Karna hal itulah yang membuat hubungan suami istri mereka menjadi sedikit canggung, di tengah-tengah kesepian itu, telvon milik N ovi tiba-tiba berbunyi
"Hallo, pak, ohh jadi Anda sudah sampai ya, sebelumnya saya minta maaf, kami masih dalam perjalanan dan membutuhkan waktu tiga puluh menitan lagi, untuk sampai kesana!, tidak macet pak, hanya saja kami mendapat sedikit urusan yang mendadak, hm baiklah!" ucap Novi, setelahnya ia menutup telvonnya, dan segera melirik Angel.
"Kak Angel, tadi Tuan Fajar menelvon dan menyuruhmu untuk tidak terburu-buru, dan dia juga mengatakan akan menemuimu di rumahmu saja!"
"Ini urusan Bisnis, mengapa dia mau kerumah menemuiku?" Angel berkata dengan mengerutkan dahinya.
"Tidak ada alasan lain, selain karna dirimu yang terlalu menarik untuk di pandang kak Angel! aku berani menjamin, jika saja status dirimu belum menikah saat ini, maka perusahaan kita pasti sudah ramai di datangi oleh orang-orang kaya itu!" Ada makna tersembunyi di balik setiap kata yang dilontarkan oleh Novi, dan pada saat itu ia tidak sengaja melirik kearah Adrian yang berada di kursi ddepan, ia menatapnya dengan tatapan yang terkesan jijik.
"Novi jaga bicaramu, kau jangan asal mengucapkan kata-kata seperti itu!" ucap Angel, ia menjadi sangat kesal mendengar perkataan Asistennya itu, namun saat ia melirik kearah Adrian wajahnya sedikit memerah.
meskipun keduanya menikah karna paksaan kontrak perjodohan yang di buat oleh Ayah mereka masing-masing, tapi tetap saja Angel tanpa sadar merasa jika ia harus menjadi seorang istri yang baik.
Adrian yang mendengar percakapan kedua wanita itu, ia hanya memejamkan matanya tanpa mau mengeluarkan sedikitpun kata-katanya.
Kemudian, Angel segera mengalihkan obrolannya dengan Novi dan menjadi obrolan mengenai masalah perusahaan.
Adrian mendengarkan dengan seksama secara garis besar masalah yang dialami mereka berdua walaupun dengan mata yang masih terpejam. PT Flamingo milik keluarga istrinya adalah perusahaan di bidang pakaian, yang akhir-akhir ini berencana untuk melakukan pembaruan peralatan pabrik, dan membutuhkan modal yang cukup besar yaitu berkisar sekitar 15 miliar.
"Apa kalian membutuhkan uang 15 m? jika hanya itu mungkin aku dapat membantu!" ucap Adrian membuka kembali matanya, dan langsung memotong obrolan keduanya.
"Kamu punya uang 15 m? jangan bercanda, itu bukanlah jumlah yang sedikit!"
"Kamu itu hanya seorang tentara, bagaimana mungkin kau bisa memiliki uang sebanyak itu? jika karna menabung, bukankah akan membutuhkan waktu yang lama untuk ukuran gaji standar seorang tentara, lebih baik kau berhenti membual!" ucap Novi tersenyum jijik kearahnya.
Angel juga tidak bisa menahan dirinya untuk tidak terkejut mendengar ucapan suaminya itu, sama seperti ucapan Novi, suaminya itu hanyalah seorang tentara, dan tentara juga dilarang melakukan atau memiliki pekerjaan sampingan, dan bagaimana mungkin dia bisa memiliki uang sebegitu banyaknya jika tidak membual!.
"Tidak usah, biarkan aku saja yang menyelesaikan masalahku sendiri, aku juga masih mampu!" ucap Angel dengan ketus.
Adrian juga tidak mau mengatakan apa-apa lagi setelah tawarannya di tolak dan malah di ledek oleh keduanya, ia memilih untuk kembali memejamkan matanya.
30 menit berlalu kemudian.
Mobil yang mereka bertiga kendarai, melaju memasuki sebuah Apartmen mewah yang terletak di dalam kota.
"Angel, kamu sudah pulang?".
Baru saja mereka bertiga turun dari mobilnya, dan sebuah mobil Ferrari mengikutinya dari belakang dan kemudian ikut berhenti, kemudian seorang laki-laki tampan turun dari mobil itu dengan senyuman di wajahnya.
"Tuan Fajar! langsung saja ke intinya, mengenai urusan Bisnis, kita bisa membicarakannya di perusahaan saja, mengapa kau sampai datang kerumahku segala!?" tanya Angel ia terlihat tidak senang dengan kedatangan pria itu.
"Angel, apa kau masih tidak mengerti juga dengan tujuanku?, aku tahu jika perusahaanmu sedang mengalami kesulitan, dan kedatanganku kemari hanya untuk membantumu saja" jawab Fajar dengan menggelengkan kepalanya secara perlahan.
"Baru-baru ini PT Lion King berencana untuk bekerja sama dengan perusahaanku, dan mau berinvestasi sebesar 30M, dan karna itu aku akan memiliki dana yang sangat besar di dalam rekening, dan pada saat itu, aku bisa membagikan sebagian untuk membantu PT Flamingo" ucap Fajar dengan bangga dan angkuh.
"PT Lion King!?" Angel benar-benar dibuat terkejut mendengar nama perusahaan itu.
Bagaimana tidak, PT Lion King adalah salah satu perusahaan terbesar di komunitas infestasi dan saham kota Jakarta Barat.
"Tuan Fajar, kamu memang benar-benar pemuda yang luar biasa, kamu ternyata bisa mendapatkan kepercayaan PT Lion King sampai mereka mau berinvestasi denganmu, Aku yakin jika beberapa tahun kedepan perusahaanmu pasti akan sangat berkembang!" ucap Asisten Angel dengan sangat senang.
Perusahaan yang di miliki Fajar akan memiliki aset sebesar 15 M, bukan suatu yang mustahil jika apa yang dikatakan Novi adalah kebenaran, dan akan menjadi salah satu perusahaan teratas di kota.
"Ehh, tunggu, tunggu, ini,," Fajar akhirnya kebingungan saat melihat ada seorang pria yang berdiri disamping Angel.
Meskipun pria itu tidak terlalu tampan, namun ada sedikit aura yang begitu kuat di dalam tubuhnya, dan membuatnya sedikit gusar.
"Itu,," Angel sedikit bingung untuk memperkenalkannya kepada Fajar.
"Aku Adrian, dan aku adalah suaminya Angel!" jawab Adrian dengan cepat saat istrinya terlihat kebingungan memperkenalkannya.
"Sebelumnya aku mengucapkan terima kasih padamu, atas semua kebaikanmu pada istriku, namun untuk seterusnya kau tidak perlu khawatir dengan urusan keluargaku, sekarang kau sudah boleh pergi dari sini!".
Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Adrian, baik itu Angel maupun Novi, keduanya melotot dan terdiam sejenak.
"OOhh,,, Ternyata si sampah tidak berguna yang menjadi tentara itu adalah dirimu ya?" Fajar sepertinya juga sedikit mengetahui tentang Adrian, dan juga Om Irfan yang mengangkatnya sebagai seorang menantu.
"Memang benar aku adalah seorang tentara, namun aku bukanlah sampah seperti yang kau katakan, sekarang kau bisa segera meninggalkan tempat ini!" jawab Adrian dengan datar dan dingin.
Fajar langsung merubah ekspresi wajahnya setelah mendengar perkataannya, tidak ia sangka, orang sampah seperti itu berani berbicara seperti ini dan juga berani menyuruhnya pergi.
"Hei Adrian!,,, kedatangan Tuan Fajar kemari adalah untuk membantu kakak Angel, mengapa kamu malah menyuruhnya pergi? Aku pikir lebih baik jika kau saja yang segera pergi dari sini sekarang! dasar sampah." Novi yang dari awal sudah tidak suka dengan Adrian, akhirnya ia bisa mengugkapkannya sekarang dengan jelas.
"Adrian, cepat kamu segera minta maaf kepada Tuan Fajar atas perkataanmu tadi!" Angel juga sedikit malu, meskipun ia juga tidak senang dengan Fajar, akan tetapi, mengenai dana perusahaan itu, ia harus meminta tolong kepadanya.
"Dia hanya seorang pengusaha, dan dia juga tidak memenuhi syarat untuki membuat aku meminta maaf kepadanya!" raut wajah Adrian sama sekali tidak berubah, akan tetapi tatapan penuh penghinaan di matanya mampu membuat mereka bertiga merasa tertekan.
"Kamu ternyata juga berani melawnku yaa?" ucap Angel ia juga menjadi sangat kesal, meskipun tidak ada kesepakatan apapun antara keduanya, namun Angel selalu berfikir jika pernikahan ini harus dipimpin olehnya, dan saat Adrian juga melawan perkataannya, ia benar-benar tidak menyangka jika Adrian memiliki sikap keras kepala.
"Sepertinya kau tidak cocok berkata seperti itu kepadaku, aku adalah suamimu, dan kamu harus menuruti perkataan suamimu, bukannya malah terbalik, karna itu adalah kewajibanmu sebagai seorang istri!" ucap Adrian dengan mendominasi.
Angel langsung terdiam tertegun mendengarnya.
Sebagai seorang Direktur wanita, masih belum ada satupun pria yang berani berbicara seperti itu kepadanya.
Apakah si sampah ini sedang merebut posisi pemimpin di keluarga denganku? Aku benar-benar kesal dengannya! geram Angel, ia mengepalkan tangannya dengan kuat, dan menarik nafas panjang, setelahnya ia berbalik dan segera berjalan masuk kedalam Apartmen.
Menurut Angel, suaminya itu selalu berbicara omong kosong saja, dan juga ia selalu memberikannya ide-ide gila, tapi dia sendiri tidak mau mentantu apapun, bahkan untuk mencari pekerjaan saja tidak bisa dilakukan olehnya, jadi akan percuma jika Angel mengharapkan bantuan dari suaminya itu. "Angel, dengarkan aku! Kamu jangan mau mendengarkan omong kosong dari suamimu itu!" ucap Ratna, ia benar-benar merasa cemas jika sampai putrinya benar-benar melakukan rencannya untuk membuka perusahaan baru. "Tidak, Mah! ini semua aku lakukan atas kemauanku sendiri dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Adrian!" jawab Angel. Ratna kemudian menghela nafas panjang, dirinya sudah kehabisan kata-kata untuk membuat Angel membatalkan rencananya. Dan pada akhrinya, ia hanya bisa setuju dengan keputusan putrinya itu, Walaupun dirinya masih merasa sungkan untuk menyetujuinya, tapi mau bagaimana lagi, karna memang benar itu adalah solusi yang bisa mereka
"Angel, kamu tidak berlu memikirkan hal-hal yang tidak penting!, Nenek melakukan ini semua demi kamu,,," "Tidak Nek!,,, aku tidak mau menerima tawaran darimu!. PT Flamingo itu didirikan sendiri oleh Ayahku! dan aku tidak akan pernah mau menyerahkannya kepada siapapun!" ucap Angel dengan tegas. "Apa maksudmu menolak tawaran dariku?" Protes perempuan tua itu dengan menggebrak mejanya. "Di dalam keluarga ini, perusahaan yang berada di bawah naungan keluarga Herlambang adalah milik bersama, bukan miliki seorang saja! dan juga keluargamu memiliki saham dewan direksi setiap tahunnya, apa yang membuatmu tidak setuju dengan tawaran yang aku berikan!?" "Sudah! urusan ini sudah diputuskan olehku!, dan sekarang aku mau pergi dulu!" ucap perempuan itu melambaikan tangannya, dia membuat keputusan akhir dari masalah ini secara sepihak. Dalam lingkaran keluarga Herlambang ini, perkataan apapun yang diucapkan oleh perempuan tua itu adalah perintah mu
Sekitar setengah jam kelangsungan acara proses penawaran ini berjalan, dan hasil akhir untuk perusahaan yang memenangkan proses penawaran akan segera diumumkan. Di saat seperti ini, Angel merasakan tubuhnya bergetar karna rasa gugupnya mendengar hasil proses penawaran itu, walaupun dirinya tahu bahwa kesempatan perusahaannya untuk memenangkan proyek penawaran ini sangatlah kecil, namun tetap saja ia tidak bisa menahan untuk tidak tegang. "Hahah, kau memang adiku yang bodoh! sebentar lagi acaranya akan dimulai, kamu jangan menyerah sekarang ya!" ucap Antoni dengan cibirannya "PT Flamingo baru saja menyelesaikan masalahnya, takutnya sisa danamu sudah hanya tinggal beberapa juta saja yang tersimpan di perusahaanmu, sedangkan persyaratan penawaran ini tidak kurang dari sembilan juta, dan sangat mustahil bila mereka menurunkan harganya lagi!. Aku sudah menyarankan padamu sebelumnya untuk segera menyerah, namun kamu masih saja kekeh dengan mimpimu itu!"
"Dan untuk staff departmen keuangan, coba kalian periksa, apa dia juga telah menggelapkan catatan dana!" ucap Adrian kepada Ppipit yang berada disampingnya. "Baik direktur, saya akan menyuruh seseorang untuk memeriksanya!" jawab Pipit menganggukan kepalanya. Dengan adanya situasi seperti ini, Adrian langsung menatap semua orang yang berada di dalam ruangan itu, "Perusahaanku tidak sudi untuk memelihara sampah! kuharap kalian semua bisa belajar dari kejadian barusan!" ucapnya dengan dingin. Seluruh anggota rapat pada hari ini, langsung saling memandang satu sama lainnya dengan penuh rasa takut. Tadinya mereka masih berfikir, dengan pemimpin baru mereka yang masih muda dan kemungkinan berasal dari generasi kedua tau ketiga dari keluarga kaya yang seperti pada umumnya, namun dilihat dari setiap kata dan ketegasannya, ia memiliki aura tersendiri, yang membuat semua orang rispek kepadanya. Di pertemuan dewan direksi hari ini,
Sebenarnya ia tidak ada niatan untuk menasihati Adrian, namun dirinya juga tidak dapat menhan tawanya saat mengatakan mobil kijang, di saat itu juga, dirinya secara diam-diam mengirimkan pesan singkat tentang kejadian Adrian hari ini di grup Whatsaap alumni kelasnya. Dan tidak membutuhkan waktu lama, pagi itu sebuah pesan singkat yang dikirimkan Astri, berhasil membuat semua anggota grup ramai yang menertawakannya. "Hahahah, dia benar-benar sangat konyol!" "Aku tidak menyangka dirinya masih memiliki keberanian untuk wawancara di perusahaan sebesar Lion King!" "Entah mengapa mendengarnya saja membuatku tertawa terbahak-bahak, hahah!" "Benar-benar sangat memalukan!" Seluruh anggota grup, pagi itu dibuat ramai saat mereka mengetahui bahwa Adrian dengan beraninya memarkirkan mobilnya yang butut di tempat parkir eksklusif direktur, tentu saja itu membuat semua orang tertawa dan tidak berhenti
"Tidak, aku tidak akan mau naik mobil bersama dengan dia lagi! lebih baik aku naik taxsi saja untuk pulang!" ucap Ratna menggelengkan kepalanya, kemudian ia berjalan ke pinggiran jalan. Angel melongo dengan kelakuan Ibunya itu, namun dia tidak mengatakan apapun, dia hanya melirik Adrian sebentar, lalu kemudian ia berjalan kearah mobilnya yang sudah terparkir di pinggir jalan. Adrian kembali ke Apartmen, meskipun Ratna sebagai pemilik rumah tidak menyukai dengan adanya Adrian yang tinggal disana, namun asisten rumah tangga juga tidak berani untuk tidak membuatkannya masakan. Setelah selesai makan malam, Adrian kembali ke kamarnya untuk beristirahat, sedangkan Ratna yang berada di lantai bawah, sepertinya dia masih marah dengan Adrian, sehingga dia dengan sengaja menyalakan tv dengan suara yang sangat keras, sampai seluruh ruangan mendengarnya, namun itu sama sekali tidak mempengaruhi Adrian. Keesokan harinya, setelah bang