Share

BAB 11

Satu tahun kemudian....

“Va, sebentar lagi masuk. Ayo cabut!”

Aku menoleh ke arah Ara yang sudah berdiri dari tempat duduknya.

“Kamu duluan aja, Ra. Makananku belum habis.”

“Makannya dilanjut nanti aja, Va. Ini mau masuk lho. Kamu nggak mau dihukum lagi kan sama dosen galak itu?”

Keningku berkerut. Masih dengan makanan yang belum sepenuhnya terkunyah, aku berucap, “Ema-ng ha-ri ini, mata ku-liahnya apa?” kataku susah payah.

“Linguistik terapan, Eva. Kamu belum lihat jadwal?”

Khuk...Khuk...

Segera kuraih air minum di depanku dan meminumnya hingga tandas. Aku hampir tersedak selepas mendengar jawaban Ara.

“Kenapa nggak bilang dari tadi kalau dosennya dia. Astaga...”

Aku panik bukan main. Sudah berapa kali aku dihukum olehnya dan kali ini aku tentu tak ingin diceramahi lagi. Sudah cukup!

“Ra, tolong bawa tas sama bukuku, ya. Aku harus ke toilet sebentar. Kamu duluan saja. Ntar aku nyusul. Cariin satu kursi di sampingmu. Aku duluan.”

Segera kuraih sampah makanan dan botol minumku. Aku aka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status