Share

Bab 16

Hanif pulang kerja lebih cepat dari biasanya. Ia berjalan menuju dapur dan menenggak habis es jeruk yang ada di atas meja. Di kantor tadi, ia mendapat peringatan dari atasan karena sudah beberapa hari tak masuk kerja.

"Kenapa lesu gitu?" tanya Vania, sambil mengambil jeruk yang ada di kulkas, lanjut membuat es jeruk kembali.

"Dapat peringatan, Van. Aku terlalu sering nggak masuk kerja, katanya," ucap Hanif.

"Ya, kan? Ini yang aku khawatirkan, Mas. Bagaimana kalau kamu dipecat? Sudah lah, menyerah saja. Sampai kapanpun, aku tak mau dimadu," ucap Vania.

"Kok jadi ke masalah itu, sih?"

"Lah, nyambung, Mas. Kamu pikir saja, kalau misal kamu dipecat. Mana punya istri dua, mau dikasih makan apa kami?" tanya Vania ketus.

"Kalau kamu takut, ya lebih baik kamu aja yang mengalah, Mbak Vania. Aku siap menemani Mas Hanif. Senang ataupun susah," ucap Lia, yang datang tiba-tiba sambil duduk di sebelah Hanif.

Vania segera melengos dan mengambil es batu. Udara siang ini memang panas, sehingga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
punya otak waras g ketika menulis cerita ini thor. segiap novel itu pasgi ada unsur halunya tapi bukan halu sampah kayak gini
goodnovel comment avatar
Eka Sari
Ceritanya membosankan. Masa Vania sebagai istri sah dibuat bloon, halunya kebangetan thor. Gk ada namanya istri sah lemah gitu apalagi ada pelakor yg belum jd istri n anaknya yg gk jelas bapaknya tinggal dirumah bareng istri sah diam aja. hadew baca novelnya jd ke orang bloon.
goodnovel comment avatar
Arianto Chen Tan
bodoh mrmang vania kalau aku udah m8nta cerai wong suami sama mertua udah kayak setan gitu, kenapa vania tdk tes dna k8kan sama suaminya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status