Share

6

"Maaf tuan-tuan, wanita ini hanya pelayan kecil di sini dan masih baru. Dia tidak ada pengalaman sama sekali. Kalau kalian tidak keberatan, aku akan menggantinya dengan perempuan yang jauh  berpengalaman. Aku yakin kalian tidak akan menyesal." kata manajer itu lalu pandangannya berpindah ke salah satu perempuan lebih dewasa dari Quella yang berdiri dekat situ kemudian memberi perintah dengan gerakan kepalanya. Wanita itu menatap sinis Quella sebentar, kemudian melangkah mendekat dan langsung duduk dipangkuan salah satu dari ketiga pria tadi. Tangannya mulai bergerak lihai, dia terlihat sangat berpengalaman.

Quella ditarik manajer itu dan dimarahi habis-habisan dibelakang.

"Dasar perempuan tidak becus. Kau pikir kau bisa bekerja di sini semaumu hah? Lain kali kalau kau berani melawan pelanggan lagi kau akan langsung di pecat. Paham?" tukas manajer itu kasar. Quella tersentak kaget namun hanya bisa mengangguk. Ia butuh uang untuk hidup sekarang. Jadi ia tidak boleh di pecat.

"Sekarang kau boleh pulang! Kondisimu itu sangat tidak layak dilihat. Kembalilah besok." kata sih manajer lagi sambil melihat keseluruhan penampilan Quella yang berantakan dengan pandangan mencemooh.

"Gajimu hari ini tidak akan dihitung." katanya kemudian. Mendengar itu Quella hampir memprotes tidak setuju, tapi lagi-lagi tidak jadi. Ia tidak berani. Terpaksa hari ini dirinya harus menahan lapar lagi. Seperti sebelum-sebelumnya.

Setelah berganti baju, Quella keluar dari bar itu dengan wajah sedih. Langkahnya berhenti didepan sebuah toko roti. Ia duduk di emperan jalan sambil menatap kedepan sana. Ada beberapa anak kecil yang keluar dari toko roti itu sambil menikmati roti mereka. Quella menelan ludah. Andai saja ia punya uang. Tapi uangnya hanya cukup untuk membeli air mineral.

Lama Quella duduk disitu sambil melihat ke orang-orang yang keluar masuk toko. Gadis itu kemudian meratap. Merenungi nasibnya. Kenapa hidupnya begitu menyedihkan begini? Padahal dulu dia bisa membeli apa saja yang dia suka, dan membuang semua yang ia tidak mau. Keluarganya sangat memanjakannya. Satu sekolahan ingin berlomba-lomba menjadi temannya. Tapi sekarang? Keadaan berubah, semua berbalik darinya. Kehidupannya berubah total.

Tanpa sadar airmata Quella jatuh membasahi pipi mulusnya. Dadanya sakit. Jantungnya serasa ditusuk-tusuk ratusan jarum. Nasibnya sungguh mengenaskan. Orang-orang yang melewatinya bahkan melihatnya dengan tatapan aneh. Quella menyeka airmatanya. Lalu berdiri meninggalkan tempat itu.

                                    ***

Semenjak peristiwa tidak menyenangkan yang terjadi di bar waktu itu, tidak ada satupun rekan-rekan kerja Quella yang mau berteman dengannya. Mereka malah kompak mengucilkannya. Quella tidak punya teman. Ia merasa sebatang kara, tidak punya siapa-siapa lagi. Hari-harinya ia lalui dengan sangat berat.

Awalnya pengalaman-pengalaman yang terjadi padanya membuatnya merasa terpuruk, tapi kemudian ia menyadari bahwa dirinya tidak boleh menjadi gadis yang lemah. Ia harus tetap hidup, menjadi perempuan yang kuat. Menjadi Quella yang berbeda dari Quella yang dulu. Tidak ada lagi yang boleh meremehkannya.

Setelah mengalami pengalaman perundungan yang hampir membuatnya kehilangan kesuciannya, Quella pun akhirnya menjadi gadis nakal. Karena ia berpikir, dengan begitu rekan-rekan kerjanya dan orang lain tidak akan mengucilkannya lagi. Mulai hari ini dan seterusnya, Quella yang dulu tidak ada lagi. Dia tidak akan membiarkan siapapun merundungnya lagi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status