Share

Pergi ke Filipina

“Hrmmmmppp…hrmmmmppp….”

Alya merasakan mainan yang besar itu bergetar di area bawah. Terlebih saat Andrew tanpa ampun menggerakannya sehingga Alya meronta, tapi percuma saja, baik tangan dan kakinya terikat.

“Hahaha, benda itu akan bergetar sepanjang malam. Sesuai dengan keinginan kamu kan yang ingin batang besar?” ledek Andrew. Alya yang tidak kuasa menggelinjang, menatap Andrew dengan pandangan memelas. Berharap untuk kali ini, pria itu berbaik hati melepaskannya dari siksaan ini.

“Makanya lain kali kalau mau melawan saya dipikir dulu, sebelum kamu menyesal,”  Pria itu berlalu dari hadapannya. Begitu pintu ditutup, Alya masih mendengar suara kekehan pria itu.

‘Ya Tuhan, kenapa cobaan ini begitu berat,’ rintih Alya yang hampir putus asa. Betapa barang yang terus bergetar itu seakan tidak berhenti untuk menggelitik dinding kewanitaannya untuk mengeluarkan cairan yang banyak. Meski harus di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status