Share

45. Kali Kedua

Bu Parmi manyun memandangi makanannya. Sama sekali nggak selera. "Masakanmu nggak enak!" omelnya kepada Nuning yang ngelap keringet, gempor ngurusin emaknya yang super cerewet.

"Ya wajarlah nggak enak .... Kan belum boleh pake garam," oceh Nuning sambil mengambil alih piring dari tangan Bu Parmi lalu menyuapinya.

Bu Parmi mangap, bukan untuk makan, tapi buat ngomong. "Jaka mana sih, kok nggak kelihatan? Harusnya kan dia di sini ..." gumamnya. Lalu mingkem ogah disuapin.

"Jaka lagi ngurusin Erna," jawab Nuning cepat, dan secepat itu pula Bu Parmi memegangi kepalanya.

"Kenapa kamu biarin pelakor itu dekat-dekat sama suamimu sih?"

"Siapa yang pelakor?" 

"Erna!"

"Dia bukan pelakor, Mak .... Dia itu calon istri Jaka!"

"Maksudmu, kamu rela dipoligami?"

"Siapa yang rela dipoligami .... Aku dan Jaka udah cerai kok!"

"Cerai gundulmu! Aku nggak ingat kalian pernah cerai, bohong kamu!" Bu Parmi mewek terus nan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status