Share

33. Memaknai Perjuangan

POV Nada

Aku masih bergelung malas di atas kasur. Setelah sholat subuh harusnya gak tidur lagi, tapi beneran deh ngantuk. Capek juga. Sebuah kecupan hangat mampir di keningku. Aku tersenyum pada sosok pria berkulit eksotis dengan senyum sangat menawan.

"Capek?" tanyanya.

"Iya."

"Mau jalan-jalan lagi gak?"

Aku menggeleng. "Capek, mager juga."

"Mau makan?"

Aku menggeleng. "Kan tadi habis makan roti, masih kenyang."

"Hehehe. Ya udah."

Jamal ikut rebahan dan memelukku. Namun, kedua tangan dan bibirnya seperti biasa tidak suka nganggur. Suka sekali bikin tubuhku merinding disko.

"Mas! Aku udah mandi dua kali loh sepagi ini," rengekku. Semenjak menikah, aku menambahkan

embel-embel 'mas' saat menyebut nama Jamal.

"Ya nanti mandi lagi. Mandi bareng sama aku," ucapnya genit.

"Mas! Astaga!"

Akhirnya aku hanya bisa pasrah akan kelakuan suamiku. Ya sudahlah, toh kewajibanku juga sebagai istri.

Selesai mandi untuk ketiga kalinya, aku dan Jamal segera melaksanakan sholat dhuhur kemudian kami seger
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status