kala melihat Laura.

“Ini…?” tanyanya gantung.

"Ma, ini Laura yang David ceritakan tempo hari."

"Hmmmmm," balasnya dengan gumaman.

Meski merasakan wanita itu begitu sinis padanya, tetapi Laura tetap mencoba menyalam ibu dari om angkatnya itu.

Sayangnya, ia melalui Laura dan justru menatap David lama. "Sampai kapan dia di sini?"

Wanita itu memang tidak menyukai rencana David membawa Laura ke West Country.

Tapi, David tidak peduli dan tetap membawa anak dari kakak angkatnya tersebut.

"Bik," panggil David.

"Iya Tuan, ada yang bisa Bibik bantu?" tanya sang kepala pelayan dalam bahasa Indonesia.

Di rumah mewah itu, memang ada tiga pelayan yang berasal dari Indonesia. Selebihnya, pelayan di rumah itu berasal dari New Capitol.

"Tolong antarkan Laura ke dalam kamarnya ya, Bik," ucapnya memberi perintah, “biarkan dia beristirahat dulu.”

"Baik Tuan," jawab sang pelayan.

"Mari Nona, ikut Bibi," imbuhnya lagi.

Laura pun dibawa masuk ke sebuah kamar mewah yang berada persis di sebelah tangga di lantai satu.

Kebetulan, kamar itu biasanya digunakan tamu bila sang Mama ataupun David membawa teman untuk menginap di rumah mereka.

Tadinya, David ingin mengajak Laura tidur di kamar yang ada di lantai dua. Hanya saja, demi menghindari keributan dengan sang mama, David pun mengalah.

Drrt!

Ponsel David berbunyi.

Pria itu berbicara dengan wajah serius, sebelum berkata pada sang ibu. "Ma, David mau siap-siap ke kantor dulu ya."

"Iya sayang," jawab sang mama.

Hanya saja, seringai licik terbit di wajah wanita tua itu sambil menatap punggung sang anak yang semakin menjauh.

*******

"Bagun, gadis bodoooooooooh!"

Laura yang baru saja terlelap akibat jet lag–tiba-tiba terbangun.

Dia kaget melihat Mama dari David tampak murka.

"A–ada apa Tante?" tanya Laura berusaha tenang.

"Tante, katamu? Panggil aku Nyonya!" bentaknya.

Wanita itu mendekati ranjang Laura, hingga ia refleks menghindar.

Sayangnya, telapak tangan wanita itu lebih cepat menjepit rahang mungil Laura.

"Kau hanya akan diperlakukan baik bila ada David di rumah, tapi selebihnya kau hanya sampah! Dasar wanita kampung dan miskin! Berani sekali memperalat anakku!" teriaknya.

"Sekarang lakukan pekerjaan layaknya pelayan di rumah ini!" perintahnya lagi.

Setelahnya, ia menghempaskan tubuh Laura sampai terjatuh di lantai.

"Ingat ya, jangan pernah mengatakan apapun pada David! Bila tidak, aku pastikan hidupmu seperti di neraka!" ancamnya lalu pergi meninggalkan Laura yang menahan tangis.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Keysa Keysi
definisi kacang lupa kulitnya nih ma lampir .
goodnovel comment avatar
Atieckha
mksi kak sudah mampir
goodnovel comment avatar
Jenaya Jenaya
bagus bngttt
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Happy Ending

    “Alex,” sapa Laura.Laura dan si kembar terkejut melihat Alex di rumahnya tanpa memberitahu kalau pria itu akan datang.“Papa Alex.”Si kembar berlari dan memeluk Alex yang sudah berjongkok sambil merentangkan tangannya. “Kangen Papa tauuuk,” Dita mulai memanyunkan bibirnya.Sudah lama rasanya Alex tak pernah mengunjungi keduanya membuat Dita dan Dika sangat merindukan pria tersebut.Mereka bercengkrama sebentar sembari menunggu Laura berganti pakaian. Setelah sang mama kembali dengan pakaian rumahan Laura meminta Dita dan Dika untuk tidur siang.“Janji ya Papa Alex jangan pulang dulu,” pinta Dika.“Iya janji. Papa Alex mau nginep kok di sini,” sahut Alex.“Benarkah Papa?”Dita sangat bahagia, mereka benar-benar merindukan pria tersebut.“Benar dong sayang.”Laura pun meminta kedua anaknya naik ke lantai atas, karena jam tidur siang sudah lewat.Laura mengajak Alex menuju ruang keluarga setelah meminta pelayan untuk menyiapkan minuman untuk mereka.“Kamu kenapa Lex?” tanya Laura.Ale

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Salam Hormat Kakak!

    “Bi, saya titip mereka berdua ya.”Laura berujar pada sang kepala pelayan, dia memutuskan untuk menjemput kedua anaknya dan membawa mereka makan di restoran bersama sang papa seperti yang barusan David bilang melalui pesan singkat.David sudah membatalkan semua kegiatannya hari ini karena biar bagaimanapun dia kepikiran atas masalah Joe, pria yang selama ini selalu pasang badan untuk David.David merasa sangat bersalah karena secara tidak langsung kembali melukai perasaan Joe dengan mengingat pria itu tentang anak tak berdosa yang ada di rahim Riana.“Baik Nyonya. Anda membawa mobil sendiri?” tanya sang pelayan.“Tidak Bi, nanti dijemput sopirnya anak-anak. Oh iya kami makan siang di luar ya Bi.”Laura tidak ingin pelayan di rumahnya sibuk menyiapkan makanan sedang dirinya akan memilih untuk makan di restoran langganan Dita dan Dika.“Baik Nyonya,” jawabnya Lagi.Laura pun berpamitan untuk segera bersiap-siap. hatinya lelah dengan masalah yang ada belum lagi dia harus bicara banyak de

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Jadilah Teman yang Berguna!

    Laura mendekati Riana dan duduk di sampingnya. Dia memeluk Riana sambil ikut menangis mengabaikan Joe yang darahnya masih bercucuran.Mental Riana lebih penting dari pada luka di dahi Joe terlebih Riana dalam keadaan hamil yang moodnya sudah pasti naik turun.Laura tahu Riana sangat terkejut mengetahui rahasia besar ini tapi sekali lagi Laura sangat mendukung pola pikir Joe yang tak peduli anak siapa dalam rahim Riana karena dia tulus mencintai wanita ini sejak mereka masih kuliah dulu.“Maafkan Papanya anak-anak sudah melukaimu,” ucap Laura tulus setelah mengurai pelukannya.Riana masih menangis karena tak tahu aibnya ternyata sudah diketahui oleh Joe dan David, tapi tetap saja dia tak rela berbagi suami dengan wanita lain.Lalu pelayan masuk ke dalam kamar itu untuk meminta Joe ke ruang tamu karena dokter sudah datang. Sebagian pelayan datang membersihkan pecahan kaca, laura memberikan susu ibu hamil untuk Riana yang barusan kembali dibawakan sang kepala pelayan.Setelah ruangan it

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku    Fakta Baru tentang Riana

    “Sayang, di mana Natali dan Riana?” tanya David.Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 07.00 waktu setempat David bersama kedua anak kembarnya sedang bersiap untuk sarapan.“Natali sudah pulang sayang, dia ada interview di kampusnya kalau Riana masih di kamar nanti biar aku bawakan sarapan ke kamarnya sambil mau ngobrol sebentar dengan dia.”Laura sangat mengerti situasi saat ini, siapapun di posisi Riana pasti sangat terpukul terlebih dia dalam keadaan hamil. Berbeda halnya dengan Margareth yang sudah melewati rasa sakit itu dan mulai berdamai dengan keadaan.“Jadi si kembar diantar siapa ke sekolah?” tanya Dita.Kemarin sebelum sang mama pergi sempat berjanji kalau hari ini mengantarkan kedua anak menggemaskan versi Dita dan Dika itu ke sekolah.Laura yang menyadarinya pun tersenyum, “kalian berangkat sama sopir dulu ya. Nanti Mama usahain jemput sepulang sekolah,” jawab Laura.“Hmmmmmm.” Dita hanya berdehem sambil mencebik. Sudah diduga pasti akan begini jadinya.“Nanti Papa yang

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Terluka Begitu Dalam

    “Kamu tanggung jawab sayang aku takut lihat Joe marah.”David berbisik sembari memilih berdiri di belakang tubuh istrinya. Bernia untuk sembunyi tapi tingginya menjulang akan tampak jelas saat berdiri di belakang tubuh Laura yang mungil.“Ih, kamu apaan sih sayang aku juga takutlah kalau begini. Mereka mode galak. Ya ampun mimpi apa aku semalam harus terbongkar cepat seperti ini?”David enggan menimpali ucapan istrinya, ketika Laura yang memilih berdiri di belakangnya, David pun mengulang hal yang sama sampai membuat Joe makin kesal.“Berhentiiiiiii!” teriak Joe.Wajahnya memerah ditambah pengaruh minuman keras membuatnya kehilangan setengah kesadarannya.“Dan kamu!” Riana membentak suaminya dan berjalan mendekati suaminya.Plak PlakDua kali tamparan mendarat di wajah tampan Joe. Cukup keras hingga David yang mendengar tamparan itu sampai meringis.“Sejak kapan kamu mulai menyimpan rahasia dariku huh? Apa kamu bisa bayangkan hancurnya perasaanku hu, aaaarrrrggggggh!”Riana menjambak

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Kejujuran Harus Terungkap

    “Jangan pernah menyebar berita yang tidak benar!” seru Natali kesal.Menyesal rasanya mengajak Riana pergi ke salon yang berujung bertemu dengan wanita sialan ini. Sejak dulu Ryan sempat meminta atali untuk akrab dengan Angel demi menghormati Laura, tapi kata hatinya tak pernah salah jika wanita ini tak layak disebut teman.Angel tertawa kecil, “coba saja minta klarifikasi dari Pak Joe. Saya sih dapat infonya begitu, pasalnya dulu sebelum Nona datang si kembar gencar menjodohkan Margareth dengan Pa Joe dan keduanya sangat dekat.”Tangan Riana mengepal di kedua sisi tubuhnya dia tak terima mendengar cerita yang bahkan Joe tak pernah menceritakan padanya soal hubungannya dulu dengan Margareth. Akan tetapi tak baik bila dia membuat kegaduhan dan meluapkan emosinya di tempat umum seperti ini. Natali yang menyadari itu pun berusaha untuk membuat Angel terlihat membual.“Kamu ada masalah apa ya dengan kami? Kami tak sekalipun pernah mengusik hidupmu apalagi sebenarnya kami tahu niatmu bek

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status