Share

Hasrat Pribadi

"Udah dia balas?"

Kasih menggeleng pelan, menandakan bahwa dirinya tengah gelisah.

"Ya udah, nggak usah dipikirin. Kamu itu punya hak untuk bebas. Masa iya dia aja yang enak. Dia bisa tuh mesra-mesraan sama istrinya. Masa kamu nggak?" tanya Diana sinis.

"Masalahnya, di surat perjanjian itu--"

"Halah! Nanti kalau dia marah, kamu tinggal putar balikkan fakta. Masa gitu aja nggak bisa, jadi perempuan jangan mau dikekang. Emangnya dia itu siapa, suami kamu sendiri aja nggak pernah tuh ngelarang kamu."

Kasih menghela napas berat. "Semoga aja masalahnya nggak berbuntut panjang."

'Dan semoga Gilang nggak akan ngamuk seperti waktu itu. Semoga aja kali ini dia mau mengerti,' batin Kasih melanjutkan.

"Nggak bakal kalau kamunya tegas," imbuh Diana.

"Iya. Terus ini kita jadi nonton?"

"Jadi dong. Oh, ya, yang tadi itu siapa? Kok kalian kayak akrab banget gitu?" tanya Diana penasaran.

"Awalnya juga aku nggak ngeh dia siapa. Pas dia kasih tahu perihal laki-laki badut baru deh aku paham. Namanya Bima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status