Share

108, H-1

BESOK adalah hari H. Tapi pagi ini mereka bertiga santai saja menyiapkan makan pagi di dapur. Gia sebenarnya ingin keluar melihat kebun, tapi yang lain tak mau. Manggala bahkan tidak bermaksud mengurus tanamannya hari ini. Berhubung dia sedang bertugas menjadi orang ketiga, terpaksa dia bertahan menjadi obat nyamuk. Berasap berputar sendirian sementara dua yang lain asyik sendiri.

Sebenarnya tidak juga asyik sendiri. Mereka tetap mengajak Gia berbincang, tapi ketika yang mereka bicarakan adalah urusan kantor, calon startup, atau bahkan keluarga mereka, Gia merasa bukan ranah dia untuk ikut berbicara.

“Nay, muka lu kusam banget. Gue bisa umpetin pake foundation sepuluh lapis, tapi rambut lu nggak ada harapan gue beresin. Sudah terlalu berantakan. Kecuali lu mau berkonde. Gue bisa umpetin juga.” Gia berdiri di belakang sambil memegang rambut Nayara yang sedang menikmati roti bakar.

“Awas aja lu kondein gue. Nggak matching

Sandra Setiawan

Part ini asli nyata. Saya lupa nyiapin mahar. Karena kadung beneran mau kasih mahar legalitas manuskrip. Saya kalau nulis, feel sudah dapat, memang sering si tokoh bikin cerita sendiri. Seperti pas part ini. Terpaksa saya bikin mereka ke Jakarta lagi. Termasuk soal Bang Jay ikutan nongol. Biar ketauan aja tu orang sudah ready jadi wali.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Alvin Subeki
Berharap Jay sama Gia, seru pasti hahaha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status