Share

Bab 243

Author: Queen Moon
last update Last Updated: 2025-06-23 23:51:34

"Ini bukan urusan kamu!" Lucian menggeram marah pada Glen.

"Ini urusanku karena Laura calon istriku," balas Glen tenang, tatapannya lekat pada Lucian.

Sudut bibir Glen melengkung tipis, tampak provokatif di mata Lucian.

Ekspresi Lucian menjadi gelap.

"Sudah cukup," sela Laura, menginterupsi sebelum mereka bertengkar lebih jauh. "Glen, mari kita pergi."

Dia meraih lengan Glen dan segera menjauh, tanpa sekalipun menoleh pada Lucian.

"Laura—!" Lucian frustrasi, ingin meraih Laura, namun seorang petugas polisi menahannya.

"Tuan, Anda pemilik mobil itu, kan? Mohon ikuti kami untuk menceritakan kronologinya."

Lucian menatap tajam petugas itu, lalu pandangannya beralih ke punggung Laura yang semakin menjauh bersama Glen, rasa tak berdaya menguasainya. Pemandangan itu menyakit matanya.

"Tuan, mohon ikuti kami," ulang petugas itu.

.

.

.

Lucian menatap kartu undangan yang tergeletak di meja kerjanya.

Sudah lebih dari dua minggu ia mencoba berbicara dengan Laura. Bahkan ketika dia menunggu seh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 248

    Tubuh Laura basah kuyup. Dia meremas tangan yang berdarah daj berkeringat dingin.Pintu ruang operasi tertutup, menandakan operasi sedang berjalan.Dia telah menunggu setengah jam di depan luar pintu operasi.Lucian dibawa ke rumah sakit tepat waktu, dia tetap kehilangan banyak darah.“Lucian! Lucian!”Dia mendongak mendengar suara familiar memanggil nama Lucian.Seline berlari-lari tergesa-gesa dengan wajah dan menahan tangis. Dia tidak datang sendiri. Seseorang datang bersamanya.Ekspresi Laura sangat dingin dan keras memandang Viola yang datang bersama dengan Seline.“Laura!” Seline menghampiri Laura dan meraih tangannya.“Bagaimana keadaan Lucian? Apa dia terluka sangat parah?”“Dokter sedang mengoperasinya. Lucian kehilangan banyak darah.” Laura memberitahu dengan suara lembut.Seline mengelus dadanya m, tampak akan pinsan.“Laura! Bagaimana Lucian berakhir seperti ini?!” Viola menegurnya dengan suara keras.Ekspresi Laura kembali mengeras dan menatap Viola dingin.“Kenapa kamu d

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 247

    “Arrggh….” Laura berteriak kesakitan saat tubuhnya diseret dari semak itu dan dilemparkan ke tanah. Pria itu muncul di hadapannya, mengacungkan pisau di depan wajah Laura. "Ini akan menjadi akhir hidupmu, jalang. Salahmu sendiri karena terlibat dengan seorang seperti Lucian Wilson."Laura dilanda ketakutan dan rasa sakit, berusaha munduk dari pria itu. "Siapa kamu? Mengapa kamu melakukan ini padaku?" tanya Laura, mencoba menjaga ketenangan meskipun tubuhnya gemetar hebat."Aku siapa? Kamu tak mengenalku?" Pria itu tertawa serak, membuka hoodie jaket dan maskernya, menampakkan wajahnya. Laura tersentak saat melihat wajah Philip, mantan ayah mertuanya. Laura merasakan guncangan hebat seolah disambar petir. Philip, ayah mertuanya... adalah pembunuhnya di kehidupan sebelumnya?Bagaimana mungkin Philip, orang yang seharusnya menjadi figur ayah, membunuhnya di kehidupan sebelumnya? Laura selalu menghormati orang tua Lucian. Mengapa dia melakukan ini padanya?"Philip, apa yang kamu lakukan?

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 246

    Tangan Laura bergetar hebat, hampir saja menjatuhkan ponselnya. Pria di hadapannya… apakah dia seorang pembunuh? Wajahnya hampir tertutup hoodie dan masker hitam, menyisakan sedikit celah yang tak dapat dikenali. Penampilannya sama persis dengan pembunuh di kehidupan sebelumnya.Apakah pria ini benar-benar pembunuhnya dari masa lalu? Namun, ada yang aneh dengan caranya berjalan. Dia pincang.Pria itu berjalan tertatih-tatih, perlahan mendekatinya. Laura panik, matanya menyapu sekeliling. Hujan deras membuat kawasan elite ini sepi mencekam; tak ada kendaraan yang melintas karena tempat ini memang jarang dilalui orang biasa.Tanpa memedulikan derasnya hujan, dia berlari menerobos dinginnya air, menjauhi pria itu. Ia bergegas menuju area pertokoan yang beberapa saat lalu dilewatinya.Pria di belakangnya ikut berlari, mengejarnya.“Kumohon… tolong aku!” Laura mencoba menelepon siapa pun di ponselnya, tanpa menghentikan langkah atau menoleh ke belakang. Rintikan hujan menyulitkannya meliha

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 245

    Laura tersenyum getir. Cassie benar, orang tuanya sangat peduli padanya, tapi dia telah mengecewakan mereka dengan kembali menjalin hubungan dengan Lucian. Karena itu, dia membalas mereka dengan menuruti permintaan keluarganya bertunangan dengan Glen. Dia tidak ingin mengecewakan keluarganya lagi, meski dalam hati dia merasa tidak bahagia bertunangan dengan Glen.“Hm, pengaturan ini sudah diatur dan juga demi persahabatan keluarga Adams dan Hastings. Aku tidak ingin mengecewakan mereka dengan membatalkan perjodohan.”[“Ah….”] Cassie tak bisa berkata-kata di ujung telepon.“Ah sudahlah. Kamu harus merawat orang tuamu. Sampai jumpa nanti.”[“Oh, oke. Jaga dirimu.”]Laura menghela napas, mengakhiri panggilan teleponnya, dan kemudian menelepon Mia.“Hai, Mia… apa kamu ada waktu hari ini? Bisakah kamu menemaniku hari ini?”[“Uhm, maaf Laura… hari ini aku tidak bisa. Beberapa hari ini aku sangat sibuk dan lembut karena bos menjadi gila dan sadis menyuruh kami lembur gila-gilaan….”]Suara

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 244

    "Hmm...," Laura menanggapi dengan tenang. "Aku akan mengikuti keputusan Ibu."Willy tampak ingin mengatakan sesuatu, namun tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Dia menghela napas untuk kesekian kalinya.Setelah beberapa saat, dia berkata, "Belum terlambat untuk membatalkan pertunangan. Ibu akan menerima keputusanmu, tapi... Ibu tidak akan menerima jika kamu kembali bersama dengan Lucian Wilson.""Aku mengerti, Ibu. Aku akan tetap mengikuti keputusan kalian."Lagi-lagi Willy tidak bisa berkata-kata."Baiklah. Ibu harap kamu tidak akan seperti Tristan yang membatalkan perjodohan.""Hm." Laura tampak teringat sesuatu. "Ibu, apa Kak Tristan tidak memberi tahu alasan pembatalan pertunangannya?"Interaksi Mia dan Tristan tampak ambigu. Laura memiliki kecurigaan bahwa ayah si kembar itu Tristan. Namun, saat ini dia belum mengetahui bahwa Tristan mengakui anak-anak itu sebagai anaknya.Willy terlihat cemberut dan kesal. "Tristan tidak memberitahu alasannya. Ibu sangat menyesal pada ke

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 243

    "Ini bukan urusan kamu!" Lucian menggeram marah pada Glen."Ini urusanku karena Laura calon istriku," balas Glen tenang, tatapannya lekat pada Lucian.Sudut bibir Glen melengkung tipis, tampak provokatif di mata Lucian. Ekspresi Lucian menjadi gelap."Sudah cukup," sela Laura, menginterupsi sebelum mereka bertengkar lebih jauh. "Glen, mari kita pergi."Dia meraih lengan Glen dan segera menjauh, tanpa sekalipun menoleh pada Lucian."Laura—!" Lucian frustrasi, ingin meraih Laura, namun seorang petugas polisi menahannya."Tuan, Anda pemilik mobil itu, kan? Mohon ikuti kami untuk menceritakan kronologinya."Lucian menatap tajam petugas itu, lalu pandangannya beralih ke punggung Laura yang semakin menjauh bersama Glen, rasa tak berdaya menguasainya. Pemandangan itu menyakit matanya."Tuan, mohon ikuti kami," ulang petugas itu....Lucian menatap kartu undangan yang tergeletak di meja kerjanya. Sudah lebih dari dua minggu ia mencoba berbicara dengan Laura. Bahkan ketika dia menunggu seh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status