Share

Bab 43

Kaisar dan Shasha mengambil makanan sesudah menyanyi. Mereka bergabung dengan Tirta dan kedua orang tuanya.

“Pak, Bu, masih ingat enggak sama Alesha? Dia teman kuliahku yang mamanya pintar buat kue,” jelas Tirta pada bapak dan ibunya saat Shasha dan Kaisar tiba.

“Om, Tante,” sapa Shasha dengan ramah seraya menyalami Pak Dipta dan Bu Ryani sebelum duduk.

Pasangan paruh baya itu juga tersenyum ramah pada Shasha, meskipun mereka juga bingung karena teman kuliah Tirta itu malah ngobrolnya dengan Kaisar.

“Ini temanmu yang dulu ketemu pas wisuda bukan?” Bu Ryani memastikan pada putri bungsunya.

Tirta mengangguk. “Iya, Bu. Kita juga ketemu sama Tante Dewi, mamanya Alesha,” jelasnya.

“Maaf ya kalau Tante lupa, maklum sudah tua.” Bu Ryani memandang Shasha.

“Tidak apa-apa, Tan,” sahut Shasha.

“Bu, Pak, kami makan dulu. Ngobrolnya nanti saja ya.” Kaisar menyela mereka karena dia melihat Shasha yang mau makan jadi sungkan karena terus diajak bicara oleh ibunya.

“Kalian makan dulu saja. Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Paulina Nurhadiati Petrus
bener banget dunia sempit bagaikan daun ciplukan gak sangka kan itu kalo Rendra suaminya dita wkwkw
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status