Saat melihat ibunya marah lagi, Luna langsung memegang wajahnya dan menjelaskan,“Mami, jangan salahkan paman, hari ini paman bawa Luna periksa ke rumah sakit.”Mendengar itu, Delis bertanya dengan khawatir, “Kamu kenapa? Kamu sakit? Atau terluka?”Luna menggeleng dan menjawab, “Luna nggak sakit, Luna sehat-sehat saja.”Delis tidak percaya dengan perkataan anaknya, dia langsung menoleh dan bertanya pada Kelven, “Kenapa kamu membawanya ke rumah sakit? Apa yang terjadi padanya?”Kelven menatap wanita kecil di depannya.Teringat bahwa selama ini dirinya telah salah paham dan menyakitinya, membuatnya begitu menderita. Kelven sangat menyesalinya.Setelah empat tahun kemudian, dirinya bahkan begitu obsesif dan membawanya ke pulau, lalu menyiksanya seperti itu.Delis selalu mencintainya.Karena mencintainya, jadi dia memilih untuk diam-diam mempertahankan anaknya, melahirkannya dan membesarkannya sendiri.Mengapa dia begitu bodoh?Jika bukan karena Keluarga Joven terus mencarinya dan dirinya
Bagaimana bisa dirinya bersama dengan orang yang telah melukai kakak kandungnya sendiri?Setelah menenangkan diri, Delis berusaha mendorong Kelven.Dia memundurkan satu langkah untuk menjaga jarak dengannya, lalu bertanya, “Apakah menurutmu mungkin? Kelven, meskipun kamu nggak berselingkuh dulu dan aku hanya salah paham denganmu, tapi kamu lupa bahwa Alfred masih terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit?”Kelven terdiam.Dia tahu dirinya salah, tapi Alfred yang lebih dulu melukainya.Meskipun sekarang dirinya tahu bahwa Alfred adalah kakak kandungnya, Kelven juga tidak merasa bersalah.Kelven menatap Delis dan dengan serius berkata, “Aku minta maaf atas apa yang terjadi di pulau, tapi mengenai Alfred, aku akan mencoba membuatnya sembuh, ya?”“Kamu bisa membuatnya sembuh sepenuhnya? Kembali seperti sebelumnya?”Delis tidak percaya.Delis sudah beberapa kali bertanya pada dokter, mereka semua mengatakan apakah Alfred bisa bangun kembali sepenuhnya tergantung pada kehendak Tuhan.Bah
Tidak tahu siapa yang akan datang di waktu seperti ini.Delis menatap pria di sampingnya dengan tatapan tajam, lalu berbalik untuk membuka pintu.Saat pintu terbuka, wajah tampan Peter yang biasanya terlihat dingin muncul dengan senyuman lembut. Dia membawa dua kantong besar dan meletakkannya di depan Delis, sambil berkata, “Delis, kakak membelikan beberapa barang untukmu.”“Siapa yang mau barangmu? Siapa adikmu? Peter, apakah aku belum cukup jelas mengatakannya sebelumnya? Jangan ganggu aku.”Delis mengangkat tangannya untuk menutup pintu.Namun, Peter bersikeras maju dan tubuh tingginya menghalangi pintu, sambil tersenyum manis dan berkata, “Delis, kakak khawatir kamu tinggal sendirian dengan Luna nggak aman, jadi aku pindah tinggal di sebelahmu.”“Kamu juga akan sibuk mempersiapkan toko sendiri setiap hari, pasti kamu akan sangat sibuk. Aku akan datang membantumu menjaga Luna, masakanku juga sangat enak.”Delis terdiam.Dia menatap pria di depannya dengan ekspresi datar.Saat Deli
Usai bicara, Peter membungkuk dan menarik Kelven pergi.Kelven mengira jika dirinya terluka dan tidak bisa pergi, wanita itu akan membiarkannya tinggal.Namun, ternyata, Delis tidak hanya tidak memedulikannya, dia bahkan membiarkan Peter membawanya pergi.Apakah Delis benar-benar tidak takut Peter akan membunuhnya?Delis terdiam.Saat melihat Peter akan membawa Kelven pergi.Teringat dengan cara Keluarga Joven membalas dendam, mereka bahkan tidak berbelas kasihan pada seorang wanita, apalagi Kelven yang telah melukai Alfred.Jika Kelven jatuh ke tangan Peter, dia pasti akan mati.Apakah dirinya akan senang jika Kelven mati?Luna masih menginginkan ayah.Tiba-tiba!Saat Peter hendak membawa Kelven keluar dari pintu, tiba-tiba Delis berkata, “Tunggu sebentar.”Peter menoleh dan bertanya, “Kenapa Delis?”“Lepakan dia.”Ujar Delis.Peter agak enggan dan bertanya, “Kenapa? Dia sudah melukai Alfred. Alfred bahkan masih belum sadarkan diri atau mungkin kamu menyukai pria ini?”Delis agak ge
Setelah selesai membalut luka Kelven, Delis berdiri dan pergi ke dapur untuk memasak, tetapi dia melihat Peter sudah mulai memasak.Delis ingin mengusirnya, tetapi ucapannya tercekat di tenggorokannya.Lupakan sajalah.Jika dia suka memasak, biarkan saja dia memasak.Saat melihat pria di depannya, Delis mengingatkannya, “Kalau kamu masih mau mempertahankan kakimu, lebih baik duduk saja.”Kelven tersenyum lembut dan menjawab dengan patuh, “Iya, aku duduk manis di sini saja.”Selama Delis tidak mengusirnya, dirinya akan sangat patuh.Melihat tatapan lembut dari Delis, membuatnya semakin terpesona.Namun, Delis tidak lagi memerhatikannya dan langsung masuk ke dalam kamar.Tidak heran tidak ada suara pergerakan putrinya begitu lama sendirian di dalam kamar, rupanya tertidur.Delis pergi duduk di samping kasur dan diam-diam memikirkan hubungannya dengan Kelven.Peter menyiapkan empat hidangan dan satu sup yang disusun rapi di meja makan. Kemudian dia pergi ke kamar untuk memanggil Delis u
“Aku nggak memintamu untuk kembali atau pun mempersulitmu, tapi aku hanya ingin melindungi kamu dan Luna.”“Kalau kamu merasa terganggu, aku akan datang memasak saat kamu nggak berada di rumah. Setelah memasak, aku akan pergi, kamu pasti nggak akan melihatku.”“Apakah itu maksudku?”Delis memuramkan wajahnya lagi dan melanjutkan, “Maksudku adalah jangan pernah muncul dalam hidupku lagi, jangan biarkan hidupku ada jejak dari kalian.”Melihat adiknya marah, Peter memilih untuk diam.Dia menundukkan kepala dan tidak berbicara.Meskipun dirinya adalah seorang pria dewasa yang tinggi, dirinya terlihat seperti anak kecil yang ditegur dan terlihat agak kasihan.Delis melanjutkan makannya.Tidak jauh dari sana, Kelven juga diam dengan kepala tertunduk duduk di sofa.Jika bahkan kakak kandung juga diperlakukan seperti itu, apa lagi mantan suaminya.Jadi, dirinya harus lebih hati-hati ke depannya, tidak boleh membuat wanita itu marah.Jika wanita itu sudah marah, kata-kata yang dikeluarkan sanga
Mendengar ucapan Kelven, Peter baru perlahan-lahan berdiri. Dia tidak memedulikan Kelven dan berbalik ke dapur untuk membersihkan mangkuk dan alat makan.Melihat Peter tidak meladeninya, Kelven menoleh dan berkata, “Untuk apa kamu bersihkan? Aku masih belum makan. Berikan aku semangkuk nasi.”Peter terdiam sejenak, kemudian menoleh untuk melihatnya.Wajah tampannya terlihat dingin dan tidak senang, terlihat jelas tidak mau.Kelven mengangkat alisnya dan berkata dengan lembut, “Ayola, berikan aku semangkuk mati, nanti aku akan berusaha memberikan kesan baikmu di depan Delis.”Tak disangka, Peter benar-benar mengambilkan nasi dan lauk, lalu membawanya ke sana.Kelven menerimanya dengan senang hati. “Terima kasih ya.”Peter duduk di sampingnya dan bertanya, “Apa maksudnya kerja sama yang kamu bilang tadi?”Sambil makan, Kelven menjawab,“Sebenarnya, untuk meredakan kekesalan yang dirasakan Delis, itu nggak bisa dilakukan dalam semalam.”“Lalu?” tanya Peter“Kita harus melakukannya secar
Usai bicara, Kelven ingin berdiri.Namun, setiap gerakannya membuat kakinya terasa sangat sakit.Dia menahan rasa sakitnya dan wajahnya menjadi memerah.Luna langsung menarik tangannya. “Paman, jangan bergerak kalau kakimu sakit, lalu ada apa dengan wajahmu?”“Kenapa bisa terluka? Apakah itu sakit?”“Paman, dekatkan dirimu sedikit, Luna akan meniupnya, biar nggak sakit lagi.”Luna berusaha berjinjit untuk mendekat ke wajah tampan Kelven.Demi mengikuti anak itu, Kelven membungkuk mendekatinya.Saat napas hangat anaknya mengenai wajahnya, Kelven merasa sesak di dada dan tidak bisa menahan air matanya.Kelven menggendong anaknya dan membiarkannya duduk di atas kakinya yang tidak sakit, lalu dengan suara serak, dia berkata,“Luna, mulai sekarang panggil aku papi, ya? Aku adalah papimu.”Luna menggembungkan pipinya dan mengedipkan mata besarnya yang bersinar.“Paman tampan adalah papiku?”“Iya, mulai sekarang Luna memanggilku papi, ya?”“Hm~”Luna menggelengkan kepalanya dengan enggan ber