Share

Bab 44

“Apa kamu punya niat dekati temannya Tata yang tadi, Kai?” tanya Bu Ryani begitu duduk di ruang tengah setelah membereskan meja makan.

“Apa Ibu dan Bapak setuju?” Kaisar memandang kedua orang tuanya bergantian.

“Kalau Bapak sih setuju saja asal kalian sama-sama sudah cocok,” sahut Pak Dipta.

Perwira polisi itu lalu beralih pada wanita yang telah melahirkannya. “Kalau Ibu gimana?”

“Ibu juga setuju. Anaknya kelihatan baik dan sopan,” timpal Bu Ryani.

“Aku ga ditanyain, Mas?” protes Tirta.

“Restumu ga diperlukan. Lagian kamu ‘kan pernah bilang mending aku sama Shasha daripada yang lain,” tukas Kaisar sambil tersenyum jahil.

Tirta mencebik. “Ya iyalah, daripada cewek-cewek gatel yang agresif dekati Mas Kai mendingan Alesha lah. Lebih baik, sopan, ga manja, plus cantikan dia ke mana-mana.”

“Kalian sudah pacaran?” tanya Pak Dipta.

Kaisar menggeleng. “Aku tidak mau pacaran, Pak. Hanya buang-buang waktu. Kalau insya Allah kami cocok ya langsung nikah. Umur sudah segini apa lagi yang mau dicar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Paulina Nurhadiati Petrus
kalo udah siap gas lamar kaisar jangan kelamaan, duh ketemu dita sama Rendra takut ntar cembokur lagi ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status