Share

17. Kembalinya Sang Pangeran

*Cahaya Mustika*

Haish aku malu sekali rasanya. Demi apa aku harus menyaksikan keuwuan Abah dan Umi. Aku kan jadi pengin punya suami tahu. Mana belum punya calon lagi, haish. Lagian kenapa juga dengan hatiku? Melihat keromantisan Abah sama Umi, kok aku jadi rindu-serindunya sama musuhku yang jauh disana. Huft.

"Mbak."

"Astaghfirullah. Ipeh ngagetin aja!" 

"Lagian Mbak Caca lari-lari kayak dikejar maling."

"Hehehe. Kamu belum tidur Peh?"

"Belum Mbak."

"Kenapa?" 

"Bapak Ibu minta aku menerima lamaran Kang Hasbi."

"Hasbi salah satu ustaz di pondok putra?"

"Huum."

"Boleh aku tahu, kenapa kamu gak mau menerima dia?"

"Gak tahu Mbak, habisnya hatiku gak sreg aja."

"Wah kalau itu susah. Ya kamu sampaikan kepada kedua orangtuamu apa keinginanmu. Harusnya kamu bersyukur loh udah ada 4 orang yang melamar malah yang satu masih ngebet buat nikahin kamu. Coba kamu jadi aku. Ngenes gak ada yang mau."

"Mbak Caca itu buk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status