Home / Romansa / Pay Me With Your Body / 83. Selamat Datang Di Hidupku

Share

83. Selamat Datang Di Hidupku

Author: Black Aurora
last update Huling Na-update: 2025-07-17 16:28:57
Senja jatuh perlahan di atas laut Portofino, dengan sinarnya yang menyelimuti superyacht NORD dengan warna keemasan dan cahaya lembut dari langit yang seolah memberi berkat untuk segalanya.

Aveline sedang berdiri di balkon kamar, mengenakan gaun satin tipis warna lilac pucat dan rambutnya yang digerai alami serta ditiup oleh angin laut.

Manik birunya menatap laut jauh, sementara pikirannya masih diselimuti perasaan takjub.

Dunia sedang heboh dan sibuk membicarakan keluarga Blaine, tapi ia... masih berdiri di sini.

Utuh, aman, dan dicintai.

Tiba-tiba sepasang lengan hangat melingkari pinggangnya dari belakang, dan hembusan nafas hangat menyentuh tengkuknya lembut.

"Aku tahu kalau kamu sudah mendengar semuanya," bisik Dominic di telinganya.

Aveline mengangguk pelan. “Kamu melindungiku dengan diam-diam dari balik bayangan.”

Dominic pun kini memeluknya lebih erat, sembari mengubur wajahnya sejenak di rambut Aveline. "Aku tidak membutuhkan kepercayaan dari dunia bahwa aku
Black Aurora

sejujurnya buku ini sudah mau aku tamatkan saja karena semakin sedikit yg baca, tapi sayangnya belum dapat lampu hijau dari editor 🫠 jadi aku benar-benar mengucapkan terima kasih untuk yg masih bertahan sampai bab ini dengan kisah Aveline-Dominic. Kalian yg bikin aku masih nulis meskipun miris sendiri liat pendapatan buku ini yg cuma nol koma sekian dolar setiap hari 🥲🩷🩷

| 5
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pay Me With Your Body   83. Selamat Datang Di Hidupku

    Senja jatuh perlahan di atas laut Portofino, dengan sinarnya yang menyelimuti superyacht NORD dengan warna keemasan dan cahaya lembut dari langit yang seolah memberi berkat untuk segalanya. Aveline sedang berdiri di balkon kamar, mengenakan gaun satin tipis warna lilac pucat dan rambutnya yang digerai alami serta ditiup oleh angin laut. Manik birunya menatap laut jauh, sementara pikirannya masih diselimuti perasaan takjub. Dunia sedang heboh dan sibuk membicarakan keluarga Blaine, tapi ia... masih berdiri di sini. Utuh, aman, dan dicintai. Tiba-tiba sepasang lengan hangat melingkari pinggangnya dari belakang, dan hembusan nafas hangat menyentuh tengkuknya lembut. "Aku tahu kalau kamu sudah mendengar semuanya," bisik Dominic di telinganya. Aveline mengangguk pelan. “Kamu melindungiku dengan diam-diam dari balik bayangan.” Dominic pun kini memeluknya lebih erat, sembari mengubur wajahnya sejenak di rambut Aveline. "Aku tidak membutuhkan kepercayaan dari dunia bahwa aku

  • Pay Me With Your Body   82. Membalikkan Keadaan

    Malam itu di Portofino, langit Italia tampak jernih, tapi udara terasa berat. Dominic duduk sendiri di ruang kerja pribadinya, lampu gantung dimatikan, hanya cahaya layar laptop yang menerangi wajahnya. Di hadapannya, terbuka puluhan dokumen berbentuk digital. Kontrak, hasil audit, laporan pengaliran dana, serta rekaman interaksi antara pihak keluarga Blaine dengan perusahaan-perusahaan cangkang yang kini sedang diaudit. Semua ini sudah ia siapkan sejak seminggu lalu, bahkan sebelum Clarissa naik ke panggung media. Dominic tahu jika gadis itu tak akan diam. Dan ia menunggu serangan pertama dari mantan adik iparnya itu, hanya agar bisa menyerang balik dengan lebih telak dan menyakitkan. Tiba-tiba ponselnya bergetar. Sekretarisnya yang bernama Linda muncul di layar panggilan. “Semuanya sudah diunggah, Tuan Wolfe. Artikel utama sudah terkunci di tiga media bisnis besar, dan siap tayang dalam 30 menit. Termasuk rekaman rahasia yang Anda izinkan untuk dirilis.” Dominic mengang

  • Pay Me With Your Body   81. Nyala Api Di Antara Badai

    Suara ombak yang menampar lembut sisi lambung kapal menjadi irama alami yang menenangkan. Superyacht NORD melaju dengan stabil di tengah laut Liguria yang tenang, membelah air biru kehijauan yang memantulkan cahaya mentari pagi. Setelah seluruh kejadian di Mansion, Aveline masih belum bicara banyak. Ia duduk di kursi rotan besar di dek belakang kapal berselimut selendang tipis, memandangi laut lepas yang seolah tak berbatas. Dominic muncul dari pintu kabin utama membawa dua cangkir yang mengepulkan uap hangat. Susu coklat untuk Aveline, dan kopi untuknya. Tanpa berkata apa-apa, ia mengecup kening Aveline dan menyerahkan satu cangkir susu untuk wanita itu. Istrinya pun menatapnya seraya tersenyum. “Terima kasih…” Dominic lalu duduk di kursi di sebelahnya. Suasana hening, namun terasa nyaman. “Maaf tentang semua ini,” ucap Dominic akhirnya dengan suara yang rendah seperti bisikan. “Kita seharusnya masih tenggelam dalam euforia pernikahan dan bulan madu, alih-alih me

  • Pay Me With Your Body   80. Tetaplah Di Sampingku

    Kilatan lampu kamera itu menyilaukan layar kaca, saat wajah cantik Clarissa Blaine tampil di sebuah acara talk show prime-time, bertajuk The Power Table. Gaunnya berwarna merah darah, rambut hitam yang disanggul elegan, dan senyuman seperti pisau yang tersembunyi di balik sutra. “Miss Blaine,” sang host pun memulai sesi wawancaranya. “Anda dikenal sebagai salah satu investor wanita tersukses di Amerika. Tapi baru-baru ini, Anda mengajukan penarikan dari Wolfe Industries secara besar-besaran. Adakah alasannya?” Clarissa hanya tertawa kecil sebelum mulai menjawab. “Bisa dibilang... saya tak bisa lagi menaruh kepercayaan, pada pemimpin yang tak bisa memimpin dirinya sendiri.” Sang host terdiam sejenak. “Maksud Anda?” Clarissa kini menatap ke arah kamera dengan sorot yang menusuk, tajam, serta penuh perhitungan. “Dalam dunia bisnis,” ujarnya pelan, “kita tahu bahwa pengorbanan adalah hal yang wajar. Tapi bagaimana jika ada seorang pria yang menjalani prosedur medis ilegal, m

  • Pay Me With Your Body   79. Serangan Di Balik Bayangan

    Matahari telah tenggelam saat Dominic dan Aveline kembali ke Mansion. Tubuh mereka lebih segar dan rileks. Aroma mawar dan melati masih melekat di kulit mereka setelah spa. Dominic menggenggam tangan Aveline saat mereka memasuki kamar yang kini dipenuhi cahaya lilin serta taburan kelopak bunga mawar kuning segar di sepanjang lantai marmer. Aveline tertawa pelan. “Ya ampun. Kamu menyiapkan ini juga??” Dominic menatapnya dalam-dalam, lalu mengangguk. “Aku ingin kamu tahu, bahwa kamu bukan hanya sekedar istriku. Tapi kamu adalah semua hal yang selalu aku panjatkan dalam setiap doa.” Aveline tak mampu menahan senyumnya. “Kenapa kamu selalu tahu kata-kata yang membuatku jatuh cinta lagi dan lagi?” Dominic mendekat, mengangkat jemari Aveline dan menyentuh bibirnya dengan kecupan lembut. “Karena setiap hari adalah kesempatan bagiku untuk membuatmu jatuh cinta, dengan pria yang akhirnya tahu caranya mencintai.” Ia lalu membuka pintu balkon lebar-lebar, memperlihatkan meja makan k

  • Pay Me With Your Body   78. Nafas yang Kukenal

    Langit Portofino hari itu berwarna biru terang, dengan angin musim panas yang menari pelan di antara dedaunan bougainvillea. Aveline mengenakan gaun putih selutut dengan kacamata hitam di atas kepala dan sandal kulit tipis, tampak santai tapi tetap anggun saat menyusuri lorong butik antik di pusat kota kecil. Zeus, macan kumbang hitam besar yang kini telah resmi menjadi penjaga pribadinya, sedang duduk tenang di luar toko. Namun matanya yang kuning tetap awas seperti biasa. Aveline sedang memandangi deretan rak berisi parfum home-made lokal, ketika sebuah perasaan aneh tiba-tiba saja menyelusup di tengkuknya. Tubuhnya pun sontak menegang, terutama saat menyadari bahwa Zeus sudah tidak ada di tempatnya. "Zeus...?" Aveline pun buru-buru keluar dari toko dan menatap ke sekeliling. Jalanan terlihat sepi. Tidak ada Zeus, dan tidak ada siapa pun yang ia kenali. Lalu saat itulah perasaan aneh itu datang. Seperti... ada sepasang mata yang memandangi punggungnya. Aveline p

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status