Share

Bab 17

"Sudah-sudah, enggak usah ribut! Aku bisa masak sendiri, Anna sekarang masuk kamar saja."

Vania akhirnya buka suara, ia malas mendengar perdebatan. Tentu saja yang akan menang adalah Lia, terlebih kini ibu mertuanya kini berpihak pada jalang itu.

"Maa!" protes Anna.

Ibu dua anak itu mengerlingkan mata, memberi kode pada putrinya untuk diam saja. Anna tak habis pikir dengan ibunya yang luar biasa sabar menghadapi pengkhianatan di depan mata.

Anna meninggalkan ruang makan, senyum penuh kemenangan tercetak jelas di wajah Lia. Ia berhasil membuat takluk Wiyani dan Hanif, sebentar lagi rumah ini akan dikuasai olehnya. Satu langkah lagi, pikirnya.

Vania kembali melanjutkan masaknya, berusaha tak mempedulikan ketiga orang di ruang makan yang asik bercengkrama.

__

Anna dan Aldi memilih menghabiskan makan malam di kamar, mereka begitu muak melihat wajah Lia dan Kikan. Terlebih anak dari gundik ayahnya itu berhasil merebut semua perhatian Hanif.

"Lihat saja nanti, aku pasti bisa nyingkiri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
cerita sampah. dasarnpenulis idiot. belajar lagi kau bikin cerita yg sedikit masuk akal. jgn asal2an bikin cerita demi cuan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status